-----Original Message-----
From: Tri Shubhi <t_shubhi@yahoo.com>
Bentrokan Cikeusik Terjadi Karena Jemaat Ahmadiyah Menantang dan Bacok Warga
PANDEGLANG (voa-islam.com) – Jemaat Ahmadiyah kembali berulah memancing
kerusuhan. Setelah menyebarkan ajaran yang meresahkan, mereka menantang perang
dan membacok tangan warga hingga nyaris putus. Bentrokan fisik pun tak
terhindarkan yang mengakibatkan enam orang Jemaat Ahmadiyah tewas.
Warga Desa Umbulan di Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Provinsi
Banten mengaku resah karena Jemaat Ahmadiyah pimpinan Parman terus menyebarkan
ajaran Ahmadiyah.
"Kami warga Cikeusik sangat resah dengan aktivitas yang dilakukan Jemaat
Ahmadiyah itu, apalagi cukup banyak warga yang akhirnya ikut menjadi anggota
Jemaat itu," kata Asep Setiadi, warga Desa Umbulan Kecamatan Cikeusik, Ahad
(6/2/2011).
Sabtu malam, puluhan anggota Jemaat Ahmadiyah dari Kota Bogor tiba di Cikeusik
dengan menumpang dua kendaraan roda empat dan menginap di rumah Parman.
Warga, kata Asep, sebenarnya sudah meminta Parman baik-baik untuk membubarkan
Jemaat Ahmadiyah dan menghentikan kegiatannya itu. "Tapi tidak ditanggapinya,"
katanya.
Parman malah mengeluarkan pernyataan provokatif, "Lebih baik mati dari pada
membubarkan diri," dan terus menyebarkan ajaran Mirza Ghulam Ahmad tersebut.
....Parman, pimpinan Ahmadiyah malah mengeluarkan pernyataan provokatif,
"Lebih baik mati dari pada membubarkan diri," dan terus menyebarkan ajaran
sesat Mirza Ghulam Ahmad ....
Karena Parman dan pengikutnya enggan menuruti warga, beberapa tokoh masyarakat
dan agama sepakat mendatangi kediaman Parman guna kembali mendesak membubarkan
diri.
Ahad pagi (6/2/2011), sekitar seribuan warga berbagai daerah dari Kecamatan
Cibaliung, Cikeusik Kabupaten Pandeglang dan Kecamatan Malingping Kabupaten
Lebak mendatangi rumah Parman.
Menurut Lukman, tokoh masyarakat Cikeusik, sebenarnya warga tak bermaksud
melakukan kekerasan dan hanya ingin agar Jemaat Ahmadiyah di Cikeusik pimpinan
Parman membubarkan diri.
"Warga ingin Ahmadiyah itu membubarkan diri karena sudah dinyatakan sesat oleh
Majelis Ulama Indonesia, tapi permintaan itu diabaikan oleh mereka," katanya.
Saat massa tiba, puluhan Jemaat Ahmadiyah yang berada di rumah Parman sudah
siap dan mereka membawa berbagai jenis senjata tajam seperti samurai, parang
dan tombak.
Sesaat kemudian, kata Lukman, seorang anggota Jemaat Ahmadiyah membacok lengan
kanan Sarta hingga nyaris putus.
"Pembacokan inilah yang memicu bentrokan. Warga marah karena melihat lengan
kanan Sarta nyaris putus," kata Lukman.
....Seorang anggota Jemaat Ahmadiyah membacok lengan kanan Sarta hingga nyaris
putus. Pembacokan inilah yang memicu bentrokan. Warga marah karena melihat
lengan kanan Sarta nyaris putus...
Buntut bentrokan berdarah ini, enam orang anggota Jemaat Ahmadiyah tewas.
Seluruh korban meninggal itu berasal dari luar daerah
"Yang saya lihat ada enam orang yang meninggal, dan seluruhnya dari Jemaat
Ahmadiyah," kata Lukman.
Sementara seorang warga Desa Umbulan, Sarta, mengalami luka parah di lengan
kanannya oleh senjata tajam. "Lengan kanan Sarta hampir putus dibacok oleh
anggota Jemaat Ahmadiyah," kata Lukman.
Jemaat Ahmadiyah selalu bandel
Pernyataan serupa disampaikan Kapolres Pandeglang AKBP Alex Fauzy Rasyad.
Menurutnya, serangan warga Cikeusik terhadap Jemaat Ahmadiyah dipicu oleh
sikap para anggota jemaah Ahmadiyah yang mengeluarkan pernyataan provokatif
bernada menantang kepada warga setempat.
"Sebenarnya situasinya sudah kondusif dan masyarakat juga tenang-tenang saja,
tapi karena ada pernyataan bernada menantang dari Jemaat Ahmadiyah, akhirnya
warga terpancing," kata Fauzy, Ahad (6/2/2011).
Fauzy yang sedang berada di lokasi untuk meredakan ketegangan sosial itu
menjelaskan, awalnya warga setempat ingin mengusir Jemaat Ahmadiyah di bawah
kepemimpinan Parman.
Sebelumnya, warga telah meminta Parman membubarkan jemaah dan tidak menyebarkan
ajaran Mirza Ghulam Ahmad tersebut.
"Ketika diminta membubarkan Ahmadiyah, Parman malah mengatakan, 'lebih baik mati
daripada membubarkan diri'," kata Alex Fauzy.
Beberapa hari lalu, ketika suasana memanas, Parman dan istrinya yang warga
Negara Filipina serta Atep yang menjadi Sekretaris Jemaat Ahmadiyah Cikeusik
meminta perlindungan kepada polisi.
Alex mengaku, polisi telah menasehati Parman agar tidak meneruskan kegiatannya
karena khawatir memicu situasi tidak kondusif.
"Setelah Parman diamankan situasi kembali tenang, tapi tadi pagi datang Jemaat
Ahmadiyah dari Jakarta sekitar 20 orang, dan mengeluarkan pernyataan siap
mempertahankan Ahmadiyah sampai titik darah penghabisan," katanya.
Mendengar pernyataan itu, masyarakat yang sudah tenang kembali terbakar
emosinya dan akhirnya mengusir paksa Jemaat Ahmadiyah itu sehingga terjadi
insiden berdarah itu.
Kapolres menjelaskan, akibat insiden tersebut satu unit kendaraan roda empat
dibakar massa, satu unit mobil APV dimasukan ke jurang dan satu unit rumah
dirusak.
....Menurut Kapolres Pandeglang, serangan ini dipicu oleh sikap para anggota
jemaah Ahmadiyah yang mengeluarkan pernyataan provokatif bernada menantang
kepada warga setempat....
Karena khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, maka Polres Pandeglang
mengamankan pimpinan Ahmadiyah Cikeusik, Parman dan keluarganya.
"Ketua Ahmadiyah bernama Parman beserta istrinya dan Atep, seorang pengurus
Ahmadiyah, saat ini sudah kita amankan," kata Fauzy.
Sementara itu, Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Perlindungan Masyarakat dan
Politik Kabupaten Pandeglang, Futoni Sy, menjelaskan, jumlah pengikut Ahmadiyah
di Kecamatan Cikeusik hanya sekitar 25 orang.
"Jumlahnya tidak banyak sekitar 25 orang, dan mereka sudah lama diimbau agar
membubarkan diri," katanya. [taz/inl]
http://www.voa-islam.com/news/indonesiana/2011/02/07/13159/bentrokan-cikeusik-terjadi-karena-jemaat-ahmadiyah-menantang-dan-bacok-warga/
[Non-text portions of this message have been removed]
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================