Cinta
Dalam Pernikahan
Oleh Silvani
================
Saat kau goreskan luka dan kecewa
biarlah
kutulis pada hamparan pasir
dan
luka dan kecewa itu sirna
ditelan ombak kecintaanku pada-Nya
Saat kau beri aku bahagia
izinkanlah
kuukir pada batu karang
dan bila
ombak kehidupan garang menerjang
karang itu
tetap kokoh
dalam naungan cinta-Nya
Dulu, ketika saya memutuskan untuk
menikah, yang terbayang di benak saya adalah semua yang indah-indah. Betapa
tidak, seumur hidup akan saya habiskan bersama orang yang saya cintai.
Berbunga-bungalah hati ini saat sang
pujaan hati datang pada ayah bunda, bermaksud melamar, menjadikan saya sebagai
istrinya. Dan hari pernikahan itupun tiba, sungguh hari terindah…
Bagaikan kisah dongeng "Cinderella",
hari itu sayalah si gadis jelita yang dinikahi sang pangeran tampan, akan
diboyong menuju istananya and they lived happily ever after… begitulah
akhir kisah dongeng "Cinderella".
Bagaimana dengansaya? Setelah resmi
menjadi pasangan suami istri, setelah melewati hari-hari bersamanya, ohh
ternyata… tersadarlah saya, kalau saya dan suami sangat jauh berbeda.
Perbedaan itu bagaikan bumi dengan
langit! Saya yang suka becerita, suami yang tidak suka mendengar cerita … Saya
yang suka bertemu orang banyak, suami yang tidak suka keramaian… Saya yang
sensitif, suami yang bicara ceplas-ceplos…
Hari demi hari berlalu, tahunpun
berganti. Telah hampir sepuluh tahun kami kayuh biduk rumah tangga ini. Biduk
rumah tangga yang penuh nuansa. Suka, tawa, bahagia, duka, dan lara ada di
sana.
Batin ini kemudian bertanya… Setelah
sepuluh tahun berlalu, masih adakah cinta tersisa? Kemana gerangan perginya
getaran cinta itu? Yaa Allah… saya tak mau cinta itu hilang, jangan
sampai cinta menjadi redup dan kemudian mati. Saya harus menghidupkan kembali
cinta diantara kami…
Saya sadar, manusia tidak ada yang
sempurna, begitu juga saya dengan segala ketidaksempurnaan saya. Sia-sia
mencari pasangan yang sempurna, karena tak kan pernah ada, karena hanya
Allahlah yang Maha Sempurna.
Setiap manusiapun unik dengan
karakter yang dimilikinya. Ini membuktikan bahwa Allah Maha Kaya. Allah yang
sanggup memberikan karakter yang berbeda-beda pada setiap hamba-Nya. Subhanallah…
Perbedaan yang ada bukanlah menjadi
jarak yang memisahkan kami, melainkan untuk saling melengkapi. Seperti saling
melengkapinya bumi dan langit.
Saya menikmati hidup berumah tangga
dengan segala nuansanya. Berumah tangga adalah perjuangan. Saya harus pandai
mengelola hati, saat hati ini luka dan kecewa, saya maafkan suami. Karena saya
melihat kesungguhannya memperbaiki kesalahannya.
Karena luka bagaikan beban
berat di punggung kita.
Maukah saya berjalan dengan terus
membawa beban berat di punggung? Dan tentang cinta… Cinta dalam rumah tangga
ternyata lebih luas, bukanlah cinta sesaat yang menggetarkan… jauh lebih indah,
lebih dewasa, berwujud rasa kasih sayang kepada pasangan kita.
Dan kutemukan kembali cinta itu, tak
pernah hilang, semakin berkilauan…
Saat saya menatapnya, tertidur dalam
lelahnya… Dialah lelaki yang telah bekerja keras untuk saya, rela bekerja siang
malam, berpeluh keringat…Seumur hidupnya dihabiskan untuk bekerja.
Semua itu untuk saya! Menafkahi
saya, menafkahi kedua anak kami. Satu tujuannya, membahagiakan kami. Dia
teristimewa dipilihkan Allah untuk saya… Yaa Allah... segala puji dan syukur
kupanjatkan kepada Engkau…
Duhai suamiku… Engkaulah Langit
bagiku. Engkau senantiasa menaungiku, memberi kehangatan sang mentari,
melindungi dengan awan putih nan lembut, mencurahkan air sejuk di kala dahaga,
melukiskan semburat warna pelangi… Saat mentari tenggelam, kau beri aku
rembulan dan taburan bintang, hanya untukku…
Duhai Suamiku… berpijaklah engkau
kepadaku sebagai Bumimu, kan kuberi Engkau cinta, cinta yang tak mengenal
lelah, untuk selamanya.
"Dan di antara tanda-tanda
kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri,
supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antara
kamu rasa kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir." (Q.S Ar Rum: 2)
sumber : eramuslim.com
==============
**SURYATI**
Gd. Pascasarjana FEUI
Pascasarjana Ilmu Ekonomi Lt. 2
Kampus UI
Depok
Telp : 78849152-53
Fax : 78849154
Email : y4t12002@yahoo.com, suryati06@ui.ac.id
[Non-text portions of this message have been removed]
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================