+ -

Pages

Minggu, 31 Maret 2013

[daarut-tauhiid] Mohon bantuan pengisian survey Bank Syariah (DISERTASI)

 

Bapak/Ibu/Mas/Mbak/ sahabat saya sekalian…

Nama saya Oka Widana dan saat ini tengah mengikuti program PhD (S3) pada Sekolah Bisnis dan Manajemen, Institut Teknologi Bandung.

Untuk kepentingan penulisan disertasi saya dengan topik "Dampak Market Orientation dan Islamic Based Relationship Marketing pada Kinerja Bank Syariah di Indonesia", saya memerlukan bantuan Bapak/Ibu/Mas/Mbak sekalian mengisi survey via link :
https://www.surveymonkey.com/s/Indonesia_IB

Survey ini hanya diperuntukkan bagi Bapak/Ibu/Mas/Mbak sekalian yang sedang bekerja di Bank Syariah (Bank Umum Syariah atau Unit Usaha Syariah). Jika Bapak/Ibu/Mas/Mbak sekalian tidak bekerja di Bank Syariah, Bapak/Ibu/Mas/Mbak tidak perlu melanjutkan survey ini.
Saya menyatakan dengan ini bahwa hasil Survey hanya untuk kepentingan ilmiah dan bersifat rahasia.

Mohon bantuan Bapak/Ibu/Mas/Mbak sekalian mengisi Survey ini dengan sebaik-baiknya, yang akan memakan waktu sekitar 15-20 menit.

Saya akan sangat menghargai bila Bapak/Ibu/Bapak/Ibu/Mas/Mbak sekalian juga berkenan meneruskan informasi mengenai survey ini (https://www.surveymonkey.com/s/Indonesia_IB) kepada rekan-rekan lain dilingkungan Bapak/Ibu/Mas/Mbak bekerja atau di Bank Syariah lainnya.

Bila ada pertanyaan atau diskusi dapat menghubungi saya dialamat email: gusti.ngurah@sbm-itb.ac.id.

Semoga bantuan Bapak/Ibu/Mas/Mbak dapat menjadi ladang amal disisi Allah SWT.

Jazakallah khairan dan salam hormat.

Oka Widana

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
.

__,_._,___
5 Daarut Tauhiid: Maret 2013   Bapak/Ibu/Mas/Mbak/ sahabat saya sekalian… Nama saya Oka Wid...

[daarut-tauhiid] File - Info_DTjkt

 



Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Sahabat sekalian, informasi kegiatan Pesantren
Daarut Tauhiid Jakarta insyaAllah akan selalu
diupdate dan dapat dilihat di website:

http://www.dtjakarta.or.id/

Kegiatan Pesantren Daarut Tauhiid Jakarta meliputi:

- Pengajian bersama Aa Gym di :
* Masjid Baitul Hikmah Elnusa,
Cilandak Jakarta Selatan
* Masjid Bank Indonesia Jakarta Pusat
* Masjid Istiqlal Jakarta Pusat

- Kajian Khusus Muslimah
- Kajian Kitab Al-Hikam
- Kajian Tafsir Al-Qur an
- Kajian Khazanah Hadits
- dan lain-lain

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Humas - Daarut Tauhiid Jakarta

===============================================

DAARUT TAUHIID CABANG JAKARTA
- Jalan Cipaku I no. 43 Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12170 email: dtjkt@cbn.net.id
Telp : (021) 723-5255 Fax : (021) 723-5258
http://dtjakarta.or.id

- Komplek Rukan Ciputat Indah Permai, Blok C2
Jalan Ir. H. Juanda no. 50 - Ciputat 15419
Telp : (021) 740-1460 Fax : (021) 740-1351

===============================================

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (111)
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
.

__,_._,___
5 Daarut Tauhiid: Maret 2013   Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Sahabat sekalian, informasi kegiatan Pesantr...

Sabtu, 30 Maret 2013

[daarut-tauhiid] TAFAKUR

 


"Bacalah"
Saya tidak bisa membaca
"Bacalah'
Saya tidak bisa membaca
"Bacalah'
Saya tidak bisa membaca
Itulah dialog pertama Rasul Saw dengan Jibril

Coba perhatikan siapa yang salah dari pernyataan diatas
Apa Jibril yang salah menympaikan perintah. Atau Jibril salah orang yang dituju?
Semua pasti akan menjawab sama yaitu tak mungkin.
Malaikat tak mungkin salah perintah atau salah orang
Lalu apakah Rasul yang salah?
Sekali lagi jawabannya tak salah.
Muhammad adalah ummi, beliau tidak bisa baca dan tulis.

Kalau begitu apa maksud sebenarnya?
Mengapa اَللّهُ menyuruh Jibril menyampaikan perintah membaca pada seseorang yang tidak bisa baca dan tulis?
Ada yang bilang kata "Bacalah" adalah sebuah kata dari sekian kata dan surah dari Al-Qur'an yang diperintahkan oleh اَللّهُ untuk dibaca oleh seluruh umat akhir zaman.
Ada juga yang bilang walau Al-Qur'an sudah diturunkan
Seseorang yang tidak bisa baca dan tulis dan telah dikenal kejujurannya tetap saja masih diragukan dan dikatakan bahwa Muhammad Saw mengarang tentang Al-Quran.

Terlepas dari semua pendapat
Jika sesuatu itu datangnya dari اَللّهُ maka tak ada yang tak mungkin.
Karena " اَللّهُ maha kuasa atas segala sesuatu".
Bukankah اَللّهُ memerintahkan sesuatu yang sudah pasti sanggup dilakukan oleh hamba-hamba-Nya karena"tidaklah اَللّهُ memembebani kecuali sesuai kesanggupannya"

Dan jika perintah itu datangnya dari اَللّهُ Swt maka sebagai hamba-Nya kita wajib patuh dan taat terhadap perintah tersebut

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (7)
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
.

__,_._,___
5 Daarut Tauhiid: Maret 2013   "Bacalah" Saya tidak bisa membaca "Bacalah' Saya tidak bisa membaca...

[daarut-tauhiid] ADAB TERHADAP ALLAH AZZA WA JALLA

 

Kategori Risalah : Tazkiyah Nufus

ADAB TERHADAP ALLAH AZZA WA JALLA

Oleh
Ustadz Abu Isma'il Muslim Al-Atsari

Sesungguhnya nikmat Allah Subhanahu wa Ta'ala kepada hamba-hambaNya sangat banyak, tidak terhitung jumlahnya. Kemana saja seorang hamba mengarahkan pandangannya, dia akan melihat nikmat Allah Subhanahu wa Ta'ala dihadapannya. Kenikmatan Allah Subhanahu wa Ta'ala telah diperoleh hamba-Nya semenjak dia berupa setetes air mani yang bercampur dengan sel telur yang bergantung di dalam rahim ibunya. Kemudian selalu mengiringinya sampai ajal menjemputnya.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

وَمَا بِكُمْ مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنَ اللَّهِ ۖ ثُمَّ إِذَا مَسَّكُمُ الضُّرُّ فَإِلَيْهِ تَجْأَرُونَ

Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya), dan bila kamu ditimpa oleh kemudharatan, maka hanya kepada-Nya-lah kamu meminta pertolongan. [an-Nahl/16:53]

Bahkan jika manusia hendak menghitung nikmat-Nya, maka dia tidak akan mampu menghitungnya. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا ۗ إِنَّ اللَّهَ لَغَفُورٌ رَحِيمٌ

Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah Subhanahu wa Ta'ala, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [an-Nahl/16:18]

Oleh karena itu, Allah Subhanahu wa Ta'ala memiliki hak yang menjadi kewajiban para hamba-Nya. Hak Allah Subhanahu wa Ta'ala tersebut harus diutamakan daripada hak-hak sesama makhluk. Diantara yang menjadi hak Allah Azza wa Jalla dan menjadi kewajiban para hamba yaitu memiliki adab yang baik kepada Allah Azza wa Jalla . Maka wajib bagi seorang hamba memiliki adab-adab sebagai berikut:

1. Iman Dan Tidak Kufur..
Allah Subhanahu wa Ta'ala telah memerintahkan hamba-hamba-Nya untuk beriman kepada-Nya dan kepada perkara-perkara yang wajib diimani. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا آمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي نَزَّلَ عَلَىٰ رَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي أَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ ۚ وَمَنْ يَكْفُرْ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا بَعِيدًا

Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah , malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari Kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya. [an-Nisâ'/4:136]

Maka sepantasnya seorang hamba beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, meyakini kebenaran firman-Nya dan tunduk terhadap perintah dan larangan-Nya. Sungguh tidak beradab ketika ada seorang hamba yang ingkar dan menentang-Nya. Allah Azza wa Jalla mencela orang-orang yang ingkar kepada-Nya dengan celaan yang keras, sebagaimana firman-Nya:

كَيْفَ تَكْفُرُونَ بِاللَّهِ وَكُنْتُمْ أَمْوَاتًا فَأَحْيَاكُمْ ۖ ثُمَّ يُمِيتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيكُمْ ثُمَّ إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ

Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian hanya kepada-Nya-lah kamu dikembalikan? [al-Baqarah/2: 28]

Termasuk beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala adalah meyakini keesaan Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam rububiyah-Nya, uluhiyah-Nya, dan mengimani nama-nama dan sifat-sifat-Nya sebagaimana yang dijelaskan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala dan Rasul-Nya.

Demikian juga termasuk syarat iman adalah menjauhi syirik, karena syirik itu menghapuskan amal. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) sebelummu. "Jika kamu mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi. [az-Zumar/39:65]

2. Syukur Dan Tidak Kufur Nikmat.
Nikmat Allah Subhanahu wa Ta'ala kepada hambanya sangat banyak, oleh karena itu kewajiban seorang hamba untuk mensyukurinya adalah dengan mengakui bahwa nikmat itu datang dari Allah Subhanahu wa Ta'ala , memuji-Nya dengan lidah, dan mempergunakan nikmat-nikmat tersebut untuk keridhaan-Nya. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ

Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku. [al-Baqarah/2:152]

Sungguh tidak beradab, perbuatan mengingkari kenikmatan dan keutaman dari Rabb pemberi kebaikan.

3. Mengingat Allah Subhanahu Wa Ta'ala Dan Tidak Melupakan-Nya.
Manusia hendaklah selalu mengingat Allah Subhanahu wa Ta'ala dan tidak melupakan-Nya. Karena kewajiban hamba adalah mencintai Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan kecintaan yang paling tinggi. Seseorang yang mencintai sesuatu, dia akan selalu mengingat dan menyebutnya serta tidak melupakannya. Orang yang melupakan Allah Azza wa Jalla , Allah Subhanahu wa Ta'ala pun akan melupakannya; Allah Subhanahu wa Ta'ala akan membiarkannya dalam kesusahan. Allah Azza wa Jalla berfirman:

وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ نَسُوا اللَّهَ فَأَنْسَاهُمْ أَنْفُسَهُمْ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ

Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik. [al-Hasyr/59:19]

4. Taat Dan Tidak Bermaksiat
Yaitu selalu berusaha mentaati Allah Subhanahu wa Ta'ala dan Rasul-Nya, dan mengembalikan segala perkara yang diperselisihkan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dan Rasul-Nya. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا أَطِيعُوا اللهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُوْلِى اْلأَمْرِ مِنكُمْ فَإِن تَنَازَعْتُمْ فِي شَىْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللهِ وَالرَّسُولِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلأَخِرِ ذَلِكَ خَيْرُُ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلاً

Hai orang-orang yang beriman, ta'atilah Allah dan ta'atilah Rasul (Nya), dan ulil amri (ulama dam umarâ') di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur'ân) dan Rasul (Sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu adalah lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. [an-Nisâ' / 4:59]

Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata: "Allah Subhanahu wa Ta'ala memerintahkan hambanya agar mentaati-Nya dan mentaati Rasul-Nya. Allah Subhanahu wa Ta'ala mengulangi kata kerja (yakni: ta'atilah!) sebagai pemberitahuan bahwa mentaati Rasul-Nya wajib secara mutlak, yaitu dengan tanpa meninjau apa yang beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam perintahkan terhadap Al-Qur'an. Jika beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan, wajib mentaatinya secara mutlak, baik apakah yang beliau perintahkan itu ada dalam Al-Qur'an atau tidak ada di dalamnya. Karena sesungguhnya beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam diberi al-Kitâb dan yang semisalnya bersamanya". [I'lâmul Muwaqqi'în 2/46, penerbit: Dârul Hadîts, Kairo, th: 1422 H /2002 H]

Oleh karena itulah seorang mukmin akan selalu tunduk terhadap keputusan Allah Subhanahu wa Ta'ala dan Rasul-Nya. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلاَ مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللهُ وَرَسُولَهُ أَمْرًا أَن يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةَ مِنْ أَمْرِهِمْ وَمَن يَعْصِ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلاَلاً مُّبِينًا

Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu'min dan tidak (pula) bagi perempuan yang mu'min, jika Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) dari urusan mereka. Barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata. [al-Ahzâb / 33: 36]

Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata: "Ayat ini umum, mencakup semua perkara, yaitu jika Allah Subhanahu wa Ta'ala dan Rasul-Nya telah menetapkan sesuatu, maka tidak ada hak bagi siapapun untuk menyelisihinya, dan di sini tidak ada pilihan bagi siapapun, tidak ada juga pendapat dan perkataan (yang menyelisihi ketetapan Allah Subhanahu wa Ta'ala dan Rasul-Nya)". [Tafsîr Ibnu Katsîr, Surat al-Ahzâb /33:36]

Sungguh tidak beradab, jika ada seorang hamba yang lemah berani menentang Penguasanya Yang Maha Perkasa dan Maha Kuasa dengan perbuatan maksiat dan kezhaliman.

5. Tidak Mendahului Allah Subhanahu Wa Ta'ala Dan Rasul-Nya.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُقَدِّمُوا بَيْنَ يَدَيِ اللَّهِ وَرَسُولِهِ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul-Nya dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. [al-Hujurât /49:1]

Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata: "Maksudnya : 'Janganlah kamu berkata sebelum Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam berkata, janganlah kamu memerintah sebelum Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam memerintah, janganlah kamu berfatwa sebelum Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam berfatwa, janganlah kamu memutuskan perkara sebelum Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam yang memutuskan perkara padanya dan melangsungkan keputusannya." [I'lâmul Muwaqqi'în, 2/49), penerbit: Dârul Hadîts, Kairo, Th: 1422 H /2002 H]

6. Takut Terhadap Siksa-Nya
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

فَلَا تَخْشَوُا النَّاسَ وَاخْشَوْنِ وَلَا تَشْتَرُوا بِآيَاتِي ثَمَنًا قَلِيلًا

Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit. [al-Mâidah/5: 44]

Syaikh Muhammad bin Shâlih al-'Utsaimin rahimahullah berkata: "Takut itu ada beberapa macam: Pertama : Takut karena ibadah, merendahkan diri, pengagungan, dan ketundukan. Inilah yang dinamakan khauf sirr. Ini tidak pantas kecuali kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala . Barangsiapa menyekutukan selain Allah Subhanahu wa Ta'ala bersama Allah Subhanahu wa Ta'ala (dengan takut ini-pen) dia adalah orang yang melakukan syirik akbar. Contoh : Orang yang takut kepada patung, orang yang telah mati, atau orang-orang yang mereka sangka sebagai wali dan mereka yakini bisa mendatangkan manfaat dan bahaya bagi mereka, sebagaimana dilakukan oleh sebagian penyembah kubur, dia takut kepada penghuni kubur melebihi takutnya kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala ". [al-Qaulul Mufîd, 2/166; penerbit: Dârul ' Âshimah]

7. Malu Kepada-Nya
Seorang muslim akan selalu menyadari bahwa ilmu Allah Subhanahu wa Ta'ala dan pengawasan-Nya itu meliputi segala sesuatu, termasuk semua keadaannya. Oleh karena itu hatinya penuh dengan rasa hormat dan pengagungan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala . Dia malu berbuat maksiat dan menyelisihi keridhaan-Nya. Karena bukanlah merupakan adab, ketika seorang hamba menampakkan perbuatan maksiatnya kepada tuannya atau membalas kebaikannya dengan keburukan-keburukan, padahal tuannya selalu mengawasinya. Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam telah mengingatkan para sahabatnya agar benar-benar merasa malu kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala , sebagaimana dalam hadits:

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَحْيُوا مِنَ اللَّهِ حَقَّ الْحَيَاءِ قَالَ قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّا نَسْتَحْيِي وَالْحَمْدُ لِلَّهِ قَالَ لَيْسَ ذَاكَ وَلَكِنَّ الِاسْتِحْيَاءَ مِنَ اللَّهِ حَقَّ الْحَيَاءِ أَنْ تَحْفَظَ الرَّأْسَ وَمَا وَعَى وَالْبَطْنَ وَمَا حَوَى وَلْتَذْكُرِ الْمَوْتَ وَالْبِلَى وَمَنْ أَرَادَ الْآخِرَةَ تَرَكَ زِينَةَ الدُّنْيَا فَمَنْ فَعَلَ ذَلِكَ فَقَدْ اسْتَحْيَا مِنَ اللَّهِ حَقَّ الْحَيَاءِ

Dari 'Abdullah bin Mas'ûd, dia berkata: "Rasulullah n bersabda: "Hendaklah kamu benar-benar merasa malu terhadap Allah Subhanahu wa Ta'ala !" Kami menjawab: "Wahai Rasulullah, al-hamdulillah kami malu ( kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala )" Beliau bersabda: "Bukan begitu (sebagaimana yang kamu sangka-pen). Tetapi malu terhadap Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan sebenar-benarnya adalah engkau menjaga kepala dan apa yang dikumpulkannya, menjaga perut dan apa yang dikandungnya, serta mengingat kematian dan kebinasaan. Dan barangsiapa menghendaki akhirat, dia akan meninggalkan perhiasan dunia. Barangsiapa telah melakukan ini, maka dia telah malu terhadap Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan sebenar-benarnya [HR. Tirmidzi, no. 2458; Ahmad, no. 3662; Syaikh Al-Albâni menyatakan 'Hasan lighairihi, dalam kitab Shahîh at-Targhîb, 3/6, no. 2638, penerbit. Maktabah al-Ma'ârif]

Disebutkan dalam kitab Tuhfatul Ahwâdzi Syarh Tirmidzi pada penjelasan hadits ini: "Maksudnya adalah menjaga kepala dari penggunaannya untuk selain ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala , yaitu engkau tidak sujud kepada selain-Nya, tidak shalat karena riya', engkau tidak menundukkan kepala untuk selain Allah Subhanahu wa Ta'ala, dan engkau tidak mengangkatnya karena sombong. Dan menjaga apa yang dikumpulkan oleh kepala maksudnya adalah menjaga lidah, mata serta telinga dari perkara yang tidak halal.

Menjaga perut maksudnya menjaganya dari makanan yang haram, dan menjaga apa yang berhubungan dengannya maksudnya yaitu kemaluan, kedua kaki, kedua tangan, dan hati. Karena semua anggota badan ini berhubungan dengan rongga perut. Adapun cara menjaganya adalah dengan tidak menggunakannya untuk berbuat maksiat, tetapi digunakan dalam keridhaan Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Mengingat kematian dan kebinasaan, maksudnya yaitu engkau mengingat keadaanmu dalam kubur yang sudah menjadi tulang dalam kehidupanmu. Dan barangsiapa menghendaki akhirat, dia akan meninggalkan perhiasan dunia. Karena keduanya tidak akan berkumpul dalam bentuk yang sempurna, walaupun bagi orang-orang yang kuat, sebagaimana dikatakan oleh al-Qâri. Adapun al-Munâwi mengatakan: "Karena keduanya seperti dua madu, jika salah satunya dijadikan ridha, yang lain dijadikan marah"

8. Bertaubat Kepada-Nya
Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam telah menjelaskan bahwa di antara sifat manusia adalah banyak berbuat dosa dan kesalahan. Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

كُلُّ ابْنِ آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ

Semua anak Adam banyak berbuat kesalahan, dan sebaik-baik orang-orang yang banyak berbuat kesalahan adalah orang-orang yang banyak bertaubat. [HR. Tirmidzi, no. 2499; Ibnu Mâjah; Ahmad; ad-Dârimi. Dihasankan oleh Syaikh al-Albâni]

Oleh karena itu sepantasnya seorang manusia agar selalu memperbanyak taubat dan tidak putus asa dari rahmat dan ampunan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala telah mendorong orang-orang musyrik yang bergelimang dengan dosa-dosa untuk bertaubat kepada-Nya dengan firman-Nya:

قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah Subhanahu wa Ta'ala . Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [az-Zumar/39:53]

9. Husnuzhan (Berbaik Sangka) Kepada-Nya.
Termasuk adab kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala adalah berbaik sangka kepada-Nya. Karena merupakan adab dan prasangka yang buruk, ketika seseorang bermaksiat kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dan dia menyangka bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak mengawasinya dan tidak akan membalasnya. Allah Subhanahu wa Ta'ala telah mengingatkan hal ini dalam firman-Nya:

وَمَا كُنْتُمْ تَسْتَتِرُونَ أَنْ يَشْهَدَ عَلَيْكُمْ سَمْعُكُمْ وَلَا أَبْصَارُكُمْ وَلَا جُلُودُكُمْ وَلَٰكِنْ ظَنَنْتُمْ أَنَّ اللَّهَ لَا يَعْلَمُ كَثِيرًا مِمَّا تَعْمَلُونَ وَذَٰلِكُمْ ظَنُّكُمُ الَّذِي ظَنَنْتُمْ بِرَبِّكُمْ أَرْدَاكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ مِنَ الْخَاسِرِينَ

Kamu sekali-sekali tidak dapat bersembunyi dari kesaksian pendengaran, penglihatan dan kulitmu kepadamu, namun kamu mengira bahwa Allah tidak mengetahui kebanyakan dari apa yang kamu kerjakan. Dan yang demikian itu adalah prasangkamu yang telah kamu sangka kepada Rabbmu, prasangka itu telah membinasakan kamu, maka kamu menjadi termasuk orang-orang yang merugi. [Fushshilat/41: 22-23]

Demikian juga termasuk buruk sangka, ketika seorang hamba melakukan ketaqwaan dan ketaatan, lalu dia menyangka bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak akan membalas amal baiknya.

Inilah sedikit tulisan mengenai sebagian adab terhadap Allah Subhanahu wa Ta'ala , semoga Allah Azza wa Jalla selalu membimbing kita dalam kebaikan. Amin.

RUJUKAN:
1. Minhâjul Muslim, Syaikh Abû Bakar Jâbir al-Jazâiri
2. I'lâmul Muwaqqi' în, penerbit: Dârul Hadîts, Kairo, th: 1422 H / 2002 H
3. Tafsîr Ibnu Katsîr, penerbit: Dârul Jail, Beirut, tanpa tahun.
4. al-Qaulul Mufîd, karya Syaikh al-'Utsaimin, penerbit: Dârul 'Ashimah.
5. Shahîh At-Targhîb, karya Syaikh al-Albâni, penerbit Maktabah Al-Ma'ârif.
6. Tuhfatul Ahwâdzi Syarh Tirmidzi, dll.

[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 01/Tahun XIII/1430H/2009M. Penerbit Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo-Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax 0271-858196]
***** This message may contain confidential and/or privileged information. If you are not the addressee or authorized to receive this for the addressee, you must not use, copy, disclose or take any action based on this message or any information herein. If you have received this communication in error, please notify us immediately by responding to this email and then delete it from your system. PT Pertamina (Persero) is neither liable for the proper and complete transmission of the information contained in this communication nor for any delay in its receipt. *****

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
.

__,_._,___
5 Daarut Tauhiid: Maret 2013   Kategori Risalah : Tazkiyah Nufus ADAB TERHADAP ALLAH AZZA WA JALLA Oleh Ustadz Abu ...

[daarut-tauhiid] TAFAKUR

 


Dia gadis manis
Dia juga cantik
Dia masih muda belia
Dia sudah berhijab
Dia terlihat pemalu
Subhanallah

Katanya dia punya talenta
Katanya dia punya banyak bakat
Bakat itu sebaiknya terus dilatih, terus dibina dan terus dipupuk
Alhamdulillah dia mendapatkanya
Dia kini punya skill dari bakatnya
Dia juga frofesional menggunakan bakatnya

Tapi sayang
Aku sedikit terenyuh melihatnya
Dia yang dulu lugu
Dia yang dulu pemalu
Dia yang menjaga hijabnya
Kini sedikitdemi sedikit mulai terkikis
Agar bisa sama dengan teman-temannya
Agar frofesional dalam menjalankan frofesinya

Ya Rabb
Sungguh benarlah apa yang telah disampaikan Rasul-Mu
"Berteman dengan pandai besi lambat laun akan menjadi pandai besi atau paling tidak dirimu terkena bau besi, dan jika berteman dengan penjual minyak wangi maka paling tidak dirimu akan mendapat keharuman dari
Minyak wangi tsb.

Ya Rabb
Aku mohon pada-Mu
Kasihanilah kami hamba namba-Mu
Jangan jadikan teman teman kami
Jangan jadikan bakat dan talenta yang Kau karuniakan pada kami menjadi sesuatu yang dapat menjerumuskan kami ke azab neraka-Mu
Amiin

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (6)
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
.

__,_._,___
5 Daarut Tauhiid: Maret 2013   Dia gadis manis Dia juga cantik Dia masih muda belia Dia sudah berhijab Dia terlihat...

[daarut-tauhiid] Din Syamsudin: RUU Ormas Jangan Buka Luka Lama Asas Tunggal Pancasila

Din Syamsudin: RUU Ormas Jangan Buka Luka Lama Asas Tunggal Pancasila

*JAKARTA (voa-islam.com) -* Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. H.M. Din
Syamsuddin, MA, menegaskan agar jangan membuka luka lama di masa Orde Baru,
terkait RUU Ormas yang mengarah pada asas tunggal Pancasila.

Dalam draft RUU Ormas, pasal 2 disebutkan; Asas Ormas adalah Pancasila dan
Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, serta dapat
mencantumkan asas lainnya yang tidak bertentangan dengan Pancasila dan
Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.

Tanggapan PP Muhammadiyah atas RUU Ormas sebagaimana tertuang dalam poin
kedua, menyatakan asas (Pasal 2), substansi dan semangatnya akan mengarah
pada pengaturan pada asas yang bersifat tunggal, yakni Pancasila.

Kalaupun dibolehkan adanya ciri tertentu (Pasal 3) asal tidak bertentangan
dengan Pancasila dan UUD 45. Padahal selama ormas Islam khususnya tidak
permasalahan dimana letak pertentanggannya, karena itu mestinya pembuat UU
berpikir jernih, yakni tidak perlu mengungkap persoalan lama yang
mempertentangkan pancasila dan agama, karena masalahnya sudah jelas dan
final.

...Janganlah kita kembali membuka luka lama. Betapa lelah dan energi
terkuras ketika Undang Undang Ormas tahun 1985 dulu diajukan dan ada
pendesakan untuk menerapkan asas tunggal Pancasila.

Din Syamsudin menyayangkan isi dari pasal 2 jika nantinya RUU Ormas
disahkan karena dinilai bisa membuka luka lama dampak pemberlakuan asas
tunggal Pancasila di masa Orde Baru.

"Janganlah kita kembali membuka luka lama. Betapa lelah dan energi
terkuras ketika Undang Undang Ormas tahun 1985 dulu diajukan dan ada
pendesakan untuk menerapkan asas tunggal Pancasila. Muhammadiyah sampai
mengundurkan muktamarnya dan apalagi waktu itu muncul upaya
mempertentangkan Pancasila dengan Islam," kata Din Syamsudin di depan
wartawan, dalam konferensi pers di kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta
Pusat, pada Kamis (28/3/2013).

Ia menambahkan, jika RUU Ormas bermaksud menggantikan Undang Undang Ormas
tahun 1985 yang menetapkan asas tunggal Pancasila justru akan menjadi
kontraproduktif.

"Kalau itu nuansa pada Undang Undang tahun 1985, lalu RUU ini ingin
menggantikannya, justru RUU baru ini mengungkit luka lama itu yang tidak
produktif bahkan menjadi kontraproduktif," imbuhnya.

Untuk itu, Din Syamsudin menegaskan jika nanti Ormas Islam ingin
menampilkan asas Islam, seharusnya diapresiasi sebagai bentuk kemajemukan.

"Jadi kalau ada yang mau menampilkan asas Islam itu harusnya dianggap
tidak bertentangan dengan Pancasila dan itulah kemajemukan. Kalau ada
Ketuhanan Yang Maha Esa, maka atheisme itu bertentangan dengan Pancasila,
itu yang tidak boleh," tegasnya. [Ahmed Widad]

http://www.voa-islam.com/news/indonesiana/2013/03/29/23785/din-syamsudin-ruu-ormas-jangan-buka-luka-lama-asas-tunggal-pancasila/


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
5 Daarut Tauhiid: Maret 2013 Din Syamsudin: RUU Ormas Jangan Buka Luka Lama Asas Tunggal Pancasila *JAKARTA ( voa-islam.com ) -* Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr....

[daarut-tauhiid] YANG MEMBATALKAN SYAHADATAIN

 

YANG MEMBATALKAN SYAHADATAIN
 
Yaitu hal-hal yang membatalkan Islam, karena dua kalimat syahadat itulah yang membuat seseorang masuk dalam Islam. Mengucapkan keduanya adalah pengakuan terhadap kandungannya dan konsisten mengamalkan konsekuensinya berupa segala macam syi'ar-syi'ar Islam. Jika ia menyalahi ketentuan ini, berarti ia telah membatalkan perjanjian yang telah diikrarkannya ketika mengucapkan dua kalimat syahadat tersebut.
 
Tidak seorangpun yang boleh menentang atau merubah hukum-hukum yang telah disyari'atkan Allah kepada para hamba-Nya dan yang telah dijelaskan di dalam kitabNya yang mulia atau berdasarkan ucapan RasulNya yang terpercaya seperti hukum-hukum tentang warisan, shalat lima waktu, zakat, puasa dan semisalnya yang juga telah diterangkan Allah kepada para hambaNya serta telah disepakati umat. Sebab, ia adalah tasyri' (produk hukum) yang sudah valid untuk umat ini pada masa Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam dan juga sepeninggal beliau hingga Hari Kiamat. Di antaranya, adanya prioritas bagi kaum lelaki atas kaum wanita mulai dari anak-anak lelaki, cucu laki-laki, saudara laki-laki sekandung dan sebapak. Wajib mengamalkan hal itu atas dasar keyakinan dan keimanan, sebab Allah telah menjelaskannya dalam kitabNya yang mulia.

Barangsiapa mengklaim bahwa hukum selain hukum Allah lebih baik dan lebih sesuai (relevan), barangsiapa yang membenci sesuatu dari ajaran yang dibawa oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam sekali pun ia juga mengamalkannya, dan juga siapa yang menghina sesuatu dari agama Rasul Shallallahu 'alaihi wa sallam atau pahala maupun siksanya, maka ia kafir.

Hal ini ditunjukkan oleh firman Allah Subhanahu wa Ta'ala :
"Artinya : Katakanlah: 'Apakah dengan Allah, ayat-ayatNya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?' Tidak usah kamu minta ma`af, karena kamu kafir sesudah beriman." [At-Taubah: 65-66]
 
Oleh karena itu, wajib bagi pihak yang berwenang (penguasa Islam) untuk memaksanya bertaubat jika dia seorang muslim; jika mau, maka tidak dikenai sanksi dan bila tidak mau, maka wajib dibunuh sebagai orang kafir dan keluar dari Islam (murtad). Hal ini berdasarkan sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam.

"Artinya : Barangsiapa yang telah merubah (mengganti) diennya, maka bunuhlah dia "[Hadits Riwayat Bukhari, kitab Al-Jihad 3017 dan kitab Istitbab Al-Murtaddin 6922]

Jazakumullah Khair
Machmud Hanafi
Dhahran - KSA

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (2)
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
.

__,_._,___
5 Daarut Tauhiid: Maret 2013   YANG MEMBATALKAN SYAHADATAIN   Yaitu hal-hal yang membatalkan Islam, karena dua kalimat sy...

Jumat, 29 Maret 2013

[daarut-tauhiid] Tapping

 

Assalaamu'alaikum wr. wb.

Semoga Alloh senantiasa meridhoi apa yang kita kerjakan. Sebulan lebih
yang lalu saya berkesempatan mengikuti pelatihan SEFT Total Solution.
Salah satu manfaat dari materi training yang disampaikan adalah untuk
Healing, termasuk diantaranya untuk membantu orang yang berkeinginan
untuk berhenti merokok tetapi sering merasakan sulit. [:)]

Saya ingin berbagi dengan teman2 yang masih merokok dan ingin berlepas
diri dari rokok, insya Alloh saya bantu dengan tapping sampai Anda
betul2 tidak berhasrat lagi dengan asap rokok. Saya di Jakarta, tepatnya
di Tomang, silahkan hubungi saya ismansyah@ymail.com

Terima kasih.
Ismansyah

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
.

__,_._,___
5 Daarut Tauhiid: Maret 2013   Assalaamu'alaikum wr. wb. Semoga Alloh senantiasa meridhoi apa yang kita kerjakan. Seb...

[daarut-tauhiid] Mengembalikan Jati Diri Umat Islam

Mengembalikan Jati Diri Umat Islam*
*

*
*

*BETAPA *sedih rasanya jika menatap realitas kaum Muslimin dewasa ini.
Mereka diselimuti oleh kemiskinan ideologi, moral, dan material. Mereka
telah terjangkiti virus *hubbud dunya wa karahiyatul maut *(kecintaan
secara berlebih-lebihan terhadap dunia dan takut mati). Mereka berbuat *
zhalim *karena miskin iman. Dan mereka sering melakukan tindakan yang tidak
terkontrol kerena miskin ilmu. Pemimpin mereka mengajarkan bahwa ilmu
adalah cahaya, sedangkan kebodohan adalah kegelapan.. Mereka tidak peduli
dengan nasihat para Nabinya, sehingga mereka kurang wawasan, maka gelaplah
pikiran dan mata hati mereka dalam mengelola problem yang di hadapi.

Mereka bukanlah penguasa-penguasa di bumi seperti yang dijanjikan oleh
Allah Subhanahu Wata'ala. Umat Islam yang dijuluki *khairu ummah *(umat
yang paling baik), hanyalah sebagai mainan kecil/bola pimpong di tangan
kaum kafir dan musyrik. Keberadaan kaum Muslimin belum berhasil menjadikan
diri mereka gambaran Al-Quran yang berjalan secara kongkrit yang bisa
disaksikan orang lain. Bahkan, mereka adalah manusia-manusia yang memiliki
kelayakan untuk dijajah (*qabiliyyah littakhalluf*). Jadi, bukanlah musuh
yang terlalu kuat untuk dihadapi, tetapi kaum Musliminlah yang kehilangan
elan vital, spirit jihad.

Kaum Muslimin kontemporer bukanlah pahlawan ilmu pengetahuan, sekalipun
al-Quran memberikan perintah pertama kali, *iqra'* (bacalah). Mereka
bukanlah orang yang berkepala dingin dalam mengelola konflik, sekalipun
mereka telah membaca surat Asy Syura. Mereka bukanlah orang yang kuat dalam
aspek militer, sekalipun kitab mereka memerintahkan untuk mempersiapkan
kekuatan. Mereka bukanlah orang yang pandai berbisnis, sekalipun pasca
Jum'atan diintruksikan untuk bertebaran di muka bumi. Alangkah jauhnya
jarak kaum Muslimin dengan kitab sucinya?

Gerangan apakah yang menjadikan pendahulu mereka menguasai hampir separo
dunia? Gerangan apakah yang mengubah para penunggang onta di gurun sahara
yang sunyi dan gersang menjadi referensi/rujukan pahlawan ilmu dan
peradaban dunia? Gerangan apakah yang mengubah suku-suku yang hobi
minum-minuman, perang karena dipicu persoalan sepele, makan riba, main
perempuan, merampok, menjadi komunitas yang disegani oleh kawan dan lawan?
Gerangan apa pula yang membuat penggembala-penggembala yang bodoh menjadi
penakluk-penakluk Kekaisaran Persia dan Bizantium?

*Langkah Fundamental
*

Perhatikanlah, apakah yang dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi
Wassalam untuk melahirkan revolusi menakjubkan ini dalam jangka waktu
kurang dari ¼ abad. Yang paling utama dan pertama-tama yang dilakukan oleh
manusia pilihan itu adalah menanamkan di dalam hati
pengikut-pengikutnya *kalimatut
taqwa, kalimat thayyibah, kalimatun sawa, kalimatut tauhid, qaulun
tsabitun *: "laa Ilaaha illallah Muhammadur Rasulullah".

Beliau mengajarkan kepada kita bahwa tidak ada tuhan yang layak disembah
dan dipuja selain Allah Subhanahu Wata'ala. Selain Allah Subhanahu Wata'ala
adalah makhluk yang hina (dzalil), bodoh (jahil), faqir (membutuhkan orang
lain), *'ajiz *(lemah, tidak kuat menahan ngantuk jika sudah tiba).
Betapapun luasnya kekuasaan, keberlimpahan harta, ketinggian ilmu, dan
kuatnya pengaruh mereka.

Mereka adalah makhluk yang kecil, remeh, tidak berdaya, tidak ada
apa-apanya di hadapan Al-Khaliq, Al-'Alim, Al-Akram. Semua manusia memiliki
kedudukan yang sama. Ukuran seseorang tidak ditentukan oleh asesoris
lahiriyah. Misalnya, kekayaan yang dimiliki, kekuasaan yang digenggam,
luasnya wawasan dan ilmu serta pengaruh keturunan (darah biru). Yang paling
mulia disisi-Nya hanyalah orang yang bertakwa. [QS: Al Hujurat (49) : 13].

Kalimat tauhid tersebut di atas menanamkan sikap harga diri kaum Muslimin
awal. Dan pada saat yang bersamaan tercerabut rasa rendah diri. Hilang jiwa
kerdil, dan tertanamlah jiwa besar. Hilang sikap jumud, terbukalah wawasan
yang baru, luas tak bertepi. Para pengikut Rasulullah Shallallahu 'alaihi
Wassalam yakin secara bulat bahwa kemuliaan itu adalah milik Allah,
Nabi-Nya dan para mukmin.

Begitu rasa rendah diri lenyap, bersemayamlah di dalam hati mereka
identitas yang konstruktif. Mereka bangga bukan karena kelebihan yang
mereka miliki, potensi diri yang hebat, dan backing dari kekuatan tertentu,
tetapi karena keyakinan yang kuat kepada kebesaran dan keagungan Allah
Subhanahu Wata'ala

*"Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati,
padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu
orang-orang yang beriman."* (QS. Ali Imran (3) : 139).

Kita semua tahu dari sejarah Islam, bagaimana sahabat yang berasal dari
orang Arab dusun Rabi' bin Amir berdiri dengan gagah berani di hadapan
Kaisar Romawi, dengan meyakinkan menampakkan kebanggan berislam, tanpa rasa
minder sedikitpun, menolak keharusan bersujud di hadapan raja, sekalipun
hanya mengendarai keledai kecil dan pakaian sederhana.

Ketika Kaisar Romawi bertanya dengan penuh keheranan, beliau menjawab: "Aku
diutus untuk membebaskan manusia dari penyembahan kepada sesama manusia
menuju penyembahan kepada Allah Subhanahu Wata'ala dan membebaskan mereka
dari kesempitan agama menuju keluasan agama."

Kita tahu bagaimana Umar bin Khathab menolak pakaian-pakaian raja yang
diberikan kepadanya ketika ia memasuki Yerusalem sebagai penakluk yang
gagah berani. Ia mengatakan, sesungguhnya islam sudah cukup memberikan
kemuliaan kepada diri saya. Bukan bersumber dari atribut lahiriyah.

Dari dua kisah tadi, kita dapat mengambil pelajaran penting bahwa kaum
Muslimin pertama tidak terpesona dan silau oleh kegemerlapan duniawi,
syahwat politik, syahwat perut dan syahwat di bawah perut (*syahwatul farji*
).

*Kiat Mengembalikan Harga Diri
*

Jika kaum Muslimin sekarang ingin mewarisi kepemimpinan/penghulu dunia,
mareka harus meraih kembali harga diri/identitas yang hilang. Yaitu dengan
memperbaharui daya serap terhadap hakikat kalimat tauhid, laa ilaha
illallah. Banyak diantara kita yang terpesona dengan kebesaran lahiriyah.
Terkagum-kagum dengan akselerasi sain dan teknologi bangsa lain.

Sehingga kita lupa bahwa kita adalah Muslim/mukmin yang lebih unggul di
hadapan Allah Shallallahu 'alaihi Wassalam.

Yang lebih ironis, sebagian kaum Muslim menyembunyikan keimanannya.
Seakan-akan keyakinan itu urusan pribadi, dan mengganggu orang lain. Kadang
merendahkan kalimat salam, hanya karena takut dikenali sebagai Muslim.
Mereka ragu/skeptis bahwa ajaran Islam adalah sumber kemuliaan dan kejayaan
di dunia ini dan di akhirat.

Lihatlah *ghirah *keislaman Ibnu Masud, yang dikenal seorang *'alim
al-Muqri' *(penghafal al-Quran) dari kalangan sahabat. Dialah orang yang
pertama membacakan Al-Quran kepada kaum kafir setelah Rasulullah
Shallallahu 'alaihi Wassalam. Setelah kaum kafir bersepakat melarang orang
mendengarkan Al-Quran, para sahabat berkumpul di suatu tempat. Mereka
membahas situasi dan berkesimpulan bahwa salah seorang diantara mereka
harus membacakan Al-Quran di hadapan kerumunan dan hiruk pikuk para kuffar
dengan kesiapan menanggung resiko yang tidak mudah dan sederhana.

Ternyata, Ibnu Masud yang berkaki kecil itu bersedia melakukannya.
Sahabat-sahabat yang lain menolaknya dengan mengatakan : Kami merasa
khawatir tentang dirimu. Yang kami perlukan adalah seseorang yang didukung
oleh keluarga-keluarganya yang memiliki akses ekonomi dan kekuasaan kabilah
Quraisy sehingga meminimalisir penyiksaan kaum kafir.

Sekalipun beliau saat itu kurang dikenal, tetapi bersikeras untuk
melaksanakan tugas. Beliau pergi ke pasar dan membaca Al-Quran dengan suara
keras. Maka, orang-orang kafir menyiksanya. Dan beliau kembali kepada
keluarganya dengan wajah berlumuran darah.

Para sahabat bertanya, Inilah yang kami khawatirkan? Abdullah
menjawab;"Kaum kafir itu belum pernah sedemikian hina di mataku kecuali
untuk hari ini. Jika kalian sudi, saya akan mengatakan hal yang sama di
hadapan mereka besok atau lusa. Tidak, anda salah membacakan kepada mereka
apa yang mereka benci."

Pernyataan Abdullah itu menggambarkan pengaruh/efek dari tauhid/aqidah yang
sangat mendalam (atsarun fa'aal) dalam kehidupannya. Sekarang ini, ketika
semua filsafat gagal menuntun manusia menuju pintu kebahagiaan, kita
merindukan Ibnu Mas'ud, Ibnu Mas'ud pada abad 20. Yaitu, disamping bangga
sebagai Muslim, hamba Allah Subhanhu Wata'a, pula siap menanggung resika
yang paling pahit demi keimanan yang diyakininya.

Kita perlu meraih kembali identitas Muslim yang telah hilang. Agar tidak
mudah silau dengan kemegahan dunia lain. Dan kita tanamkan kembali bahwa
sumber kemuliaan yang tidak akan pernah kering oleh perputaran peradaban
adalah berasal dari Allah, Rasul-Nya dan kaum beriman sendiri. Bukan
atribut yang diimpor dari asing. Di bawah naungan-Nya, rahim Islam pernah
melahirkan para pahlawan yang patriotik.

Dengan meraih kembali harga diri itu, kaum Muslimin akan bersikap tegas
terhadap orang kafir dan kasih sayang kepada orang-orang beriman.

íóÇ ÃóíøõåóÇ ÇáøóÐöíäó ÂãóäõæÇú ãóä íóÑúÊóÏøó ãöäßõãú Úóä Ïöíäöåö ÝóÓóæúÝó
íóÃúÊöí Çááøåõ ÈöÞóæúãò íõÍöÈøõåõãú æóíõÍöÈøõæäóåõ ÃóÐöáøóÉò Úóáóì
ÇáúãõÄúãöäöíäó ÃóÚöÒøóÉò Úóáóì ÇáúßóÇÝöÑöíäó íõÌóÇåöÏõæäó Ýöí ÓóÈöíáö
Çááøåö æóáÇó íóÎóÇÝõæäó áóæúãóÉó áÂÆöãò Ðóáößó ÝóÖúáõ Çááøåö íõÄúÊöíåö ãóä
íóÔóÇÁõ æóÇááøåõ æóÇÓöÚñ Úóáöíãñ

*"Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari
agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah
mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut
terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir,
yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang
suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang
dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha mengetahui."
* (QS: Al Maidah (5) : 54).

*Sumber Kemuliaan Hakiki*

Umat Islam diajarkan untuk tidak bangga dengan atribut yang semu,
kebanggaan etnis, kekayaan, warna kulit, asesoris lahiriyah. Karena hal
itu akan membawa kehancuran dan penyesalan tiada akhir. Tetapi, Islam
mengajarkan pemeluknya untuk bangga menjadi hamba Allah yang taat, patuh
terhadap hukum-Nya. Tidak meletakkan dahi kepada siapapun. Karena dahi ini
hanya layak diletakkan untuk ta'zhim dan hurmat kepada Zat Yang Maha Kuat
dan Maha Perkasa. Kebanggan terakhir ini akan mendatangkan kemuliaan dan
kemenangan.

Sesungguhnya pemilik kekuasaan tanpa pensiun dini, kekayaan yang tidak
pernah habis, ilmu yang tidak pernah kering, hanyalah Allah Subhanahu
Wata'ala. Dia berkuasa menurunkan orang yang tadinya memiliki kedudukan
tinggi menjadi hina dalam sekejap. Dan Dia berkuasa mengangkat seseorang
yang tidak diperhitungkan, orang kecil, menjadi mulia dalam waktu yang
singkat pula. Kekuasaan, harta, ilmu, yang dimiliki oleh manusia hanyalah
hak guna dan hak pakai. Bukan hak milik. Kita perlu muhasabah, bukan
sekedar mempertanyakan apakah kepemilikan kita itu sudah sah secara formal,
tetapi apakah yang menjadi milik kita menambah kebaikan diri kita dan
bermanfaat untuk banyak orang (barakah)?

Apakah jabatan kita memuliakan kita? Apakah harta kita menambah kebaikan
keluarga kita? Apakah ilmu kita dirasakan manfaatnya oleh banyak orang?
Apakah pengaruh kita semakin mendekatkan diri kita kepada Allah Subhanahu
Wata'ala? Apakah anak dan isteri kita sebagai sumber kebahagian dan
ketenteraman kita?

Ahli sastra Arab mengatakan: "*Jika engkau membawa keranda ke kuburan
ingatlah suatu ketika engkau akan digotong. Dan jika engkau diserahi urusan
kaum ingatlah suatu saat engkau akan dimakzulkan (dilengserkan)".*
*

**

*Penulis adalah kolumnis
hidayatullah.com<http://www.hidayatullah.com/read/27229/12/02/2013/undefined>,
tinggal di Kudus, Jawa Tengah
*

Red: Cholis Akbar

sumber:
http://www.hidayatullah.com/read/27229/12/02/2013/mengembalikan-jati-diri-umat-islam-.html


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
5 Daarut Tauhiid: Maret 2013 Mengembalikan Jati Diri Umat Islam* * * * *BETAPA *sedih rasanya jika menatap realitas kaum Muslimin dewasa ini. Mereka diselimuti ...
< >