+ -

Pages

Jumat, 31 Mei 2013

[daarut-tauhiid] Cuaca Hati, Alam Rasa (renungan jum'at)

 


Cuaca Hati, Alam Rasa

Siang berganti malam, panas berganti
dingin, hujan berganti kering, hujan badai berlalu, pelangi aneka warna
menghiasi langit, begitulah alam mengajarkan pada manusia betapa selalu terjadi
pergantian cuaca yang akan berulang kembali, alam berputar, musim berganti,
manusia pun bertambah tua…

Begitu pula lah halnya dengan
suasana hati manusia, yang sering berganti ganti pula suasana perasaan nya,
mirip dg cuaca alam.  Gembira berganti sedih, cinta berganti benci, marah
bertukar sayang, rindum dendam bergelora, demikianlah silih berganti pada
perasaan manusia. Bahkan dalam waktu yg singkat sekalipun, perasaan bisa
berubah drastic.

Seperti alam, dimana pergantian
cuaca disebabkan gejala alam , pada diri manusia perubahan perasaan, terjadi
karena factor internal dan external.
Untuk bisa menghadapi perubahan
cuaca alam, manusia pun berusaha memahami gejala alam, membuat perkiraan cuaca
dan mencari cara menghadapinya, bagaikan pepatah sedia payung sebelum hujan
dengan memahami alam, kita bisa membuat perencanaan untuk menghadapinya.
Begitu pula hal nya dg jiwa manusia,
para ahli psikology berusaha untuk memahami jiwa manusia, dengan berbagai
pergantian suasana perasaan nya. Sebagian ahli berusaha memetakan nya, membuat
grafik , peta sederhana mengenai perasaan manusia. Suatu hal yang sebenarnya
tak bisa menggambarkan 100%  persis apa adanya, karena perasaan adalah hal
yg gaib tak terukur, tak terlihat.

Badai pasti berlalu, sedalam apa pun
kesedihan ada ujung nya dan kelak akan berganti jadi hal yg biasa dan suatu
saat rasa gembira akan datang pula.
Namun pada sebagian orang yg
mengalami gangguan kejiwaan, proses alami berputarnya perasaan, tak selalu
berlangsung normal. Ada org tertentu yg tenggelam dalam kesedihan yg lama,
patah arang, putus asa, depressi, sehingga susah untuk membalikkan pada suasana
hati yg normal atau meraih rasa senang.

Para ahli psikologi mengembangkan
bagian ilmu tersendiri untuk menghadapi hal tsb dikenal dg psikologi
klinis/patologi, berusaha memahami gejala kejiwaan negative yg membuat manusia
menderita. Pada sisi lain, ada juga psikolog yg mengembangkan pendekatan
positif dalam arti melihat jiwa manusia dari sisi positif dan berusaha
membangkitkan cara utk mencapai kebahagiaan.

Dari berbagai penjelasan oleh ahli
Psikologi tersebut, saya coba merangkum pemetaan perasaan manusia tersebut,
yang secara umum terbagi 2, perasaan positif ( senang) dan negative ( Sedih),
mulai dari rasa senang paling tinggi, sampai rasa sedih paling dalam. 
Semua manusia pernah mengalami berbagai suasana kejiwaan tersebut. Kecuali
kondisi ekstrim ( depresi, kegilaan ) atau kebahagiaan tingkat tinggi (
peaceful mind, flow), hanya terjadi pada sebagian kecil orang saja.

Manusia secara alamiah berusaha
untuk mencari kebahagiaan, kesenangan dan menghindari kesedihan. Hukum alam
menjelaskan bahwa senang dan sedih, adalah bagaikan siang dan malam yg akan
selalu menghampiri manusia. Tergantung pada masing2 individu untuk menghadapi
nya.
Kesenangan bisa terjadi karena ada
hal di luar diri kita yg mempengaruhi nya, suasana senang, atau sekedar teman
yg membuat  guyonan lucu yg menggembirakan.  Ada juga faktor2
external yg tak tampak, tapi bisa dirasakan , semisal berada di tempat yg indah
sejuk,mendengarkan alunan music yg  menyenangkan,  perasaan jadi
senang, bahagia, hati jadi tenang. Bagi seorang muslim hal tsb terjadi saat
beribadah atau dibacakan ayat2 suci Al Qur'an misalnya.

Selain itu ada juga factor
internal, bagaimana suasana jiwa seorang manusia, seorang manusia yg berjiwa
tenang,  matang usianya, akan mudah utk bisa merasakan ketenangan jiwa dan
tak begitu mudah terguncang dg berbagai pengaruh negative dari luar diri nya.
Hal yg sama terjadi pula pada proses timbulnya rasa sedih.

Manusia terdiri dari jasad fisik dan
jiwa perasaan yg tak tampak. Adalah lebih mudah bagi kita untuk mengendalikan
jasad fisik kita dibandingkan mengendalikan jiwa. Makanan yg sehat dan olahraga
akan membuat fisik kita sehat,begitu pula sebenarnya dengan jiwa kita, namun
tidaklah semua orang sadar untuk  mengolah jiwa nya agar segar. Bila badan
sakit mudah diobati, tapi hati yg terluka, jiwa yang sakit, sulit mengobatinya.
 Manusia bisa mempersolek diri agar mendapatkan penampilan fisik yang
menarik. Namun manusia sering kali lupa untuk meningkatkan penampilan karakter
jiwa nya.
Secara naluriah manusia berusaha
mencari kebahagiaan, kesenangan hidup. Hal yg mudah difahami  ialah
kesenangan bisa diraih dg pemilikan materi dan pemuasan nafsu. Namun pencapaian
kesenangan dg materi & pemuasan nafsu tak bisa mencapai kebahagiaan hidup
yg hakiki, semua ada batas nya.

Sebanyak apapun materi yg dimiliki, kita hanya
menggunakan sebisa kita, begitu pula halnya dg pemuasan nafsu, semisal nafsu
makan, bila perut telah kenyang tak ada lagi kenikmatan makanan, begitu pula
halnya dg pemuasan nafsu yg lain nya, ada batas nya. Dan saat puncak kesenangan
telah tercapai , sesuai hukum alam, bagaikan telah mencapai puncak gunung, kita
harus menuruninya. Setelah tercapai puncak kesenangan, kita akan mengalami
penurunan emosi sampai suatu saat kesedihan akan dirasakan, begitu lah hukum
alam.

Semisal perasaan cinta, pada saat
seseorang jatuh cinta akan memberikan rasa senang yg mendalam, bagaikan
melambungkan perasaan ke atas langit, namun pada saat lain, bisa pula
menjatuhkan manusia pada rasa sedih yang mendalam, seperti saat seseorang putus
cinta.

Senang dan sedih datang silih
berganti, begitu lah karakter perasaan manusia. Dalam bahasa arab, hati disebut
Qolbun ( kalbu-Indonesia) yg berasal dari kata rangkaian asal kata  ;
 Qalaba- muqolibu yg artinya yg mudah terbolak balik, jadi memang
begitulah karakter hati manusia mudah terbolak balik.
Kebahagiaan hakiki, rasa senang yg
hakiki hanya bisa diraih kalau kita bisa dekat dengan Sang Maha Pencipta kita,
Allah swt,  yang menciptakan kita semua, menciptakan manusia dalam bentuk
raga dan jiwa. Allah lah yg kuasa menggerakan hati manusia,  membolak
balik kan hati manusia. Sehingga ada doa yg diajarkan oleh Rasul yg mulia ;
"ya muqolibal qulub, tsabit qolbi
ala diniika"
artinya ; Wahai Allah yg membolak
balikkan hati manusia, tetapkanlah hati ini atas agama Mu

Kebahagiaan hakiki, rasa senang yg hakiki hanya bisa diraih
kalau kita bisa dekat dengan Sang Maha Pencipta kita, Allah swt,  yang menciptakan kita semua, menciptakan manusia
dalam bentuk raga dan jiwa.  

Kebahagiaan hakiki, rasa senang yg hakiki hanya bisa diraih
kalau kita bisa dekat dengan Sang Maha Pencipta kita, Allah swt,  yang menciptakan kita semua, menciptakan manusia
dalam bentuk raga dan jiwa. 

Hanya dengan mengingat Allah lah
hati ini akan tenang
"Ala bizikrillah Tathmainul
qulub"  ( Qur'an, Ar Rad : 28 )

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
.

__,_._,___
5 Daarut Tauhiid: Mei 2013   Cuaca Hati, Alam Rasa Siang berganti malam, panas berganti dingin, hujan berganti keri...

[daarut-tauhiid] 10 Pintu Setan dalam Menyesatkan Manusia

·
10 Pintu Setan dalam Menyesatkan Manusia <http://rumaysho.com/belajar-islam/manajemen-qolbu/1574-10-pintu-setan-dalam-menyesatkan-manusia.html>
· Category: Manajemen Qolbu<http://rumaysho.com/belajar-islam/manajemen-qolbu.html>
[pintu11]Saudaraku, ketahuilah bahwa hati adalah ibarat sebuah benteng. Setan sebagai musuh kita selalu ingin memasuki benteng tersebut. Setan senantiasa ingin memiliki dan menguasai benteng itu. Tidak mungkin benteng tersebut bisa terjaga selain adanya penjagaan yang ketat pada pintu-pintunya.

Pintu-pintu tersebut tidak bisa terjaga kecuali jika seseorang mengetahui pintu-pintu tadi. Setan tidak bisa terusir dari pintu tersebut kecuali jika seseorang mengetahui cara setan memasukinya. Cara setan untuk masuk dan apa saja pintu-pintu tadi adalah sifat seorang hamba dan jumlahnya amatlah banyak. Pada saat ini kami akan menunjukkan pintu-pintu tersebut yang merupakan pintu terbesar yang setan biasa memasukinya. Semoga Allah memberikan kita pemahaman dalam permasalah ini.

Pintu pertama:

Ini adalah pintu terbesar yang akan dimasuki setan yaitu hasad (dengki) dan tamak. Jika seseorang begitu tamak pada sesuatu, ketamakan tersebut akan membutakan, membuat tuli dan menggelapkan cahaya kebenaran, sehingga orang seperti ini tidak lagi mengenal jalan masuknya setan. Begitu pula jika seseorang memiliki sifat hasad, setan akan menghias-hiasi sesuatu seolah-olah menjadi baik sehingga disukai oleh syahwat padahal hal tersebut adalah sesuatu yang mungkar.

Pintu kedua:

Ini juga adalah pintu terbesar yaitu marah. Ketahuilah, marah dapat merusak akal. Jika akal lemah, pada saat ini tentara setan akan melakukan serangan dan mereka akan menertawakan manusia. Jika kondisi kita seperti ini, minta perlindunganlah pada Allah. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
ÅÐÇ ÛÖÈ ÇáÑÌá ÝÞÇá : ÃÚæÐ ÈÇááå Óßä ÛÖÈå

"Jika seseorang marah, lalu dia mengatakan: a'udzu billah (aku berlindung pada Allah), maka akan redamlah marahnya." (As Silsilah Ash Shohihah no. 1376. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih)

Pintu ketiga:

Yaitu sangat suka menghias-hiasi tempat tinggal, pakaian dan segala perabot yang ada. Orang seperti ini sungguh akan sangat merugi karena umurnya hanya dihabiskan untuk tujuan ini.

Pintu keempat:

Yaitu kenyang karena telah menyantap banyak makanan. Keadaan seperti ini akan menguatkan syahwat dan melemahkan untuk melakukan ketaatan pada Allah. Kerugian lainnya akan dia dapatkan di akhirat sebagaimana dalam hadits:
ÝóÅöäøó ÃóßúËóÑóåõãú ÔöÈóÚðÇ Ýöì ÇáÏøõäúíóÇ ÃóØúæóáõåõãú ÌõæÚðÇ íóæúãó ÇáúÞöíóÇãóÉö

"Sesungguhnya orang yang lebih sering kenyang di dunia, dialah yang akan sering lapar di hari kiamat nanti." (HR. Tirmidzi. Dalam As Silsilah Ash Shohihah, Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih)

Pintu kelima:

Yaitu tamak pada orang lain. Jika seseorang memiliki sifat seperti ini, maka dia akan berlebih-lebihan memuji orang tersebut padahal orang itu tidak memiliki sifat seperti yang ada pada pujiannya. Akhirnya, dia akan mencari muka di hadapannya, tidak mau memerintahkan orang yang disanjung tadi pada kebajikan dan tidak mau melarangnya dari kemungkaran.

Pinta keenam:

Yaitu sifat selalu tergesa-gesa dan tidak mau bersabar untuk perlahan-lahan. Padahal terdapat sebuah hadits dari Anas, di mana Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
ÇáÊøóÃóäíøö ãöäó Çááåö æó ÇáÚõÌúáóÉõ ãöäó ÇáÔøóíúØóÇäö

"Sifat perlahan-lahan (sabar) berasal dari Allah. Sedangkan sifat ingin tergesa-gesa itu berasal dari setan." (Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Ya'la dalam musnadnya dan Baihaqi dalam Sunanul Qubro. Syaikh Al Albani dalam Al Jami' Ash Shoghir mengatakan bahwa hadits ini hasan)

Pintu ketujuh:

Yaitu cinta harta. Sifat seperti ini akan membuat berusaha mencari harta bagaimana pun caranya. Sifat ini akan membuat seseorang menjadi bakhil (kikir), takut miskin dan tidak mau melakukan kewajiban yang berkaitan dengan harta.

Pintu kedelapan:

Yaitu mengajak orang awam supaya ta'ashub (fanatik) pada madzhab atau golongan tertentu, tidak mau beramal selain dari yang diajarkan dalam madzhab atau golongannya.

Pintu kesembilan:

Yaitu mengajak orang awam untuk memikirkan hakekat (kaifiyah) dzat dan sifat Allah yang sulit digapai oleh akal mereka sehingga membuat mereka menjadi ragu dalam masalah paling urgen dalam agama ini yaitu masalah aqidah.

Pintu kesepuluh:

Yaitu selalu berburuk sangka terhadap muslim lainnya. Jika seseorang selalu berburuk sangka (bersu'uzhon) pada muslim lainnya, pasti dia akan selalu merendahkannya dan selalu merasa lebih baik darinya. Seharusnya seorang mukmin selalu mencari udzur dari saudaranya. Berbeda dengan orang munafik yang selalu mencari-cari 'aib orang lain.

Semoga kita dapat mengetahui pintu-pintu ini dan semoga kita diberi taufik oleh Allah untuk menjauhinya.

Rujukan: Mukhtashor Minhajul Qoshidin, Ibnu Qudamah Al Maqdisiy

***

Pangukan, Sleman, 18 Muharram 1430 H
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal


***** This message may contain confidential and/or privileged information. If you are not the addressee or authorized to receive this for the addressee, you must not use, copy, disclose or take any action based on this message or any information herein. If you have received this communication in error, please notify us immediately by responding to this email and then delete it from your system. PT Pertamina (Persero) is neither liable for the proper and complete transmission of the information contained in this communication nor for any delay in its receipt. *****


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
5 Daarut Tauhiid: Mei 2013 · 10 Pintu Setan dalam Menyesatkan Manusia < http://rumaysho.com/belajar-islam/manajemen-qolbu/1574-10-pintu-setan-dalam-menyesatkan-man...

[daarut-tauhiid] Harta dan Anak² yg Membawa Keselamatan !

 



Firman اَللّهُ سبحانه وتعالى, "Dan sekali-kali
bukanlah harta dan bukan (pula) anak² kamu yg mendekatkan kamu kepada Kami
sedikitpun, tetapi orang² yg beriman dan mengerjakan amal² saleh. Mereka itulah
yg memperoleh balasan yg berlipat ganda disebabkan apa yg telah mereka kerjakan
dan mereka aman sentosa di tempat² yg tinggi (dalam syurga)" (QS. Saba,
34;37)

Berdasarkan ayat diatas, bagi orang yg beriman dan beramal saleh, harta mereka
akan menjadikan mereka dekat dengan اَللّهُ سبحانه وتعالى
Sebab mereka menafkahkannya pada jalan yg semestinya.

Begitu halnya dengan anak²nya.
Dengan kehadiran anak²nya, mereka smakin dekat dengan اَللّهُ. Sebab mereka di didik sesuai dengan
Manhaj (metode) اَللّهُ dan setelah mereka wafat, kebaikan anak²nya sampai kepada arwah mereka.

3 pahala yg terus mengalir walau qt sdh wafat adlh
1 harta yg terus mengalir
2 ilmu yg bermanfaat
3 doa anak yg sholeh.

Kenapa doa anak yg terakhir, karena tidak bisa langgeng, maksimal sd anak tsb
wafat.

Dan kenapa harta diurutan pertama, karena harta yg terus mengalir = wakaf.
Bisa terus menerus bermanfaat selamanya.

Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan
hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan
tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan
(ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya)
lagi Maha Mengetahui. (Al-Baqarah 261).

Mau berwakaf produktif /detil ttg wakaf produktif? Bisa japri / PING me yaa =-?

Banyak doa untuk harapan lebih baik lagi. Insya Allah semua kebaikan 
dikabulkan Allah SWT  untuk hidup kita dengan  umur panjang yang
sehat, banyak rejeki,  sukses dll.

Semua ilmu bisa kita manfaatkan utk kebaikan, semua cita2 bisa diwujudkan,
tergantung bgmn qt memanfaat usia tersisa ini.
Surah Al-Kahfi 18 ayat 46 "Amal Kebajikan Yang Terus
Menerus adalah lebih baik pahalanya di sisi Allah serta lebih baik menjadi
harapan"

Ber-Wakaflah untuk investasi akhirat kita, Keuntungan Mengalir Abadi Dunia
Akhirat.

Tentukan pilihan sekarang, Uang Kecil BerWakaf Besar melalui Wakaf Wasiat Polis
Asuransi Syariah.

Amankan harta (Amanah Allah) untuk Keabadian setelah kematian.

Buka Polisnya Sekarang, Wakafkan Polisnya.
insyaAllah berkah dunia akhirat

Info lebih lanjut hub Rusni 0857 823 40499 / 081315256839

Tks
~Rusni Takaful~
Sahabat wakaf al azhar
http://www.takaful99.blogspot.com
www.rekimah.blogspot.com

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
.

__,_._,___
5 Daarut Tauhiid: Mei 2013   Firman اَللّهُ سبحانه وتعالى, "Dan sekali-kali bukanlah harta dan bukan (pula) anak...

[daarut-tauhiid] Indonesia lahir bukan kebetulan

 

ISENG2 aja.... Mungkin hanya kebetulan atau memang

INDONESIA lahir bukan suatu KEBETULAN!

Setiap sesuatu,ada saatnya,ada masanya,& bukan suatu kebetulan semata. Begitu pula utk negeri kita ini..

Kata INDONESIA sdh tdk asing lg bukan?Tapi prnh kah iseng2 kita hitung huruf2 yg ada di kata INDONESIA?Kalau blm prnh,yuk coba kita hitung :)
I = 9
N = 14
D = 4
O = 15
N = 14
E = 5
S = 19
I = 9
A = 1
Coba diteliti,dr sekian bnyk angka, angka yg muncul hny angka 9, 1, 4 & 5.Trnyt angka ini sm dgn angka tahun Kemerdekaan INDONESIA 1945. Tentunya angka ini bukan kebetulan,tp angka ini mmg sdh ditentukan o/ yg Maha Punya. Angka cantik ini mmg "dipersembahkan" khusus utk INDONESIA tercinta. ‎​سُبْحَانَ اللّهُ

Skr kita lanjutkan lg,coba angka2 yg tadi kita jumlahkan.Maka kita akan dptkan angka "90".Angka yg ckp sempurna :)
Kmdn angka "90" kita hubungkan dgn nama surat dlm Al-qur'an.Terdpt pd surat apa angka "90"?

Anda Benar !!!
Angka "90" tepat pd surat "Al-Balad" yg artinya "NEGERI".

Ternyata bukan hny kemerdekaan yg telah dipersiapkan, tapi INDONESIA jg telah dinyatakan dlm Al-qur'an bhw wilayah ini mmg sebuah NEGERI yg penuh dgn sgl karuniaNya. Maha suci Engkau ya Rabb..

سُبْحَانَ اللّهُ

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
.

__,_._,___
5 Daarut Tauhiid: Mei 2013   ISENG2 aja.... Mungkin hanya kebetulan atau memang INDONESIA lahir bukan suatu KEBETULAN! ...

[daarut-tauhiid] pertumbuhan masjid lebih kecil di banding rumah-rumah ibadah lain

 

Wamenag: Presiden SBY Layak Mendapat World Statesman Award
*Mega Putra Ratya* - detikNews

*Jakarta* - Bertepatan dengan kunjungannya ke New York, Amerika Serikat,
Presiden SBY akan menerima penghargaan World Statesmen Award dari Appeal of
Conscience Foundation (ACF). Meski banyak kontroversi, SBY dinilai layak
mendapatkan penghargaan tersebut.

"ACF memiliki bank data bencana sosial kemanusiaan dari seluruh negara.
Kelompok ahli mereka yang sangat kredibel itu sangat paham tentang apa yang
pernah, sedang, dan kecenderungan yang akan terjadi di Indonesia," ungkap
Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar dalam pernyataan yang diterima
detikcom, Senin (27/5/2013).

Nasar mengatakan ACF memiliki angka-angka akurat berapa ribu orang nyawa
yang melayang dan berapa ratus ribu pengungsi ketika terjadi tragedi
kemanusiaan di Sampit, Kalimantan Tengah (2001), Ambon (1998-200), Poso
(2000), dan tragedi Mei 1998 di Jakarta, dan peristiwa-peristiwa berdarah
lainnya di beberapa tempat di Indonesia.

ACF juga memiliki data kasus yang ditunjuk oleh LSM yang di-crosscheck
dengan data-data yang ada di lingkungan pemerintah dan pihak-pihak netral
lainnya.

"Dalam masa pemerintahan Presiden SBY bencana kemanusiaan itu menurun
drastis. Bukan hanya itu, penyelesaian reformasi di Indonesia relatif lebih
menguntungkan civil society ketimbang penyelesaian pasca Arabs Storm
sejumlah negara-negara teluk, seperti Iraq, Libia, Tunisia, Mesir, dan saat
ini Syiria yang sedang bergolak," tuturnya.

"Di samping itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sangat mengesankan
berdampak langsung pada peningkatan taraf hidup kemanusiaan. Memang tidak
bisa dinafikan, di sana-sini masih banyak masalah yang di dalam masyarakat
dan hal itu diakui sendiri oleh Presiden. Namun memang terkadang memerlukan
waktu yang cukup di dalam menyelesaikan keseluruhan problem bangsa," papar
Nasar.

Menurut Nasar, ada beberapa hikmah yang dapat diambil dari penganugerahan
tersebut. Pertama, Indonesia dapat mengapresiasi secara positif penghargaan
ini sebagai prestasi kolektif anak bangsa.

"Prestasi sosial ini tidak berdiri sendiri melainkan akumulasi prestasi
yang melibatkan banyak kucuran keringat, termasuk keringat Romo Magnis
Suseno yang selama ini dikenal salah satu icon interfaith dialog di
Indonesia. Kedua, kalaulah penghargaan ini kurang atau tidak layak
diterima, mengingat masih adanya sejumlah titik krusial belum
terselesaikan, sebagaimana ditunjukkan Romo Magnis dalam suratnya, justru
dengan menerima penghargaan ini diharapkan menjadi motivasi dan mendorong
keberanian untuk menuntaskan bengkalai problem tersebut," ungkapnya.

Soal dugaan adanya diskriminasi terhadap kelompok minoritas yang diukur
melalui kesulitan membangun rumah ibadah, lanjut Nasar, justru boleh jadi
menunjukkan kebalikannya. Menurut data dari Litbang Kementerian Agama,
jumlah masjid/musala yang terhalang pembangunannya di NTT, Papua, Bali, dan
DKI Jakarta lebih banyak jumlahnya (7 masjid/musala) daripada gereja
(Protestan 4, dan Katolik 2).

"Lagi pula, dasar penolakan tersebut sesungguhnya bukan dipicu konflik
antar umat beragama tetapi karena Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang
merupakan kewenangan penuh Pemda setempat," kata Nasar.

Statistik menunjukkan bahwa pertumbuhan jumlah masjid/musala dari tahun
ketahun jauh lebih kecil di banding pertumbuhan jumlah rumah-rumah ibadah
lain. Data Litbang Kemenag menunjukkan pertumbuham rumah ibadah selama 27
tahun terakhir yang didata: Mesjid/mushalah (64,22%), Gereja Kristen
(131,30%), Gereja Katolik (152,00%), Wihara Budha (268,09%), dan Pura Hindu
(475,25%).

"Agak ironi, Islam sebagai agama mayoritas mutlak dianut di negeri ini
bukan hanya pertumbuhannya anjlok tetapi juga paling banyak tercekal
pembangunannya). Data dari Biro Pusat Statistik (2000-2010) menunjukkan
terjadinya penurunan persentase populasi penganut agama Islam dari 87,91%
menjadi 87,21% dan pertambahan populasi penganut agama Kristen dari 5,73%
menjadi 6,96%," kata Nasar.

http://news.detik.com/read/2013/05/27/175936/2257168/10/wamenag-presiden-sby-layak-mendapat-world-statesman-award?nd771104bcj

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
.

__,_._,___
5 Daarut Tauhiid: Mei 2013   Wamenag: Presiden SBY Layak Mendapat World Statesman Award *Mega Putra Ratya* - detikNews ...

Kamis, 30 Mei 2013

[daarut-tauhiid] Wajar Suka Dunia, Tak Wajar Dunia Jadi Tujuan Hidupnya

Wajar Suka Dunia, Tak Wajar Dunia Jadi Tujuan Hidupnya

Oleh: Badrul Tamam

Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, segala puji milik Allah. Shalawat
dan salam untuk Rasulullah, Muhammad bin Abdullah, keluarga dan para
sahabatnya.

Allah mengabarkan, Dia telah jadikan syahwat duniawi indah di mata manusia;
berupa wanita, anak-anak, harta benda yang banyak, dan lainnya. Jika hati
manusia ada rasa suka kepada kenikmatan dunia itu sesuatu yang manusiawi.
Masih wajar jika manusia cenderung untuk memiliki, menguasai, dan merasakan
kenikmatan-kenikmatannya.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman,

Òõíøöäó áöáäøóÇÓö ÍõÈøõ ÇáÔøóåóæóÇÊö ãöäó ÇáäøöÓóÇÁö æóÇáúÈóäöíäó
æóÇáúÞóäóÇØöíÑö ÇáúãõÞóäúØóÑóÉö ãöäó ÇáÐøóåóÈö æóÇáúÝöÖøóÉö æóÇáúÎóíúáö
ÇáúãõÓóæøóãóÉö æóÇáúÃóäúÚóÇãö æóÇáúÍóÑúËö

"Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang
diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis
emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang." (QS.
Ali Imran: 14)

Namun perlu diingat, bahwa semua itu adalah kesenangan hidup di dunia.
Artinya, kenikmatannya tidaklah kekal dan abadi. Kenikmatannya hanya
sementara dan sedikit. Berbeda dengan akhirat, kenikmatannya melimpah tak
bisa dibayangkan dan kekal abadi. Karenanya, seseorang tidak boleh mengejar
dunia lalu lupa akhirat.

Ðóáößó ãóÊóÇÚõ ÇáúÍóíóÇÉö ÇáÏøõäúíóÇ æóÇááøóåõ ÚöäúÏóåõ ÍõÓúäõ ÇáúãóÂóÈö

"Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali
yang baik (surga)." (QS. Ali Imran: 14)

Syaikh Abdurrahman bin Nashir al-Sa'di dalam tafsirnya (Taisir al-Karim
al-Rahman) membagi manusia dalam menyikapi dunia ini kepada dua kelompok.
Pertama, manusia yang menjadikan dunia sebagai tujuan. Sehingga pikiran,
cita-cita, harapan, dan segala perbuatannya hanya untuk dunia. Akibatnya,
mereka lalai dari tujuan penciptaannya, yakni ibadah. Mereka menyikapi
dunia sebagaimana binatang; menikmati kelezatannya dan memuaskan
syahwatnya. Mereka tak peduli dengan cara apa mendapatkan dunia dan untuk
apa menggunakannya. Hakikatnya, mereka menjadikan dunia ini sebagai bekal
menuju kesengsaraan dan adzab di akhirat.

Kelompok kedua, mereka yang mengetahui tujuan hidupnya dan maksud Allah
menjadikan dunia ini; yakni sebagai ujian dan cobaan kepada
hamba-hamba-Nya. Supaya jelas, siapa yang mengutamakan ketaatan kepada
Allah dan mencari ridha-Nya dan siapa yang lebih suka memperturutkan nafsu
untuk menikmati kesenangan dunia dan menuruti syahwatnya. Mereka menjadikan
dunia sebagai sarana dan jalan untuk menyiapkan bekal akhirat. Mereka
menikmati dunia sebagai sarana untuk mencari ridha Allah Subhanahu Wa
Ta'ala. Mereka menjadikan dunia sebagai jembatan menuju akhirat. Mereka
menjadikan dunia sebagai barang dagangan yang dijual untuk mendapatkan
keuntungan akhirat. Hakikatnya, mereka menjadikan dunia sebagai bekal
menuju Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Kelompok kedua ini akan rela kehilangan dunia -bahkan yang paling berharga
sekalipun- untuk mendapatkan kehidupan yang bahagia di akhirat. Mereka rela
mengorbankan jiwa dan harta bendanya untuk ditukar dengan surga.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman,

Åöäøó Çááøóåó ÇÔúÊóÑóì ãöäó ÇáúãõÄúãöäöíäó ÃóäúÝõÓóåõãú æóÃóãúæóÇáóåõãú
ÈöÃóäøó áóåõãõ ÇáúÌóäøóÉó íõÞóÇÊöáõæäó Ýöí ÓóÈöíáö Çááøóåö ÝóíóÞúÊõáõæäó
æóíõÞúÊóáõæäó æóÚúÏðÇ Úóáóíúåö ÍóÞøðÇ Ýöí ÇáÊøóæúÑóÇÉö æóÇáúÅöäúÌöíáö
æóÇáúÞõÑúÂóäö

"Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta
mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan
Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang
benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran." (QS. Al-Taubah: 111)

ÝóáúíõÞóÇÊöáú Ýöí ÓóÈöíáö Çááøóåö ÇáøóÐöíäó íóÔúÑõæäó ÇáúÍóíóÇÉó ÇáÏøõäúíóÇ
ÈöÇáúÂóÎöÑóÉö

"Karena itu hendaklah orang-orang yang menukar kehidupan dunia dengan
kehidupan akhirat berperang di jalan Allah." (QS. Al-Nisa': 74)

Penutup

Wajar jika manusia suka kepada dunia, baik dia orang awam maupun ulamanya.
Semuanya yang namanya manusia memandang indah wanita, anak-anak, harta
benda dan kekayaan yang melimpah. Namun yang tidak wajar jika dunia
dijadikan sebagai tujuan hidup dan pucak cita-cita. Sehingga apapun
dilakukan untuk memperolehnya dan merengguh kenikmatannya. Jika demikian
maka manusia telah gagal dalam menghadapi ujian dunia ini.

Setelah Allah terangkan tentang kedudukan dunia di mata manusia, Allah
terangkan bahwa dunia dan segala kemewahannya adalah kenikmatan yang
sementara dan fana. Allah menjadikannya sebagai ujian kepada
hamba-hamba-Nya. Tidak boleh kenikmatan dunia dan kemewahannya menjadi
tujuan hidup sehingga halalkan segala cara memperolehnya. Sebaliknya dunia
harus dijadikan sebagai sarana dan jalan menuju kehidupan akhirat. Dunia
dijadikan sebagai negeri berbekal untuk meraih kehidupan kekal abadi lagi
sangat nikmat di akhirat. Wallahu Ta'ala A'lam. [PurWD/voa-islam.com]


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
5 Daarut Tauhiid: Mei 2013 Wajar Suka Dunia, Tak Wajar Dunia Jadi Tujuan Hidupnya Oleh: Badrul Tamam Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, segala puji milik A...

[daarut-tauhiid] Pengakuan Pengikut Sekte Seks Bebas:Pemimpin Ritualnya Seorang Pendeta

Pengakuan Pengikut Sekte Seks Bebas:Pemimpin Ritualnya Seorang Pendeta

Bandung (voa-islam.com) - Kepolisian Resor Kota Besar Bandung, Jawa Barat
menerima laporan dari Kepala Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung
Muhammad Anwar terkait keberadaan sekte seks bebas di Kota Kembang itu.

Seperti diberitakan Metro TVNews, Selain Anwar yang diperiksa, polisi juga
telah meminta keterangan Gilang yang mengaku sebagai salah seorang pengikut
sekte seks bebas. Menurut Gilang, pemimpin sekte bernama Andreas. Andreas,
menurut Gilang, adalah seorang pendeta. Para pengikut sekte ini, jelas
Gilang, selain pegawai negeri sipil tak sedikit pula artis dan kalangan
mahasiswa. Salah satu ritual sekte adalah melakukan seks bebas dan
tukar-tukaran pasangan. Jika si perempuan hamil, janin akan digugurkan di
rumah pendeta Andreas.

Selain melakukan seks bebas, sekte juga melakukan pemujaan terhadap
binatang-binatang. Seperti yang akan mereka lakukan Kamis (30/5) hari ini
di sebuah hutan di kawasan Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Seperti dilansir Harian Terbit, Sekum MUI Jabar Rafani Achyar membeberkan,
aliran atau sekte bebas ini pernah ada di Kota Bandung pada kisaran tahun
2000-2005 silam. "Tapi saat kita telusuri mendadak menghilang," ucapnya
kepada wartawan.

Meski demikian, pihaknya belum mengetahui secara pasti apakah sekte atau
aliran tersebut benar-benar ada atau tidak. Pasalnya hingga kini belum ada
bukti konkrit. "Belum ada bukti sampai sekarang. Kita juga perlu pengkajain
lagi," bebernya.

Rafani yang juga menjabat sebagai Wakil Sekum Forum Kerukunan Umat Beragama
(FKUB) Jabar ini berharap masyarakat tidak perlu khawatir akan isu yang
kini berhembus. Pihaknya beraharap, masyarakat tidak melakukan sebuah
tindakan yang bisa berakibat melanggar hukum. "Jangan ada tindakan fisik
dalam menanggapinya. Karena belum dipastikan semua itu benar," tegasnya.

Rafani miminta kepada masyarakat yang memiliki atau menemukan info mengenai
adanya aliran sesat, sebaiknya segera melaporkan kepada pihak berwenang
seperti MUI, Polisi, atau Badan Koodinasi Pengawas Aliran Kepercayaan
Masyaraka

Sementara itu, Koordinator Tim Investigasi Aliran Sesat (Tias), Heddy
Gunawan mengungkapkan, sekira 1965 hingga 1970 ada kelompok yang bernama
Hakekot tumbuh di Jawa Barat. Kelompok ini berzinah dengan dalil agama.
"Mereka ngakunya Islam, ngaji di tempat terang tapi lama-lama lampunya
digelapkan kemudian berzinah," kata Heddy.

Dalam ajaran kelompok Hakekot, bila manusia sudah mencapai tingkatan
hakikat maka tidak perlu lagi melaksanakan syariat. "Bagi mereka zina bukan
dosa lagi karena mereka sudah bersatu dengan tuhan, tidak lagi kenal baik
buruk. Itu yang tradisional," terangnya.

Selain itu, lanjutnya, ada juga kelompok modern yang rasional. Mereka
memuja hawa nafsu tapi munafik. Kelompok ini berbeda dengan masyarakat
liberal seperti di Amerika, yang juga memuja hawa nafsu tapi sudah lebih
terang-terangan.

Terkait adanya surat edaran perintah seks bebas di lingkungan Pemkot
Bandung, Heddy yakin tak ada kaitan dengan kelompok yang mengatasnamakan
agama. Kalaupun ada, lanjutnya, hanya menggunakan dalil agama untuk merusak
moral saja. "Setiap gerakan seks bebas baik kalangan Kristiani atau yang
mengaku Islam atau kelompok lain sebenanrnya itu hanya alasan yang dibuat
untuk hawa nafsu saja," cetusnya.

Tidak mustahil kelompok yang menyimpang dibuat kalangan tertentu untuk
menjebak kalangan beragama dengan alasan keagamaan. "Dulu di Bandung pada
80-an ada sekte Children of God, ngakunya Kristen tapi seks bebas," pungkas
Heddy.

Dia menambahkan, kelompok aliran sesat di Tanah Air seperti timbul
tenggelam dan biasanya digunakan kelompok tertentu untuk kepentingan
politik. "Kelompok aliran sesat diduga pernah digunakan untuk kepentingan
politik pada 2007 hingga 2008. Saat itu, masyarakat geger dengan adanya Lia
Eden atau Lia Aminudin yang mengaku sebagai Malaikat Jibril. Ada juga
kelompok Millah Abraham," katanya.

Lima tahun lalu, tambahnya, tiba-tiba marak aliran sesat dan sangat banyak.
Itu bisa untuk kepentingan politik. "Analisa kami itu bukan kebetulan, tapi
ada rekayasa di baliknya," katanya. [desastian/dbs]

http://www.voa-islam.com/news/indonesiana/2013/05/30/24897/pengakuan-pengikut-sekte-seks-bebaspemimpin-ritualnya-pendeta/


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
5 Daarut Tauhiid: Mei 2013 Pengakuan Pengikut Sekte Seks Bebas:Pemimpin Ritualnya Seorang Pendeta Bandung ( voa-islam.com ) - Kepolisian Resor Kota Besar Bandung, ...

[daarut-tauhiid] Buku Fiqih Yang Tidak Fiqih

 

Sumber : http://www.rumahfiqih.com/art.php?id=50&=buku-fiqih-yang-tidak-fiqih-.htm
 
Buku Fiqih Yang Tidak Fiqih Tweet By : Ahmad Zarkasih, S.Sy. - [ baca semua tulisan ]
22 April 2013, 06:41:20
Dibaca : 1917 kali | Baca Versi HP Disini

Wassalamu'alaikum
Jagalah Hati Selalu
Wisnu
Ceritanya bermula pada kelas fiqih di salah satu fakultas yang berada di universitas Islam terkenal Jakarta. Seperti kebiasaan pada umumnya, Prof. A masuk dan langsung memberikan judul-judul yang nantinya menjadi tugas makalah bagi para mahasiswa.
Salah satu mahasiswa mendapat tugas dengan tema "Al-Qiradh" [القراض] yang dalam litelatur Fiqih dikenal sebagai "Al-Mudharabah" [المضاربة] yaitu istilah untuk akad Bagi Hasil Dalam Perdagangan atau sejenisnya. Bedanya hanya dalam istilah saja, kalau istilah "Al-Qiradh" [القراض] dipakai oleh mazhab Maliki dan Syafi'i, sedangkan istilah "Al-Mudharabah" [المضاربة] dipakai oleh Mahab Hanafi dan Hambali. Tetapi intinya sama saja.
Datanglah hari dimana si mahasiswa "Al-Qiradh" mempresentasikan apa yang telah ia kumpulkan dalam makalah "Al-Qiradh"-nya. Karena memang bahasa pengantar yang dipakai itu bahasa Indonesia, ya makalahnya pun berbahasa Indonesia. Dan pastinya si mahasiswa pun meng-"copas" makalahnya dari makalah atau buku berbahasa Indonesia juga.
Dari awal pemaparan sang dosen nampak kebingungan melihat apa yang dibicarakan oleh mahasiswanya. Belum selesai persentasi dipaparkan, beliau langsung menyela sambil bilang,"Kok masalah Qiradh tapi dari tadi ngomongin hutang-piutang?. Padahal tema Qiradh itu pembahasan soal kerjasama bagi hasil antara dua belah pihak, yaitu pemilik modal dan pekerja.
Si mahasiswa menjawab,"Yang saya dapat di Kitab memang begitu, Prof!". Pak dosen malah tambah menunjukkan wajah bingungnya sambil bertanya. "Dari kitab apa kamu dapat ini?"
Tanpa menjawab, si mahasiswa langsung menyodorkan buku ke dosennya. Rupayanya materinya itu disadur dari buku terjemah Fiqih Sunnah karya Sayyid Sabiq. Setelah diperiksa, rupanya 'musibah' ada pada buku terjemahan itu. Rupanya penerjemah buku itu hanya sekedar bisa bahasa Arab sebatas hanya dalam skala menterjemahkan, tapi ia tidak mengerti ilmu fiqih itu sendiri, yang menjadi esensi materi buku.
Sehingga penerjemah tidak bisa membedakan antara al-Qiradh [القراض] dan Al-Qardh [القرض]. Memang keduanya punya dimensi pembahasan yang sama yaitu sama-sama dalam term fiqih muamalat. Al-Qardh [القرض] itu ialah salah satu bab dalam kitab fiqih yang membahsa tentang hutang piutang.  Sedangkan tema al-Qiradh [القراض] dalam fiqih muamalat maksudnya tidak lain adalah akad mudharabah [المضاربة] yaitu istilah untuk akad bagi hasil .

Tentu saja akad hutang piutang tidak sama dengan akad kerjasama bagi hasil dalam usaha bersama. Pantas saja keliru dan bisa-bisanya mahasiswa dikasih judul al-Qiradh tapi ketika membuat makalah dan pembahasan, ternyata yang dibahas malah hukum hutang piutang, al-Qardh [القرض].

Dan biang masalahnya karena si penerjemah tidak ngudeng ilmu fiqih. Dia menganggap tidak ada bedanya aL-Qiradh dan al-Qardh. Dan lebih parahnya, ternyata si mahasiswa kelas fiqih ini juga tidak tahu mana al-Qardh dan mana aL-Qiradh. *tepok jidat
Cerita ini saya dapet langsung dari si Prof. A pelaku kejadian itu, karena memang beliau juga dosen saya di sekolah Pasca di Universitas yang sama.
PENERBIT TIDAK PUNYA PENERJEMAH MUMPUNI
Ini buruknya yang banyak terjadi di penerbit-penerbit kita, di Indonesia. Mereka punya banyak penerjemah, bahkan saking banyaknya, banyak penerjemah yang statusnya freelance dari si penerbit itu.
Tapi sayangnya, penerjemah yang ada hanya mampu menterjemahkan bahasa saja, tetapi mereka tidak menguasai ilmu materi yang diterjemahkan. Padahal dalam menterjemah sebuah kitab, selain tahu kaidah bahasa Arab, si penerjemah dituntut untuk mengerti istilah-istilah yang dipakai dalam kitab tersebut.
Kalau menerjemahkan kitab fiqih, seharusnya si penerjemah juga mengerti ilmu fiqih. Karena banyak istilah fiqih yang disebutkan dalam kitab-kitab fiqih itu mempunyai arti berbeda jika istilah itu berada dalam kitab tafsir atau ilmu hadits.
Contoh paling kecil ialah istilah 'sunnah'. Dalam disiplin ilmu hadits, istilah 'sunnah' ini punya pemahaman tersendiri dan akan jadi lain pengertiannya kalau digunakan dalam ilmu ushul. Dan akan jadi berbeda lagi maknanya dalam kitab Fiqih.
Kalau kurang-kurang mengerti, alih-alih mau menterjemahkan, yang ada malah bisa menyesatkan banyak orang dengan buku terjemahannya itu. Parahnya jika si pembacapun bukan seorang yang mengerti. Orang awam yang mau belajar, tiba-tiba bertemu dengan buku terjemah yang si penerjemahnya pun bias dan tidak mengerti dengan apa yang ia terjemahkan.
Sayangnya lagi, setelah terjemahan rampung, naskah masuk ke meja penyunying. Dan si penyunting atau editor juga bukan seorang ahli dalam disiplin ilmu yang ada di buku terjemahan itu. Karena ternyata penyuntingnya hanya seorang ahli bahasa,  yang bisa cuma mengoreksi bahasa-bahasa yang keliru.
Lengkaplah sudah penderitaan para penuntut ilmu yang larinya ke buku terjemahan. Lihat berapa juta orang yang sudah di-bodohkan dengan buku 'sesat' ini?

Dalam kasus salah paham mahasiswa dan dosen di atas, masih untung ada yang mengoreksi kesalah-pahaman ini. Bayangkan bila buku itu dibaca oleh khalayak muslim yang tidak punya guru atau dosen, kayak apa jadinya.

JANGAN BELAJAR DARI BUKU TERJEMAH
Cara paling selamat untuk terhindar dari kesesatan ini ialah, ya jangan belajar dari buku terjemahan. Kalau memang mau belajar serius, jangan jadikan sebuah buku sebagai pegangan satu-satunya.
Belajar-lah langsung dari beliau-beliau yang memang mumpuni dalam bidang tersebut. Beliau yang telah melewati riwayat pendidikan panjang dalam disiplin ilmu tersebut, bukan mereka yang juga "alumni" dari sekolah buku terjemah.
Datangi langsung guru, kiyai, ustadz, atau apapun sebutannya, asalkan yang memang ahli di bidangnya. Entah itu ikut kuliahnya (jadi mahasiswa) atau datangi setiap majlis yang beliau menjadi pembicara. Bukan hanya menjadikan buku sebagai guru teladan, apalagi cuma buku terjemahan yang bias.
Lain halnya bila buku itu ditulis dengan bahasa Indonesia dari penulis Indonesia. Tidak jadi masalah karena tidak ada perubahan bahasa disitu. Tapi kalau buku aslinya itu berbahasa asing, kemudian diterjemahkan, sudah menjadi sebuah keniscayaan kalau ada perubahan bahasa dan hilang juga nuansa keilmuan yang sudah dibentuk oleh si penulis asli dalam bukunya.
Buruknya lagi si penerjemah cuma bisa menterjemahkan tapi tidak ngudeng dengan ilmu yang disampaikan dalam buku tersebut. Ya tidak mesti expert memang, tapi setidaknya, penerjemah harusnya mengerti dengan istilah-istilah yang dipakai dalam dispilin ilmu tersebut.
Terus berguru dengan buku terjemah tidak akan memuaskan pun tidak akan membuat kita makin tahu, dan ilmu yang sampai pun menjadi tanggung, tidak menyeluruh. Nah, Justru ilmu yang tanggung itu jauh lebih berbahaya daripada tidak tahu sama sekali.
Karena lebih baik tidak tahu, dari pada tahu tapi "nanggung".
Wallahu a'lambishshawab.

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
.

__,_._,___
5 Daarut Tauhiid: Mei 2013   Sumber : http://www.rumahfiqih.com/art.php?id=50&=buku-fiqih-yang-tidak-fiqih-.htm   B...

[daarut-tauhiid] Matang Sebelum Waktunya

 

Sumber : http://www.rumahfiqih.com/art.php?id=59&=matang-sebelum-waktunya.htm
 
 
Matang Sebelum WaktunyaTweet By : Ahmad Zarkasih, S.Sy. - [ baca semua tulisan ]
18 May 2013, 11:47:28
Dibaca : 1372 kali | Baca Versi HP Disini

Wassalamu'alaikum
Jagalah Hati Selalu
Wisnu
Saya terkejut dan bingung beberapa hari kemarin, ketika chat dengan salah seorang anak remaja yang masih dalam jenjang sekolah dari salah satu kota besar di seberang pulau sana. Rudi namanya, katakanlah demikian.

Dia bilang dapat pin Blackberry saya dari internet setelah searching soal artikel syariah. Dia menambahkan kalau memang dia sering mencari-cari artikel agama di mesin pencari gugel itu.

Awalnya chating kami biasa-biasa saja sama seperti kontak-kontak yang lainnya. Bertanya soal beberapa masalah syariah. Tapi makin lama, saya agak heran dan sepertinya khawatir.

Dia tidak saja bertanya, tapi seakan mengkritik syariah karena banyaknya perbedaan di sana sini. Dia menemukan Islam di sekolah tidak seperti yang ia temukan di rumahnya dari kedua orang tua. Berbeda juga apa yang ia temukan di jalanan umum.

Bukan seperti anak kebanyakan yang seumur dengannya, yang saya tangkap dari chat kami tadi siang, sepertinya dia matang sebelum waktunya. Artinya banyak materi agama yang rumit yang seharusnya tidak dan belum layak dilahap tapi sudah terlanjur masuk otaknya lebih dulu.

Dia terlalu lihai untuk mengatakan "Kenapa tidak bersatu, dan kembali kepada Al-Quran?" Dia juga masih terlalu dini dan masih bau kencur untuk mengkritik para Imam mazhab yang berbeda pendapat dalam menentukan hukum-hukum fiqih, yang kebanyakan memang masalah ijtihadiy.

Memang wajar, bahkan sangat wajar sekali jika ada seseorang mempertanyakan adanya perbedaan pandangan. Tapi tidak wajar kalau dia membawa-bawa label "Kembali pada Qur'an dan Sunnah" kemudian meyalahkan para Imam Mujtahid, seakan-akan mereka semua tidak mengerti isi ayat dan kandungan hadits.
 
Justru mereka orang yang paling mengerti madlul ayat dan hadits dibanding kita-kita yang masih berlabel "Muqollid", bahkan dengan starata taqlid paling rendah.

Keluar Kandang Macan, Masuk Kandang Singa

Dia bilang "Saya tidak mau terpaku dngn ajaran orang tua da guru saya. Saya mau mencari ajaran yg benar". Ini yang bikin saya makin khawatir. Dengan umur yang masih segitu, dia begitu yakin untuk tidak ber-taqlid (ikuti) kepada yang memang seharusnya ia taqlid.

Dia menolak untuk menerima sepenuhnya apa yang ia dapatkan dari rumah, juga dari gurunya. Tapi statusnya masih riskan, karena setelah di cek, saya tidak mendapati dia sedang dalam bimbingan salah seorang ustadz atau guru agama. Sama sekali tidak ada.

Dia menolak ajaran orang tua dan murid, tapi dia tidak punya pegangan untuk bisa berdiri dan menjadi sandaran sendiri. Akhirnya, yang dilakukan kembali mencari di jalanan dengan buka laptop, searching gugel dan akhirnya bertemu dengan ratusan bahkan ribuan hal yang sejatinya ia belum siap menerimanya semua.

Ini sama saja seperti ia terbebas dari gangguan macan, tapi malah masuk kandang singa. Diluar dan didalam sama-sama bahayanya.

Yang saya khawatir, nantinya dia besar menjadi muslim yang membenci para imam mazhab dengan seluruh ijtihadnya. Dan kelompok pemuda semacam ini sudah kita temui banyak disekitar kita sekarang.

Dengan dalih "Kembali kapada al-quran dan sunnah", mereka dengan pongah berani mecemooh para imam, padahal apa yang dipermasalahkan itu memang benar-benar masalah yang sama sekali tidak berdampak negatif kalau kita berbeda didalamnya.

Atau lebih parah lagi, ia menjadi orang yang anti dengan syariahnya sendiri. Karena sejak kecil sudah terlalu matang dengan banyak keraguan di sana sini.

Seperti orang yang belum matang dengan agamanya sendiri tapi kemudian sudah belajar perbandingan agama. Ujung-ujungnya dia jadi Atheism, karena banyak kerancuan yang dia temui.

Sama juga orang yang belum matang fiqih satu mazhab, kemudian dia tiba-tiba belajar perbandingan mazhab. Satu mazhab belum beres, kemudian sudah dibanding-bandingkan. Ujung-ujungnya jadi Liberal, yang menganggap bahwa ijtihad itu terbuka untuk siapa saja dan dimana saja. Jadi sebebas-bebasnya lah dia menfasirkan ini itu.

Harus Belajar Satu Mazhab

Ini kewajiban bagi para orang tua, pendidik, guru, dan seluruh pemangku kepentingan yang bersentuhan langsung dengan anak-anak dalam urusan pendidikan agama.

Yaitu memberikan pengajaran fiqih kepada peserta didik dengan manhaj salah satu mazhab tertentu, tidak dicampuri-campur. Penguatan dengan kedalaman materi satu mazhab membuatnya nanti tidak goyah dan tidak kebingungan.

Dan ini yang memang dipegang oleh para ulama sejagad raya ini. Anak-anak tidak serta merta diajak berfikir tentang ijtihad imam ini dan imam itu. Tapi mereka disodorin fiqih satu mazhab tertentu. Kalau di indonesia yaa mazhab syafi'I.

Karena otak mereka belum siap untuk menerima segala perbedaan. Bagaimana bisa, satu mazhab belum matang, kemudian masuk dalam perbandingan mazhab?

Kemudian jangan biarkan anak-anak kita meluncur sendirian tanpa pembimbing dalam masalah agama. Membiarkannya mencari dengan kesiapan otak yang masih minim, ini suatu mudhorot yang harus dicegah bersama.

Sampai saat ini saya masih tidak memandang gugel sebagai sumber pencarian ilmu yang valid dan aman. Mendatangi guru dan bermuwajahah dengan beliau itu yang diajarkan syariah dan jalan yang paling aman.

Wallahu A'lam

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
.

__,_._,___
5 Daarut Tauhiid: Mei 2013   Sumber : http://www.rumahfiqih.com/art.php?id=59&=matang-sebelum-waktunya.htm     Ma...

[daarut-tauhiid] Keanehan Hukum Fiqih

 

ilmu yang bagus nih agar kita bisa menjadi pribadi ya rendah hati dalam menyikapi perbedaan dalam fiqih.
 
 Imam Qotadah berkata :
 
 
 
 
Sumber : http://www.rumahfiqih.com/index2.php
 
Keanehan Hukum FiqihTweet By : Ahmad Zarkasih, S.Sy. - [ baca semua tulisan ]
28 May 2013, 19:12:14
Dibaca : 339 kali | Baca Versi HP Disini

Wassalamu'alaikum
Jagalah Hati Selalu
Wisnu
Saya sering sekali mendapati orang muslim yang melihat saudara muslim lainnya namun ia berbeda pandangan dalam masalah fiqih, ia berkata dengan nada sinis: "Aneh banget tuh orang sholatnya."
Atau ada juga yang seperti ini: "Kok gitu, sih! Kan ngga boleh kalo gitu….."
Ada juga yang mengatakan: "Ih masa begitu sih, salah tuh…."
Kita juga tidak jarang mendapati orang yang seperti itu malah marah dan menyalahkan orang yang berbeda pandangan dalam masalah fiqih. Dan saya kurang suka dengan kata-kata "aneh" yang keluar dari orang-orang seperti itu. Bagaimana bisa ia mengatakan bahwa hukum fiqih aneh.
Buat saya keanehan yang muncul dari seseorang ketika melihat orang yang berbeda dalam masalah fiqih bukan keanehan dalam arti yang sebenarnya. Dan keanehan dalam hukum fiqih itu biasa terjadi. Namun keanehan itu bersifat relatif, tidak sebenarnya aneh.
Bisa jadi itu aneh menurut seseorang, tapi itu biasa saja menurut orang lain. Aneh pada suatu zaman tertentu namun menjadi biasa pada zaman lain. Aneh menurut satu golongan orang dan biasa saja menurut golongan lain. Ini masalahnya hanya pada soal KEBIASAAN dan ILMU saja.
Orang yang sudah terbiasa dengan satu pendapat tertentu (baca: tidak belajar fiqih) menjadi aneh bila ia melihat orang lain yang berpegang pada pendapat satu imam atau mazhab. Seandainya dia tahu ilmunya tersebut, pastilah kata aneh itu tidak keluar dari mulutnya. Saya akan berikan contoh-contoh keanehan tersebut:
Orang-orang yang bermazhab Syafi'i akan merasa aneh jika mendapati imam tidak membaca doa qunut ketika shalat subuh. Dan orang yang bermazhab Hanbali justu merasa aneh jika mendapati Imam shalat subuh membaca doa qunut.
Akan menjadi aneh lagi jika ada seseorang di Indonesia ini yang memang mayoritas bermazhab Syafi'i ketika melihat ada orang shalat tapi tangannya tidak ditaruh di atas dada atau perut. Padahal begitu praktek shalat yang menjadi pegangan kalangan mazhab Maliki.
Kaum Syafi'i akan merasa aneh jika mendapati orang yang tidak melakukan shalat qabliyah Jum'at. Dan sebaliknya, kaum Maliki pasti merasa aneh jika harus shalat Qabliyah sebelum shalat Jum'at.
Lingkungan masyarakat Indonesia yang bermazhab Syafi'i akan merasa sangat aneh jika mendapati sebuah masjid yang mengumandangkan azan untuk Shalat Jum'at sebelum masuk waktu zuhur. Padahal itu suatu yang biasa dan sah-sah saja, karena si pengurus masjid berpegang pada pendapat Imam Ahmad bin Hambal yang membolehkan shalat Jum'at sebelum masuk waktu zuhur.
Orang Indonesia pasti akan marah terhadap orang yang memegang anjing kemudian ia langsung masuk masjid dan shalat tanpa harus mencuci tangannya terlebih dahulu. Ini jelas berbeda dengan masyarakat yang bermazhab Maliki yang melihat bahwa Anjing itu suci.
Jadi keanehan itu bukan terletak pada hukum itu sendiri, akan tetapi terletak pada ketidak tahuan kita akan luasnya perbedaan pandangan ulama dalam hukum Fiqih itu sendiri. Justru kalau kita mengerti, kita harusnya "ANEH" kepada orang yang "ANEH" dengan orang yang berbeda pandangan dengannya.
Dalam setiap kesempatan baik itu majlis pengajian atau forum biasa, saya sering mengatakan kepada Audiens sebuah kutipan cerdas dari seorang Ulama:
من قل علمه كثر إنكاره
Siapa yang sedikit Ilmunya banyak ngambeknya
NGAMBEK berarti sering mengingkari setiap yang berbeda dengan apa yang menjadi kebiasaanya. Bahkan menyalahkan dan marah-marah kepada ia mengambil manhaj berbeda dalam masalah fiqih.
Ya, kebanyakan orang yang mengatakan "aneh" kepada yang berbeda dengannya bahkan tak segan ia menyalahkan, itu sebab karena ia tidak tahu ilmunya saja. Kalau ia tahu bahwa ada ulama yang berkata lain dan mengerti perbedaan itu, pastilah ia tidak akan merasa aneh apalagi marah-marah.
Jadi disini saya mengajak para pembaca semua untuk terus menuntut ilmu dan tidak terbatas hanya kepada satu pandangan ulama saja. Gunanya agar kita tahu bahwa banyak perndapat yang berkembang dan yang paling penting lagi ialah kita tidak mudah menyalahkan seseorang yang hanya berbeda dalam masalah fiqih yang Ijtihadi dan Furu'i.
Saya akan tutup artikel ini dengan perkataan Imam Qotadah:
من لم يعرف الاختلاف لم يشم أنفه الفقه
"Siapa yang tidak mengakui perbedaan dalam masalah Fiqh, sama sekali ia tidak mengerti fiqh
Wallahu a'lam
من لم يعرف الاختلاف لم يشم أنفه الفقه
"Siapa yang tidak mengakui perbedaan dalam masalah Fiqh, sama sekali ia tidak mengerti fiqh

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
.

__,_._,___
5 Daarut Tauhiid: Mei 2013   ilmu yang bagus nih agar kita bisa menjadi pribadi ya rendah hati dalam menyikapi perbedaan da...
< >