+ -

Pages

Rabu, 31 Agustus 2011

[daarut-tauhiid] Ekonomi Global Diambang Krisis ?

 

Ekonomi Global Diambang Krisis ?
Kekhawatiran bahwa ekonomi global dapat tergelincir kembali ke jurang resesi
ditujukkan saat pasar uang jatuh, pada Kamis. Kondisi ini menimbulkan masalah
ekonomi dan keuangan di secara global, serta memicu lingkaran setan bahwa
risiko spiral, yang di luar kendali pemerintah.
Di kawasan Atlantik (Amerika dan Eropa), tanda-tanda penting memburuknya
kondisi ekonomi berkembang dengan cepat. Pemulihan ekonomi Amerika Serikat yang
sangat lambat, dan tarik-menarik berbagai kepentingan politik terkait dengan
krisis utang, akibatnya mengancam Eropa, dan sekarang menyebabkan Spanyol dan
Italia, yang merupakan dua kekuatan ekonomi benua terbesar eropa harus gulung
tikar. Sesudah Yunani, tak lagi dapat ditolong. Ini benar-benar bencana yang
terjadi sekarang.
Investor khawatir akan terjadi lagi resesi di Amerika Serikat, di mana negeri
itu mengambil bagian terbesar dalam ekonomi global. Sinyal resesi itu
diperlihatkan di mana indek saham Dow Jones Industrial Average turun 512 poin.
Mengapa pasar jatuh?
Investor semakin khawatir bahwa pemerintah terkemuka di dunia seperti Amerika
Serikat dan Uni Eropa, terbebani oleh utang dan oleh krisis ekonomi terakhir,
dan sudah tidak lagi memiliki sarana untuk menghadapi krisis yang muncul.
Stuasi yang berbahaya bergerak sangat cepat, di mana krisis utang menyebar di
Eropa menciptakan resiko baru untuk Amerika Serikat. Sedangkan resesi AS
membuat krisis fiskal Eropa bahkan lebih buruk. Dan bahaya krisis yang datang
ini, mungkin akan semakin meningkatkan ekonomi Cina, sebagai kekuatan ekonomi
yang baru, yang mampu memperlambat krisis perekonomian mereka untuk memerangi
inflasi.
Investor begitu takut bahwa mereka pada dasarnya ingin mengambil uang mereka,
dan mereka takut pemerintah AS tidak mampu membayar mereka.
Ini adalah zaman keuangan bergejolak, Bank of New York Mellon mengatakan akan
bertanggung jawab terhadap deposan dalam jumlah besar untuk hak istimewa -
biaya 0,13 persen pada deposito tunai lebih dari $ 50 juta.
Lembaga-lembaga besar telah menghindari pasar pinjaman jangka pendek di mana
mereka biasanya tempat membayar tunai, bukan menempatkan dalam rekening bank -
sebuah bank ingin menghalangi praktik serupa, karena mereka sudah memiliki
deposito lebih dari yang mereka pikir bisa meminjamkan menguntungkan.
Bank Sentral dunia mengambil serangkaian tindakan untuk mengatasi gejolak di
pasar. Bank Sentral Eropa pada hari Kamis kembali membeli obligasi
negara-negara Eropa yang telah melarikan diri investor, membantu menopang nilai
utang Irlandia dan Portugis. Bank of Japan melakukan intervensi untuk mencoba
untuk menjaga nilai yen dari naik begitu tinggi sehingga akan merusak ekonomi
Jepang sudah lemah.
Dan pada hari Rabu, Swiss National Bank melakukan langkah serupa, berusaha
untuk membendung peningkatan tajam dalam nilai franc Swiss, dianggap sebagai
perlindungan global di masa yang bergolak.
Saham jatuh di pasar Asia Jumat pagi. Indek Nikkei Jepang turun 225 poin atau
3,4 persen pada awal perdagangan, dan pasar di Hong Kong, Sydney dan Taiwan
mengalami kerugian 4 persen atau lebih. (mh/tm)

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
MARKETPLACE
A bad score is 598. A bad idea is not checking yours, at freecreditscore.com.
.

__,_._,___
5 Daarut Tauhiid: Agustus 2011   Ekonomi Global Diambang Krisis ? Kekhawatiran bahwa ekonomi global dapat tergelincir kembali ke juran...

Selasa, 30 Agustus 2011

[daarut-tauhiid] Taliban: Perang Afghanistan Di Balik Krisis Ekonomi AS dan Kerusuhan di Inggris

 

Taliban: Perang Afghanistan Di Balik Krisis Ekonomi AS dan Kerusuhan di Inggris
Taliban menyalahkan krisis ekonomi AS dan kerusuhan London pekan lalu terkait
perang di Afghanistan dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan di situsnya,
Senin kemarin (15/8).
Pejuang Taliban mengklaim kedua situasi ini terkait dengan krisis AS dan
Inggris di mana kedua negara itu telah menghabiskan ratusan miliar dolar selama
perang sepuluh tahun di Afghanistan sembari menyerukan pasukan asing untuk
menarik diri dari Afghanistan.
"Dengan tidak diragukan lagi, alasan besar dan yang mendasar dari krisis
keuangan, ekonomi dan kerusuhan yang melanda Amerika Serikat serta Inggris
hadapi sekarang adalah karena kebijakan ofensif dan imperialistik dari
negara-negara ini," kata sebuah pernyataan yang diterbitkan di situs Taliban.
"Mereka melanjutkan perang berdasarkan dan dibenarkan oleh beban pajak rakyat
mereka sendiri dan mereka telah merubah wajah mereka dari masalah-masalah
rakyat mereka."
Pernyataan itu mengulangi seruan Taliban untuk semua pasukan asing meninggalkan
Afghanistan dan memperingatkan bahwa jika mereka tidak mematuhi seruan ini,
masalah keuangan AS akan "mendorong AS ke lembah kehancuran seperti Uni
Soviet."
Soviet mundur dari Afghanistan pada tahun 1989, sepuluh tahun setelah invasi,
dalam sebuah langkah yang sering dikaitkan oleh para sejarawan dengan runtuhnya
Uni Soviet pada tahun 1991.
Sebelumnya pada bulan Agustus, AS telah menurunkan kredit Standard & Poor dari
AAA menjadi AA + untuk pertama kalinya di tengah kenaikan utang.
Di Inggris, empat malam kerusuhan melanda jalan-jalan London dan kota-kota lain
pekan lalu.
Amerika Serikat dan Inggris adalah dua negara terbesar yang pasukan
berkontribusinya terhadap perang Afghanistan, dengan masing-masing negara
menempatkan sekitar 100.000 dan 9.500 tentara.(fq/afp)

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
MARKETPLACE
A good Credit Score is 720, find yours & what impacts it at freecreditscore.com.
.

__,_._,___
5 Daarut Tauhiid: Agustus 2011   Taliban: Perang Afghanistan Di Balik Krisis Ekonomi AS dan Kerusuhan di Inggris Taliban menyalahkan kri...

[daarut-tauhiid] BERHARI RAYA DENGAN PEMERINTAH

 

PERBEDAAN MATHLA' ANTAR WILAYAH

Yang dimaksud dengan mathla' yaitu "saat terbitnya hilal di suatu wilayah (negara)'. Seiring dengan perjalanan bulan dan matahari, pergantian siang dan malam, sehingga menyebabkan perbedaan terbitnya hilal di masing-masing wilayah. Tidak mustahil memunculkan perbedaan, manakala hendak menentukan pelaksanaan perkara-perkara ibadah, seperti shaum, hari 'Id ataupun haji, dan aktifitas ibadah lainnya.
Bagaimanakah kita menyikapinya ? Berikut uraian singkat berkaitan dengan perbedaan masalah mathla'.
BERLAKUKAH PERBEDAAN MATHLA' HILAL?
Ada dua pendapat yang kuat untuk menjawab pertanyaan di atas. Terlepas dari itu semua, permasalahan tersebut tidak lebih seperti persoalan khilafiah lainnya. Dalam hal ini, yang memegang suatu pendapat harus saling berlapang dada dan menghormati pendapat lainnya. Di kalangan ulama, permasalahan ini sebenarnya merupakan salah satu perselisihan yang sangat panjang. Karenanya, ditulis karangan-karangan. Dan setiap madzhab berusaha memenangkan madzhabnya. [1]
Fatwa Lajnah Da'imah Lil Buhuts Ilmiah Wal Ifta menyebutkan : "Masalah perbedaan memberlakukan mathla' atau tidaknya, termasuk ke dalam permasalahan perbedaan-perbedaan pandangan, dan dalam hal ini ijtihad mengambil porsinya. Perselisihan tidak bisa dihindari bagi orang-orang yang mempunyai peran dalam ilmu dan agama, dan itu termasuk perselisihan yang diperbolehkan. Yang benar, akan memperoleh dua pahala. Yaitu pahala ijtihad dan pahala karena benar. Dan yang salah, memperoleh satu pahala, yaitu pahala ijtihad"[2]
KHILAF DALAM PEMBERLAKUAN MATHLA', BEGITU PENTINGKAH?
Berbicara tentang keafdholan dan idealnya sebuah hari raya, memang menjadi harapan semua kaum muslimin dapat berhari raya secara bersamaan. Suara takbir bergemuruh di setiap pelosok dunia Islam, sehingga syiar Islam bersinar.
Tetapi kenyataan yang terjadi adalah sebaliknya. Jangankan berangan-angan untuk menyatukan semua kaum muslimin, menyatukan mereka di setiap negeri untuk berhari raya secara bersamaan pun terasa amat sulit. Jalannya berbelit-belit. Meskipun begitu, tidak akan membuat kita berputus asa, tetapi yang seharusnya selalu diupayakan adalah langkah secara nyata.
Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah bekata ; "Tidak diragukan lagi, sesungguhnya puasa kaum muslimin dengan melihat hilal, atau menyempurnakan bilangan di negeri mereka tinggal. Itulah yang lebih dekat kepada zhahir dalil-dalil syari'at. Tetapi jika tidak memungkinkan, maka yang lebih dekat kepada kebenaran, yaitu yang telah kami sebutkan di atas (yaitu berpuasa dengan pemerintah,-pent). Wallahu waliyyut taufiq" [3]
Ha'iah Kibar Ulama menyimpulkan : "Hendaknya dipahami, perselisihan dalam pemasalahan ini, tidak mempunyai akibat yang perlu ditakutkan. Semenjak empat belas abad agama ini muncul, kami tidak mengetahui pernah terjadi bersatunya umat Islam dalam satu ru'yah. Maka semua anggota Ha'iah Kibar Ulama berpendapat, agar permasalahan ini dibiarkan sebagaimana biasanya, dan tidak diperkenankan untuk mengungkitnya. Setiap negeri Islam mempunyai hak ikhtiar melalui 'alim ulama negeri tersebut, dari dua pendapat yang telah disebutkan di atas, karena setiap pendapat mempunyai dalil dan sandarannya" [4]
BERHARI RAYA DENGAN PEMERINTAH
Tatkala syari'at menyeru kaum muslimin untuk bersatu dan berpegang teguh dengan tali Allah, serta melarang dari perpecahan dan perselisihan setelah datang kebenaran[5], maka "mentaati dan mematuhi pemerintah muslim menjadi salah satu landasan aqidah Salaf (Ahlus Sunnah Wal Jama'ah)". Sangat jarang sebuah kitab tidak menerangkan, mensyarah dan tidak menjelaskannya. Itu semua karena sangat pentingnya masalah ini. Sebab dengan mentaati dan mematuhi pemerintah, akan memperlancar secara bersamaan kemaslahatan agama dan dunia. Sedangkan membangkang terhadap pemerintah –baik dengan ucapan atau perbuatan- akan mengakibatkan kerusakan pada dunia dan agama.
Hasan Al-Bashri rahimahullah berkata tentang para penguasa : "Mereka memegang lima urusan kita, yaitu : Jum'at, Jama'ah, Hari Raya, Menjaga Perbatasan dan Menegakkan Hukum. Demi Allah, apa yang Allah perbaiki melalui mereka, itu lebih banyak dari apa yang mereka rusak. Bagaimanapun, demi Allah, mentaati mereka suatu keharusan. Dan menyelisihi mereka merupakan perbuatan kufur" [6]
Rasulullah memerintahkan kita untuk tetap menjaga syi'ar Islam di bawah pemerintahan, sekalipun telah terjadi penyelewengan dalam sebagian pelaksanaannya. Dalam hadits yang dikeluarkan oleh Muslim dan yang lainnya, dari riwayat Abu Dzar Radhiyallahu 'anhu berkata : Telah bersabda Rasulullah.
كَيْفَ أَنْتُمْ؟ أَ,ْ قَالَ : كَيْفَ أَنْتَ إِذَاَبَقِيْتَ فِي قَوْمٍ يُؤَخِّرُوْنَ الصَّلاَةَ عَنْ وَقْتِهَا؟ قَلْتُ : مَا تَا مُرُنِي؟ فَصَلِّ الصَّلاَةِ لِوَقْتِهَا ثُمَّ إِنَّ أُقِيْمَتِ الصَّلاَةُ فَصَلِّ مَعَهُمْ، فَإِنَّهَا زِيَادَةُ خَيْرِ
"Bagaimana kalian ?" Atau "Bagaimana jika engkau tinggal di tengah kaum (dalam riwayat lain, disebutkan mereka adalah para penguasa, -pen) yang mengakhirkan shalat dari waktunya?" Aku bertanya. "Dengan apa engkau perintahkan aku?" (Jawab Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam), "Shalatlah engkau pada waktunya. Kemudian, jika shalat ditegakkan, maka shalatlah bersama mereka. Sesungguhnya hal itu menambah kebaikan" [7]
Imam Nawawi rahimahullah berkata : "Hadits ini menunjukkan anjuran untuk mengikuti penguasa pada selain maksiat, agar persatuan tidak terpecah dan tidak terjadi fitnah" [8]
Demikian juga ketika melihat Amirul Mukminin Utsman bin Affan Radhiyallahu 'anhu menyempurnakan shalatnya di Mina, Abdullah bin Mas'ud mengingkarinya, akan tetapi dia tetap shalat bersamanya. Kemudian Abdullah bin Mas'ud berkata, "Berselisih itu semuanya buruk" [9]
Dalam shahihain, dari Abdullah bin Umar, dari Nabi, bahwasanya beliau bersabda.
َلَى الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ السَّمْعُ وَ الطَّاعَةُ فِيْمَا أَحَبَّ وَكَرِهَ، إِلاَّ أَنْ يُؤْمَرَ بِمَعْصِيَةِ، فَإِنْ أُمِرَ بِمَعصِيَةِ فَلاَ سَمْعَ وَلاَ طَا عَةَ
"Hendaklah seorang muslim mendengar dan mematuhi pada perkara yang dia sukai atau tidak, kecuali dia diperintahkan berbuat maksiat, maka tidak perlu didengarkan dan dipatuhi" [10]
Dalam Syarah At-Tirmidzi, Syaikh Mubarakfuri berkata : "Jika penguasa memerintahkan dengan sesuatu yang mustahab atau mubah, (hukumnya) menjadi wajib" [11]
Berdasarkan keterangan di atas, maka hendaknya kaum muslimin berhari raya bersama pemerintahnya. Untuk memperjelas masalah ini, pembaca dapat menyimak fatwa-fatwa seputar berhari raya dengan pemerintah.
Footnote
[1]. Perkataan Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Jibrin hafizhahullah, Fatwa Ramadhan 1/152
[2]. Fatawa Ramadhan (1/114), juga (1/123)
[3]. Fatawa Ramadhan (1/143)
[4]. Fatawa Ramadhan (1/124)
[5]. Lihat Majmu' Fatawa (25/127)
[6]. Mu'amalatul Hukkam, Abdus Salam bin Barjas rahimahullah, hal. 5
[7]. Hadits dengan lafadz di atas diriwayatkan oleh Muslim, Kitab Shalat, Bab Masajid (41 no. 1.468)
[8]. Syarah Shahih Muslim (3/150)
[9]. Atsar di atas diriwayatkan oleh Abu Dawud, Kitab Manasik, Bab Ash-Shalatu bi Mina (76 no. 1.960)
[10]. HR Bukhari, Kitab Al-Ahkam, Bab As-Sam'u Wath Tha'atu Lil Imam Ma Lam Takum Ma'shiah, Fathul Bari (13/121) dan Muslim, Kitabul Imarah (3 no. 1.469)
[11]. Tuhfatul Ahwazi 95/565), Cet. As-Salafiah, Madinah

Powered by Telkomsel BlackBerry®

__._,_.___
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
MARKETPLACE
A bad score is 598. A bad idea is not checking yours, at freecreditscore.com.
.

__,_._,___
5 Daarut Tauhiid: Agustus 2011   PERBEDAAN MATHLA' ANTAR WILAYAH Yang dimaksud dengan mathla' yaitu "saat terbitnya hilal ...

[daarut-tauhiid] Selamat Berjuang Sahabatku

 

Selamat Berjuang Sahabatku

By: M. Agus Syafii

Malam di bulan suci Ramadhan masjid nampak bermandikan cahaya. Riuh anak-anak berlarian dijalanan terdengar petasan, pedagang juga meramaikan dengan jualannya. Kumandang adzan Isya' sudah lama berlalu. Pengurus masjid mengumumkan pemasukan yang diperoleh pada malam kemaren dan juga pengumuman yang menjadi Imam sholat tarawih serta penceramah. Parmin duduk terdiam membisu dibarisan belakang tak memperdulikan apapun yang terjadi disekitarnya. Bahkan ia menggeleng kepalanya keada seorang laki-laki yang memintanya untuk mengisi shaf didepannya yang kosong. Hampir seminggu pada bulan puasa lalu Parmin tidak lagi bergairah untuk bekerja. Setiap hari dia sengaja untuk berangkat lebih siang daripada temannya. Tangannya seolah segan memakai topeng badut yang menemani selama hampir setahun. Ada sesuatu yang menyesakkan didadanya. Parmin ingin berhenti dari pekerjaannya sebagai badut keliling dari kampung ke kampung.

Saya mengenal Parmin sewaktu sholat berjamaah dimasjid. Biasa sehabis maghrib Parmin suka membaca al-Qur'an, katanya sambil menunggu adzan Isya, 'tanggung mas..' Bila mengaji bacaannya cukup bagus, saya suka mendengarkan, menurut pengakuannya dia pernah dipesantren. 'biar jelek-jelek begini aku jebolan pesantren lo mas..' tuturnya. Setahun lalu Parmin terdampar di belantara Jakarta. Ketika tertipu calo TKI yang menjanjikan dirinya memberangkat ke Arab. Berbekal dengan sedikit bahasa arab yang dipelajari di pesantren Parmin memiliki kepercayaan diri untuk menjadi TKI di Arab yang terjadi malah tertipu. Mau pulang ke kampung malu sementara Parmin tetap harus makan maka dia memilih pekerjaan jadi badut keliling. 'Aku iki iso opo to mas? Ya cuman jadi badut keliling dari kampung ke kampung.'

'Jakarta itu kejam Mas Agus..hidup disini bila malu tidak bisa makan. Aku tidak merampok, tidak mencuri, kenapa malu? Koruptor aja yang merampok uang rakyat nggak malu, aku yang cuman menjadi badut yang berjuang untuk hidup kok malu?' Begitu ucapnya berdalih dengan penuh semangat untuk membenarkan apa yang dilakukannya. Tetapi belakangan ada perubahan dalam sikapnya sejak Parmin mampir di Rumah Amalia melihat anak-anak yang sedang belajar. Terkadang bila Parmin habis pulang kerja, saya minta Parmin untuk mampir selalu menjawabnya 'malu mas sama anak-anak Amalia.'

Parmin pernah bercerita, Dikampung dirinya memiliki adik laki-laki dan perempuan. Sejak bapak dan ibunya meninggal, mereka hidup bertiga. Keinginannya pergi ke Arab ditentang oleh kedua adiknya. 'Aku sudah bosan hidup begini terus.' tukas Parmin pada adik-adiknya. 'aku pengen koyok konco-konco kae..pulang bisa bawa motor, hanphone dan barang-barang mewah sehabis pulang dari Arab.' lanjutnya. Dia ingin merubah nasib. Tapi kini sudah setahun berlalu di Jakarta, dadanya mulai disesaki penyesalan. Ternyata dia tidak menemukan apa-apa yang ada malah berlumuran dosa, katanya. 'aku ngiri ama sampeyan lo mas. Bisa ngurus anak-anak Amalia.' katanya pada suatu malam.

Setelah lebaran Parmin mengabarkan bahwa tekadnya sudah bulat mau pulang kampung saja mengurus anak-anak ngajarin ngaji. 'Mosok mau jadi badut seumur hidup? ya ndak to mas. Saya ingin melakukan apa yang diajarkan Kanjeng Nabi, Khairunnas anfa'uhum linnas, sebaik-baiknya manusia adalah yang berguna bagi orang lain.' Parmin berkemas, topeng badut, rambut palsunya, baju gombrong warna-warni telah diberikan temannya. 'Banyak hal yang bisa saya lakukan dikampung, selain jadi guru ngaji, bisa ngurus sawah ama ngurus adik-adikku Mas,' kata Parmin.

Siang panas terik, motor melaju dengan kencang. Saya mengantarkan Parmin menuju terminal bus Lebak Bulus untuk pulang kampung. Tak terasa sudah sampai. Saya hendak membelikan tiket bus namun ditolaknya. Beberapa lembar lima puluh ribuan saya sodorkan untuk tambahan tetap ditolaknya, 'mbak rika lebih membutuhkan mas..'begitu ucapnya. Airmata tak terasa mengalir begitu saja seolah kehilangan saudara. Parmin memeluk saya, mengucapkan terima kasih telah menyadarkan dirinya untuk tidak menyerah pada kehidupan. "Matur nuwun mas..aku sudah banyak belajar dari mas agus, salam buat mbak Rika, Hana dan anak-anak Amalia.' Katanya. Bus tujuan ke Jawa tengah itu telah datang. Parmin berpamitan. Meninggalkan kota jakarta kembali ke kampung impiannya yang telah terwujud. 'Selamat jalan Parmin, selamat berjuang sahabatku.' ucap saya dalam hati melepas bepergiannya.

Wassalam,
M. Agus Syafii
--
Yuk, raih kebahagiaan di hari kemenangan dg hadir pada kegiatan "Hari Nan Fitri Bersama" (HANIF), Ahad, 23 Oktober 2011 Jam 9.sd 12 siang di Rumah Amalia. Bila berkenan berpartisipasi Paket sembako, baju baru untuk anak2, konsumsi, peralatan sekolah. Kirimkan ke Rumah Amalia Jl. Subagyo IV blok ii, No. 24 Komplek Peruri, Ciledug, Tangerang 15151. Dukungan & partisipasi anda sangat berarti bagi kami. Info: agussyafii@yahoo.com atau SMS 087 8777 12 431

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
MARKETPLACE
A bad score is 598. A bad idea is not checking yours, at freecreditscore.com.
.

__,_._,___
5 Daarut Tauhiid: Agustus 2011   Selamat Berjuang Sahabatku By: M. Agus Syafii Malam di bulan suci Ramadhan masjid nampak bermandikan...

[daarut-tauhiid] BerLebaran di Masjidil Haram, Mekkah.

 

 
BerLebaran di Masjidil Haram

Catatan harian terakhir di Mekkah:

Kamis malam atau 29 Ramadhan saatnya tiba untuk sholat Isya. Karena sudah telat untuk masuk kedalam masjid dan dijamin sudah penuh maka sholat dilakukan dipelataran Masjid. Dengan menggunakan kartoon bekas minuman kaleng kugelar dilantai, lalu diatasnya kugelar sajadah yang berwarna maroon.

Adzan mengumandang dilangit. Indah. Teramat melodius. Subhanallah. Ia bagai kekuatan magis yang tak ada taranya. Ia, seakan membawaku terbang ke langit sana. Seketika hening dan semua terdiam. Lamat dan pelan adzanpun usai..setiap kita mengangkat tangan, menengadah kelangit lalu diusapkan kedua tangan kewajah masing masing. Sholat Isya dimulai lalu ditutup dengan ucapan: Assalamulaikum.

Kami menanti. Di setiap jiwa bertanya-tanya, masihkah kita bertarawih malam itu? Lalu pertanyaa ini terlontar kejiran disebelah kita. Semua menjawab' Allahu 'alam, tak tahu' sambil menggerakan kedua tangan mereka. Tak satupun yang tahu. Tak lama suara mengumandang panggilan untuk sholat janazah. Kamipun berdiri takbir 3 kali, melepas sang jenazah yang pulang ke rumahNya. Usai. Kami duduk kembali…sambil selonjoran kami menanti panggilan atau azan selanjutnya untuk bertarawih (barangkali).

Dalam penantian, hati mulai mulai menaruh , syak, penuh curiga. Ah, jangan- jangan tak ada tarawih lagi, jangan-jangan besok Hari Raya. Menit berlalu..maklumat tidak kami dengar. Tak lama suara suara terdengar ' La tarawih ...La tarawih? ..Eid Mubarak! Ucap salah satu jama'ah, akhirnya kami bersorak. Jama'ah nampak bersuka ria dan tersenyum lebar. Aku sedikit agak kecewa karena ku masi mengharap bisa mendengar doa Qunutnya Shaykh Sudais.

Tak ayal merekapun buyar. Aku segera berlari kejalan mendahului mereka agar tidak terjepit oleh arus ratusan ribu jama'ah yang mencari jalan pulang. Mulailah suara klakson motor dan mobil bersahutan. Jalan yang bernama Jabal Al Ka'bah Street kugapai. Aku terus berjalan setengah berlari. Sampailah dihotel. Cuma 5 menit dari masjidil haram.

Pegawai hotel senyum menyambutku 'Eid mubarak sister..! akupun senyum balik. 'To you too Eid Mubarak, brothers! kataku. 'rememeber when you pray Fajr (subuh) stay in Masjid for Sholatul Eid, ok? otherwise you will never find space for Eid praying..' sarannya. Aku mengangguk dan berterima kasih atas sarannya.

Dengan segala rasa lega kulempar situbuh, kurebahkan diri untuk res sambil menyejukkan tubuh yang kepanasan oleh temperatur Mekkah yang alama panasnya. Dua rasa membaur antara bagia dan duka. 'Oh, Ramadhan engkau berlalu terlalu cepat' aku menarik napas dalam.

Hiruk pikuk suara klakson dan trafik serta teriakan pengatur lalu lintas diluar hotel sudah lagi tak kupedulikan. Suara-suara itu bahkan membuatku tidur. Kini aku harus berhitung waktu dan jam untuk kembali ke masjid untuk sholat subuh dan Eid.

Bayangkan jam 12 malam lewat kami harus mandi untuk persiapan sholat subuh sekaligus untuk sholat Eid. Maklum kami bertiga dan kamar mandi cuma satu. Kamipun sepakat untuk mengenakan pakaian special, yakni pakaian Lebaran berwarna krem, off white...simbol kesucian, kebersihan dan kesakralan, kira-kira begitu.

Ke Masjidil Haram, shoalt Eid.

Jam 4 pagi kutinggalkan sang hotel. Setengah berlari menuju masjid. Hmm betul saja halaman Masjid sudah mulai dipenuhi oleh kerumunan manusia. Mungkin mereka tidak pernah hengkang dari masjid karena jauh pulang atau karena memang mereka ingin dapat tempat lebih awal. Mereka minap atau mabit dimasjid. Luar biasa memang.

Begitu aku mendekat ke pintu 78, seperti biasa kukeluarkan sang sajadah dari tasku, lalu kusembunyikan sang digital kamera dilapisan sajadah. Tas yang berisikan botol berisi air zam-zam, beberapa tissue, buku notes, pulpen, strepsil dan lainya mudah dilihat sambil diraba oleh si penjaga. Aku lolos. Ah kadang mereka berpura pura saja memeriksa.. Inconsistent.

Aku masuk kedalam. Ternyata masih banyak tempat. Kutemui tempat yang cukup nyaman untuk melakukkan sholat subuh. Begitu kugelar sang sajadah aku bersegera sholat sunnah masjid 2 rakaat. Itulah sebabnya aku menyukai pintu 78 ini karena langsung ke bagian wanita. Tak apalah sholat subuh dibelakang, nanti kalau selesai, aku akan maju kedepan yang lebih dekat ke Ka'bah. Begitu rencanaku.

Sholat subuh selesai aku bergegas kedalam masjid untuk bisa sholat dimesjid lebih kedepan. Berharap bisa dekat dengan Ka'bah. Ah, bagai mimpi. Tak salah lagi mereka telah memblokir atau nge-blocked kiranya. Mungkin dari kemarin malam, rupanya.

Panitia yang bercadar hitam mencoba mengatur. Teriak dan bentakan itulah bahasa satu-satunya yang kami dengar. Bahasa yang sangat UNIVERSAL.. Hemm semua ingin dekat Ka'bah, semua ingin didepan, kalau mungkin dibelakang sang Imam. Dalam hal ini tak ada toleran, belas kasih apalagi untuk share. Semua teman saudara, ibu atau adik bahkan nenek moyang sudah booking tempat untuk sholat. Begitu gerutuku. Masing-masing ingin menyelamatkan dan menyenangkan diri. Disinilah aku melihat potret Muslim, potret kemanusiawian, bukan potret Islam. Hal ini selalu kukatakan pada sahabat muallaf agar mereka menyadari ini.

Diperkirakan hari itu terkumpul sekitar 5 juta manusia. Dan pada hari itupun penduduk Saudi atau yang selalu menyebut diri mereka sebagai 'Arabia' turun ke Makkah untuk sholat di Masjidil Haram, bahkan sejak malam 27 Ramadhan merekapun ikutan mencari malam Lailatul Qadr. Aku banyak temui mereka dan sempat berbincang dengan bahas Inggris yang terbata-bata.

Sambil terus menelusuri masjid dengan sabar, Ala kulllihal, however..kudapat tempat yang cukup nyaman. Betul-betul penuh perjuangan memang. Disebelahku seorang ibu berkulit hitam dan besar, ia mengucap salam. Kubalas. Ruangan itupun ber-Ac serta lapang. (Tidak semua ruangan ber-ac lho walau kipas angin selalu ada). Segera kulakukan sholat sunnah dua raka'at. Tak lama kudengar gaung Eid Takbir. 'Allahu Akbar..Allahu Akbar, Allahu Akbar La illah ha illahllah hu waAllahu Akbar Walillah ilhmmm..Allahu Akbar walillah hi ilham dan berulang ulang.

Subhanallah..gaung Takbir betul betul membahana keudara..bergemuruh, menggelagar membelah langit. Suara mereka yang berada di dasar lantai (basemen) pun menyahut dan menyambut hingga dilantai atas masjid. Suara-suara UmatMu ya Rabb yang haus dan dahaga mengharap akan seteguk RakhmatMu agar ia dibebaskan dari panasnya Naar.

Moga dihari yang fitri ini terbilaslah semua dosa dan kesalahan kami lewat derai air mata didepan Mu'tazamMu, terampuni lewat tawaf-tawaf diseputar kubus hitam Ka'bahMu yang megah dan agung, atau lafadz dzikir kami disudut-sudut Masjidil Haram. Moga pula siraman zam-zam yang sejuk mampu menyejukkan hati yang sering terbakar panas oleh ego-ego dan nafs yang sukar dibendung. Semoga Allah membeningkan serta menjernihkan kusamnya hati untuk tetap berTauhid kepadaMu ya Rabb. (Al Shahida)

Taqabalallahu minna wa minkum, mohon maaf lahir dan batin. Semoga semua kesalahan kita diampuni ya Allah, dan semua amal ibadah kami diterima oleh Allah SWT. Amin

Mekkah, Jumat 12 Oktober 2007

By Al Shahida

LikeUnlike · Share
 ·

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
.

__,_._,___
5 Daarut Tauhiid: Agustus 2011     BerLebaran di Masjidil Haram Catatan harian terakhir di Mekkah: Kamis malam atau 29 Ramadhan saat...

Senin, 29 Agustus 2011

[daarut-tauhiid] 19 Tanda Gagal Ramadhan

 

Assalamualaikum.

Semoga kita semua tidak termasuk di dalamnya,

Amin.

19 Tanda Gagal Ramadhan

Di bulan Ramadhan, pintu neraka ditutup dan pintu syurga dibuka lebar-lebar.
Namun banyak orang gagal mendapatkan kemuliaannya. Di bawah ini kiat-Kiat
menghindarinya gagalnya Ramadhan

1. Kurang melakukan persiapan di bulan Sya'ban.

Misalnya, tidak tumbuh keinginan melatih bangun malam dengan shalat
tahajjud. Begitupun tidak melakukan puasa sunnah Sya'ban, sebagaimana telah
disunnahkan Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam. Dalam hadits Bukhari
dan Muslim, dari Aisyah Radhiallaahu 'anha berkata,

"Saya tidak pernah melihat Rasulullah berpuasa sebulan penuh selain di bulan
Ramadhan, dan saya tidak pernah melihat beliau banyak berpuasa selain di
bulan Sya'ban."

2. Gampang mengulur shalat fardhu.

"Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan
shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka kelak mereka akan menemui
kesesatan kecuali orang-orang yang bertaubat dan beramal shalih." (Maryam:
59)

Menurut Sa'id bin Musayyab, yang dimaksud dengan tarkush-shalat
(meninggalkan shalat) ialah tidak segera mendirikan shalat tepat pada
waktunya. Misalnya menjalankan shalat zhuhur menjelang waktu ashar, ashar
menjelang maghrib, shalat maghrib menjelang isya, shalat isya menjelang
waktu subuh serta tidak segera shalat subuh hingga terbit matahari. Orang
yang bershiyam Ramadhan sangat disiplin menjaga waktu shalat, karena
nilainya setara dengan 70 kali shalat fardhu di bulan lain.

3. Malas menjalankan ibadah-ibadah sunnah.

Termasuk di dalamnya menjalankan ibadah shalatul-lail. Mendekatkan diri
kepada Allah dengan melaksanakan ibadah-ibadah sunnah merupakan ciri orang
yang shalih.

"Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang bersegera dalam mengerjakan
perbuatan-perbuatan baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan
cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu' kepada Kami."
(Al-Anbiya:90)

"Dan hamba-Ku masih mendekatkan diri kepada-Ku dengan ibadah-ibadah sunnah,
sampai Aku mencintainya." (Hadits Qudsi)

4. Kikir dan rakus pada harta benda.

Takut rugi jika mengeluarkan banyak infaq dan shadaqah adalah tandanya.
Salah satu sasaran utama shiyam agar manusia mampu mengendalikan sifat rakus
pada makan minum maupun pada harta benda, karena ia termasuk sifat kehewanan
(Bahimiyah). Cinta dunia serta gelimang kemewahan hidup sering membuat
manusia lupa akan tujuan hidup sesungguhnya.

Mendekat kepada Allah Subhaanahu wa ta'ala, akan menguatkan sifat utama
kemanusiaan (Insaniyah).

5. Malas membaca Al-Qur'an.

Ramadhan juga disebut Syahrul Qur'an, bulan yang di dalamnya diturunkan
Al-Qur'an. Orang-orang shalih di masa lalu menghabiskan waktunya baik siang
maupun malam Ramadhan untuk membaca Al-Qur'an.

"Ibadah ummatku yang paling utama adalah pembacaan Al-Qur'an." (HR Baihaqi)

Ramadhan adalah saat yang tepat untuk menimba dan menggali sebanyak mungkin
kemuliaan Al-Qur'an sebagai petunjuk hidup. Kebiasaan baik ini harus nampak
berlanjut setelah Ramadhan pergi, sebagai tanda keberhasilan latihan di
bulan suci.

6. Mudah mengumbar amarah.

Ramadhan adalah bulan kekuatan. Nabi Saw bersabda: "Orang kuat bukanlah
orang yang selalu menang ketika berkelahi. Tapi orang yang kuat adalah orang
yang bisa menguasai diri ketika marah."

Dalam hadits lain beliau bersabda: "Puasa itu perisai diri, apabila salah
seorang dari kamu berpuasa maka janganlah ia berkata keji dan jangan
membodohkan diri. Jika ada seseorang memerangimu atau mengumpatmu, maka
katakanlah sesesungguhnya saya sedang berpuasa." (HR. Bukhari dan Muslim
dari Abu Hurairah)

7. Gemar bicara sia-sia dan dusta.

"Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan dusta perbuatan Az-Zur, maka Allah
tidak membutuhkan perbuatan orang yang tidak bersopan santun, maka tiada
hajat bagi Allah padahal dia meninggalkan makan dan minumnya." (HR Bukhari
dari Abu Hurairah)

Kesempatan Ramadhan adalah peluang bagi kita untuk mengatur dan melatih
lidah supaya senantiasa berkata yang baik-baik. Umar ibn Khattab Ra berkata:
"Puasa ini bukanlah hanya menahan diri dari makan dan minum saja, akan
tetapi juga dari dusta, dari perbuatan yang salah dan tutur kata yang
sia-sia." (Al Muhalla VI: 178) Ciri orang gagal memetik buah Ramadhan kerap
berkata di belakang hatinya. Kalimat-kalimatnya tidak ditimbang secara
masak: "Bicara dulu baru berpikir, bukan sebaliknya, berpikir dulu,
disaring, baru diucapkan."

8. Memutuskan tali silaturrahim.

Ketika menyambut datangnya Ramadhan Rasulullah Saw bersabda: "Barangsiapa
menyambung tali persaudaraan (silaturrahim) di bulan ini, Allah akan
menghubungkan dia dengan rahmat-Nya. Barang siapa memutuskan kekeluargaan di
bulan ini, Allah akan memutuskan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa
dengan-Nya." Puasa mendidik pribadi-pribadi untuk menumbuhkan jiwa kasih
sayang dan tali cinta.

Pelaku shiyam jiwanya dibersihkan dari kekerasan hati dan kesombongan,
diganti dengan perangai yang lembut, halus dan tawadhu. Apabila ada atau
tidak adanya Ramadhan tidak memperkuat hubungan kekeluargaan dan
persaudaraan, itu tanda kegagalan.

9. Menyia-nyiakan waktu.

Al-Qur'an mendokumentasikan dialog Allah Swt dengan orang-orang yang
menghabiskan waktu mereka untuk bermain-main.

"Allah bertanya: ' Berapa tahunkan lamanya kamu tinggal di bumi?'

Mereka menjawab: 'Kami tinggal di bumi sehari atau setengah hari. maka
tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung.'

Allah berfirman: 'Kamu tidak tingal di bumi melainkan sebentar saja, kalau
kamu sesungguhnya mengetahui. "Maka apakah kamu mengira sesungguhnya Kami
menciptakan kamu secara main-main (saja), dan kamu tidak akan dikembalikan
kepada Kami? Maka Maha Tinggi Allah, Raja Yang
sebenarnya; tidak Tuhan yang berhak disembah selain Dia, Tuhan yang
mempunyai 'Arsy yang mulia." (Al-Mu'minun: 112-116)

Termasuk gagal dalam ber-Ramadhan orang yang lalai atas karunia waktu dengan
melakukan perbuatan sia-sia, kemaksiatan, dan hura-hura. Disiplin waktu
selama Ramadhan semestinya membekas kuat dalam bentuk cinta ketertiban dan
keteraturan.

10. Labil dalam menjalani hidup.

Labil alias perasaan gamang, khawatir, risau, serta gelisah dalam menjalani
hidup juga tanda gagal Ramadhan. Pesan Rasulullah Saw:

"Sesungguhnya telah datang bulan Ramadhan yang penuh berkah. Allah telah
memfardhukan atas kamu berpuasa di dalamnya. Dibuka semua pintu surga,
dikunci semua pintu neraka dan dibelenggu segala syetan. Di dalamnya ada
suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barangsiapa tiada diberikan
kebajikan malam itu, maka sungguh tidak diberikan kebajikan atasnya." (HR
Ahmad, Nasa'i, Baihaqi dari Abu Hurairah)

Bila seseorang meraih berkah bulan suci ini, jiwanya mantap, hatinya
tenteram, perasaannya tenang dalam menghadapi keadaan apapun.

11. Tidak bersemangat mensyiarkan Islam.

Salah satu ciri utama alumnus Ramadhan yang berhasil ialah tingkat taqwa
yang meroket. Dan setiap orang yang ketaqwaannya semakin kuat ialah semangat
mensyiarkan Islam. Berbagai kegiatan 'amar ma'ruf nahiy munkar dilakukannya,
karena ia ingin sebanyak mungkin orang merasakan kelezatan iman sebagaimana
dirinya. Jika semangat ini tak ada, gagal lah Ramadhan seseorang.

12. Khianat terhadap amanah.

Shiyam adalah amanah Allah yang harus dipelihara (dikerjakan) dan
selanjutnya dipertanggungjawabkan di hadapan-Nya kelak.

Shiyam itu ibarat utang yang harus ditunaikan secara rahasia kepada Allah.
Orang yang terbiasa memenuhi amanah dalam ibadah sir (rahasia) tentu akan
lebih menepati amanahnya terhadap orang lain, baik yang bersifat rahasia
maupun yang nyata. Sebaliknya orang yang gagal Ramadhan mudah mengkhianati
amanah, baik dari Allah maupun dari manusia.

13. Rendah motivasi hidup berjama'ah.

Frekuensi shalat berjama'ah di masjid meningkat tajam selama Ramadhan.
Selain itu, lapar dan haus menajamkan jiwa sosial dan empati terhadap
kesusahan sesama manusia, khususnya sesama Muslim. Allah mencintai
hamba-hamba-Nya yang berjuang secara berjama'ah, yang saling
menguatkan.

"Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam
saatu barisan yang teratur, seakan-akan mereka seperti bangunan yang
tersusun kokoh." (Ash-Shaf: 4) Ramadhan seharusnya menguatkan motivasi untuk
hidup berjama'ah.

14. Tinggi ketergantungannya pada makhluk.

Hawa nafsu dan syahwat yang digembleng habis-habisan selama bulan Ramadhan
merupakan pintu utama ketergantungan manusia pada sesama makhluk. Jika jiwa
seseorang berhasil merdeka dari kedua mitra syetan itu setelah Ramadhan,
maka yang mengendalikan dirinya adalah fikrah dan akhlaq. Orang yang tunduk
dan taat kepada Allah lebih mulia dari mereka yang tunduk kepada makhluk.

15. Malas membela dan menegakkan kebenaran.

Sejumlah peperangan dilakukan kaum Muslimin melawan tentara-tentara kafir
berlangsung di bulan Ramadhan. Kemenangan Badar yang spektakuler itu dan
penaklukan Makkah (Futuh Makkah) terjadi di bulan Ramadhan. Di tengah
gelombang kebathilan dan kemungkaran yang semakin berani unjuk gigi, para
alumni akademi Ramadhan seharusnya semakin gigih dan strategis dalam membela
dan menegakkan kebenaran. Jika bulan suci ini tidak memberi bekal perjuangan
baru yang bernilai spektakuler, maka kemungkinan besar ia telah meninggalkan
kita sebagai pecundang.

16. Tidak mencintai kaum dhuafa.

Syahru Rahmah, Bulan Kasih Sayang adalah nama lain Ramadhan, karena di bulan
ini Allah melimpahi hamba-hamba-Nya dengan kasih sayang ekstra. Shiyam
Ramadhan menanam benih kasih sayang terhadap orang-orang yang paling lemah
di kalangan masyarakat. Faqir miskin, anak-anak yatim dan mereka yang hidup
dalam kemelaratan. Rasa cinta kita terhadap mereka seharusnya bertambah.
Jika cinta jenis ini tidak bertambah sesudah bulan suci ini, berarti Anda
perlu segera instrospeksi.

17. Salah dalam memaknai akhir Ramadhan.

Khalifah Umar ibn Abdul Aziz memerintahkan seluruh rakyatnya supaya
mengakhiri puasa dengan memperbanyak istighfar dan memberikan sadaqah,
karena istighfar dan sadaqah dapat menambal yang robek-robek atau yang
pecah-pecah dari puasa. Menginjak hari-hari berlalunya Ramadhan, mestinya
kita semakin sering melakukan muhasabah (introspeksi) diri.

"Wahai orang-orang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap
diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok dan
bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan." (Al-Hasyr: 18)

18. Sibuk mempersiapkan Lebaran.

Kebanyakan orang semakin disibukkan oleh urusan lahir dan logistik menjelah
Iedul Fitri. Banyak yang lupa bahwa 10 malam terakhir merupakan saat-saat
genting yang menentukan nilai akhir kita di mata Allah dalam bulan mulia
ini. Menjadi pemenang sejati atau pecundang sejati.

Konsentrasi pikiran telah bergeser dari semangat beribadah, kepada luapan
kesenangan merayakan Idul Fitri dengan berbagai kegiatan, akibatnya lupa
seharusnya sedih akan berpisah dengan bulan mulia ini.

19. Idul Fitri dianggap hari kebebasan.

Secara harfiah makna Idul Fitri berarti "hari kembali ke fitrah". Namun
kebanyakan orang memandang Iedul Fitri laksana hari dibebaskannya mereka
dari "penjara" Ramadhan. Akibatnya, hanya beberapa saat setelah Ramadhan
meninggalkannya, ucapan dan tindakannya kembali cenderung tak terkendali,
syahwat dan birahi diumbar sebanyak-banyaknya. Mereka lupa bahwa Iedul Fitri
seharusnya menjadi hari di mana tekad baru dipancangkan untuk menjalankan
peran khalifah dan abdi Allah secara lebih profesional.

Kesadaran penuh akan kehidupan dunia yang berdimensi akhirat harus berada
pada puncaknya saat Iedul Fitri, dan bukan sebaliknya.*Hidayatullah

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1432 H, Taqabbalallahu minna wa minkum, Minal
aidin wal faidzin, Mohon maaf lahir dan batin..

(Tutut & Keluarga)

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
MARKETPLACE
A bad score is 579. A good idea is checking yours at freecreditscore.com.
.

__,_._,___
5 Daarut Tauhiid: Agustus 2011   Assalamualaikum. Semoga kita semua tidak termasuk di dalamnya, Amin. 19 Tanda Gagal Ramadhan Di ...

Minggu, 28 Agustus 2011

[daarut-tauhiid] T. Djamaludin : Kejumudan Metode Hisab Wujudul Hilal

 



>>________________________________

From: Hatta Syamsuddin <sirohcenter@gmail.com>

Muhammadiyah Terbelenggu Wujudul Hilal: Metode Lama yang Mematikan Tajdid Hisab

T. Djamaluddin
Profesor Riset Astronomi-Astrofisika, LAPAN
Anggota Badan Hisab Rukyat, Kementeria Agama RI

Perbedaan Idul Fitri dan Idul Adha sering terjadi di Indonesia.
Penyebab utama BUKAN perbedaan metode hisab (perhitungan) dan rukyat
(pengamatan), tetapi pada perbedaan kriterianya. Kalau mau lebih
spesifik merujuk akar masalah, sumber masalah utama adalah Muhammadiyah
yang masih kukuh menggunakan hisab wujudul hilal. Bila posisi bulan
sudah positif di atas ufuk, tetapi ketinggiannya masih sekitar batas
kriteria visibilitas hilal (imkan rukyat, batas kemungkinan untuk
diamati) atau lebih rendah lagi, dapat dipastikan terjadi perbedaan.
Perbedaan terkahir kita alami pada Idul Fitri 1327 H/2006 M dan 1428
H/2007 H serta Idul Adha 1431/2010. Idul Fitri 1432/2011 juga hampir
dipastikan terjadi perbedaan. Kalau kriteria Muhammadiyah tidak diubah,
dapat dipastikan awal Ramadhan 1433/2012, 1434/2013, dan 1435/2014 juga
akan beda. Masyarakat dibuat bingung, tetapi hanya disodori solusi
sementara, "mari kita saling menghormati". Adakah solusi permanennya?
Ada, Muhammadiyah bersama ormas-ormas Islam harus bersepakati untuk mengubah kriterianya.

Mengapa perbedaan itu pasti terjadi ketika bulan pada posisi yang
sangat rendah, tetapi sudah positif di atas ufuk? Kita ambil kasus
penentuan Idul Fitri 1432/2011. Pada saat maghrib 29 Ramadhan 1432/29
Agustus 2011 tinggi bulan di seluruh Indonesia hanya sekitar 2 derajat
atau kurang, tetapi sudah positif. Perlu diketahui, kemampuan hisab
sudah dimiliki semua ormas Islam secara merata, termasuk NU dan Persis,
sehingga data hisab seperti itu sudah diketahui umum. Dengan perangkat
astronomi yang mudah didapat, siapa pun kini bisa menghisabnya. Dengan
posisi bulan seperti itu, Muhammadiyah sejak awal sudah mengumumkan Idul Fitri jatuh pada 30 Agustus 2011 karena bulan ("hilal") sudah wujud di
atas ufuk saat maghrib 29 Agustus 2011. Tetapi Ormas lain yang
mengamalkan hisab juga, yaitu Persis (Persatuan Islam), mengumumkan Idul Fitri jatuh pada 31 Agustus 2011 karena mendasarkan pada kriteria imkan rukyat (kemungkinan untuk rukyat) yang pada saat maghrib 29 Agustus
2011 bulan masih terlalu rendah untuk bisa memunculkan hilal yang
teramati. NU yang mendasarkan pada rukyat masih menunggu hasil rukyat.

Tetapi, dalam beberapa kejadian sebelumnya seperti 1427/2006 dan
1428/2007, laporan kesaksian hilal pada saat bulan sangat rendah sering
kali ditolak karena tidak mungkin ada rukyat dan seringkali pengamat
ternyata keliru menunjukkan arah hilal.
>Jadi, selama Muhammadiyah masih bersikukuh dengan kriteria wujudul
hilalnya, kita selalu dihantui adanya perbedaan hari raya dan awal
Ramadhan.  Seperti apa sesungguhnya hisab wujudul hilal itu? Banyak
kalangan di intern Muhammadiyah mengagungkannya, seolah itu sebagai
simbol keunggulan hisab mereka yang mereka yakini, terutama ketika
dibandingkan dengan metode rukyat.  Tentu saja mereka anggota fanatik
Muhammadiyah, tetapi sesungguhnya tidak faham ilmu hisab.

� Oktober 2003 saya diundang Muhammadiyah sebagai narasumber pada Munas Tarjih ke-26 di Padang. Saya diminta memaparkan "Kritik terhadap Teori Wujudul Hilal
dan Mathla' Wilayatul Hukmi". Saya katakan  wujudul hilal hanya ada
dalam teori, tidak mungkin bisa teramati. Pada kesempatan lain saya
sering mangatakan teori/kriteria wujudul hilal tidak punya landasan kuat dari segi syar'i dan astronomisnya. Dari segi syar'i, tafsir yang
merujuk pada QS Yasin 39-40 terkesan dipaksakan. Dari segi astronomi,
kriteria wujudul hilal adalah kriteria usang yang sudah lama
ditinggalkan di kalangan ahli falak.
>Kita ketahui, metode penentuan kalender yang paling kuno adalah hisab urfi (yang kini digunakan oleh beberapa kelompok kecil di Sumatera
Barat dan Jawa Timur, yang hasilnya beda dengan metode hisab atau
rukyat). Lalu berkembang hisab imkan rukyat, tetapi masih menggunakan
hisab taqribi (pendekatan) yang akurasinya maish rendah. Muhammadiyah
pun sempat menggunakannya pada awal sejarahnya. Kemudian untuk
menghindari kerumitan imkan rukyat, digunakan hisabijtimak qablal ghurub (konjungsi sebelum matahari terbenam) dan hisab wujudul hilal (hilal wujud di atas ufuk yang ditandai bulan terbenam lebih lambat
daripada matahari). Kini kriteria wujudul hilal mulai ditinggalkan,
kecuali oleh beberapa kelompok atau negara yang masih kekurangan ahli
hisabnya, seperti oleh Arab Saudi untuk kalender Ummul Quro-nya. Kini
para pembuat kalender cenderung menggunakan kriteria imkan rukyat karena bisa dibandingkan dengan hasil rukyat. Perhitungan imkan rukyat sudah
sangat mudah dilakukan, terbantu dengan perkembangan perangkat lunak
astronomi. Informasi imkanrur rukyat atau visibilitas hilal juga sangat
mudah diakses secara online di internet.

Muhammdiyah yang tampaknya terlalu ketat menjauhi rukyat terjebak
pada kejumudan (kebekuan pemikiran) dalam ilmu falak atau astronomi
terkait penentuan sistem kelendernya. Mereka cukup puas dengan wujudul
hilal, kriteria lama yang secara astronomi dapat dianggap usang. Mereka
mematikan tajdid (pembaharuan) yang sebenarnya menjadi nama lembagathink tank mereka, Majelis Tarjih dan Tajdid. Sayang sekali. Sementara ormas Islam lain terus berubah. NU yang pada awalnya cenderung melarang rukyat
dengan alat, termasuk kacamata, kini sudah melengkapi diri dengan
perangkat lunak astronomi dan teleskop canggih. Mungkin jumlah ahli
hisab di NU jauh lebih banyak daripada di Muhammadiyah, walau mereka
pengamat rukyat. Sementara Persis (Persatuan Islam), ormas "kecil" yang
sangat aktif dengan Dewan Hisab Rukyat-nya berani beberapa kali mengubah kriteria hisabnya. Padahal, Persis  kadang mengidentikan sebagai
"saudara kembar" Muhammadiyah karena memang mengandalkan hisab, tanpa
menunggu hasil rukyat. Persis beberapa kali mengubah kriterianya, dari ijtimak qablal ghrub, imkan rukyat 2 derajat, wujudul hilal di seluruh wilayah Indonesia,
sampai imkan rukyat astronomis yang diterapkan. Lalu mau kemana
Muhammadiyah? Kita berharap Muhammadiyah, sebagai ormas besar yang
modern, mau berubah demi penyatuan Ummat. Semoga!

Sumber :http://tdjamaluddin.wordpress.com/2011/08/27/muhammadiyah-terbelenggu-wujudul-hilal-metode-lama-yang-mematikan-tajdid-hisab/

__._,_.___
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
MARKETPLACE
A bad score is 598. A bad idea is not checking yours, at freecreditscore.com.
.

__,_._,___
5 Daarut Tauhiid: Agustus 2011   >>________________________________ From: Hatta Syamsuddin < sirohcenter@gmail.com > M...

[daarut-tauhiid] Sekedar meluruskan

 

Dari milist tetangga :
Ini dari milist AFS: ‎​​​(Mari kita perbaiki cara kita menyambut Idhul Fitri dng membantu menyebarkan ini kpd rekan muslim yg lain)

Insya Allah. ± 2 hari lagi kita akan menyambut Idhul Fitri. Seiring dng akan datangnya Idhul Fitri, sering kita dengar tersebar ucapan:
"Mohon Maaf Lahir dan Batin". Ini sungguh salah kaprah, sebab Idul Fithri bukanlah waktu khusus untuk saling maaf memaafkan. Memaafkan bisa kapan saja tdk terpaku dihari Idhul Fitri.Selain itu tdk ada satu ayat Quran ataupun suatu Hadist yg menunjukan keharusan mengucapkan "Mohon Maaf Lahir dan Batin" disaat Idhul Fitri.
Satu lagi, ucapan yg keliru saat Idul Fithri, yakni ucapan: "Minal Aidin wal Faizin". Arti dari ucapan tsb adlh:
"Kita kembali dan meraih kemenangan"
KITA MAU KEMBALI KEMANA?
Apa pada ketaatan atau maksiat?
Meraih KEMENANGAN? Kemenangan apa? Apakah kita menang melawan bulan Ramadhan shg kita bisa kembali berbuat maksiat?
Satu hal lagi yang mesti dipahami, setiap kali ada yang ucapkan
"Minal Aidin wal Faizin"
lantas diikuti dengan kalimat
"Mohon Maaf Lahir dan Batin".
Karena mungkin kita mengira artinya adalah kalimat selanjutnya.
Ini sungguh keliru.
Sekali lagi makna kalimat "Minal Aidin wal Faizin" adalah "Kita kembali dan meraih kemenangan"
Dan sebagaimana diterangkan di atas, dari sisi makna kalimat ini keliru sehingga sudah sepantasnya kita hindari. Ucapan yang lebih baik dan dicontohkan langsung oleh para sahabat nabi, yaitu:
"Taqobbal Allahu minna wa minkum"
(Semoga Allah menerima amalku dan amal kalian)
Jadi lebih baik, ucapan/SMS/BBM kita :
"Selamat Hari Raya Idhul Fitri
Taqobbal Allahu minna wa minkum"
(Semoga Allah menerima amalku dan amal kalian)
Semoga risalah ini bermanfaat dan bisa meluruskan kekeliruan yang selama ini terjadi.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

__._,_.___
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
MARKETPLACE
A bad score is 596. A good idea is checking yours at freecreditscore.com.
.

__,_._,___
5 Daarut Tauhiid: Agustus 2011   Dari milist tetangga : Ini dari milist AFS: ‎​​​(Mari kita perbaiki cara kita menyambut Idhul Fitri dng...
< >