+ -

Pages

Sabtu, 02 Juni 2012

[daarut-tauhiid] Imperialisme

Imperialisme


Setelah menerbitkan buku "*Confessions of an Economic Hitman*" (2004), John
Perkins mendapat banyak kunjungan dari berbagai lapisan masyarakat, dan
mereka kebanyakan meminta agar Perkins melanjutkan bukunya dengan berbagai
keterangan yang jauh lebih jujur dan berani. Salah satunya—seperti yang
ditulis Perkins dalam pengantar "Pengakuan Bandit Ekonomi: Kelanjutan Kisah
Petualangannya di Indonesia & Negara Dunia Ketiga" (2007)—meminta dirinya
agar memaparkan arti kata "Imperium" dengan sederhana, agar banyak orang
terbuka kesadarannya.



Perkins menulis jika Imperium adalah negara-bangsa yang mendominasi
negara-bangsa lainnya dan menunjukkan satu atau lebih ciri-ciri berikut:



*1.* *Mengeksploitasi sumber daya dari negara yang didominasi,*

*2.* *Menguras sumber daya dalam jumlah yang tidak sebanding dengan
jumlah penduduknya jika dibandingkan dengan bangsa-bangsa lain,*

*3.* *Memiliki angkatan militer yang besar untuk menegakkan kebijakannya
ketika upaya halus gagal,*

*4.* *Menyebarkan bahasa, sastra, seni, dan berbagai aspek budayanya ke
seluruh tempat yang berada di bawah pengaruhnya,*

*5.* *Menarik pajak bukan hanya dari warganya sendiri, tapi juga dari
orang-orang di negara lain, dan*

*6.* *Mendorong penggunaan mata uangnya sendiri di negara-negara yang
berada di bawah kendalinya.*



Perkins menulis, "Semua ciri imperium global itu ada pada AS." Dengan kata
lain, Amerika Serikat adalah Imperium Global di masa sekarang. Sebagai
mantan tim perusak ekonomi—diistilahkannya sendiri sebagai "*The Economic
Hit Men*"—Perkins dengan berani mengungkapkan kesaksiannya jika dewasa ini
negara-negara dunia ketiga, alias negara terkebelakang, merupakan jajahan
Imperium AS, termasuk Indonesia.


Jika penguasanya disebut "*Empire*" atau "*Emperor*", maka sistem yang
berlaku adalah Imperialisme.


Menurut definisi Wikipedia, Imperialisme ialah sebuah kebijakan di mana
sebuah negara besar dapat memegang kendali atau pemerintahan atas daerah
lain agar negara itu bisa dipelihara atau berkembang. Sebuah contoh,
imperialisme terjadi saat negara-negara itu menaklukkan atau menempati
tanah-tanah itu


Perkataan Imperialisme muncul pertama kali di Inggris pada akhir abad XIX.
Disraeli, perdana menteri Inggris, menciptakan politik ekspansif yang
bernafsu meluaskan pengaruh kerajaan Inggris hingga ke seluruh dunia.
Disraeli mendapat tentangan. Golongan oposisi ini takut kalau-kalau politik
Disraeli itu akan menimbulkan beragai krisis internasional. Kaum oposisi
ini disebut golongan "*Little England*" dan golongan Disraeli (bersama
Joseph Chamberlain dan Cecil Rhodes) disebut golongan "Empire" atau
golongan "Imperialisme". Timbulnya perkataan imperialis atau imperialisme,
mula-mula hanya untuk membeda-bedakan golongan Disraeli dari golongan
oposisinya, namun dalam perkembangannya istilah ini meluas hingga seperti
yang dikenal sekarang ini.



*Imperare*

Istilah imperialisme berasal dari kata Latin "*imperare*" yang artinya
"memerintah". Hak untuk memerintah (*imperare*) disebut "imperium". Orang
yang diberi hak itu (diberi imperium) disebut "imperator". Yang lazimnya
diberi imperium itu ialah raja, dan karena itu lambat-laun raja disebut
imperator dan kerajaannya (ialah daerah dimana imperiumnya berlaku) disebut
imperium.


Pada zaman dahulu kebesaran seorang raja diukur menurut luas daerahnya,
maka raja suatu negara ingin selalu memperluas kerajaannya dengan merebut
negara-negara lain. Tindakan raja inilah yang disebut imperialisme oleh
orang-orang sekarang, dan kemudian ditambah dengan pengertian-pengertian
lain hingga perkataan imperialisme mendapat arti-kata yang kita kenal kini.


Di zaman dahulu, tindakan untuk menguasai suatu wilayah
kerajaan selalu menggunakan senjata api atau peperangan. Namun sekarang
tidak selalu. Sekarang, penguasaan bisa dilakukan dengan kekuatan ekonomi,
kultur, agama, pendidikan, dan ideologi. Dan tentu saja, perang sebagai
alat terakhir seperti yang menimpa Irak dan Afghanistan.



*Indonesia Under Imperialisme*

*
*

Indonesia sekarang merupakan jajahan dari imperium asing. Mau melihat
faktanya? Ada cara yang paling sederhana dan mudah, lihatlah film pendek
karya John Pilger berjudul *Globalisation: The New Rulers of the World. *Dalam
film ini, Pilger dengan jujur memotret dan menelanjangi apa yang disebut
sebagai "Globalisasi"—eufimisme dari Imperialisasi—dan dampaknya bagi
rakyat Indonesia yang sangat dahsyat berupa kemiskinan dan ketidakadilan.


Globalisasi sesungguhnya hanyalah bungkus baru bagi
"bangkai lama" bernama Kolonialisme dan Imperialisme. Lebih setengah abad
lalu, Keduanya merupakan konsekuensi logis dari sistem kapitalis yang
tengah berkembang dengan cepat di Amerika dan Eropa. Ada tiga hal yang
diperlukan kaum kapitalis dunia di saat sistem mereka maju dengan cepat,
yakni sumber bahan mentah yang berlimpah, tenaga kerja yang banyak dan
murah, serta pasar yang luas.


Dan di Indonesia, semuanya dengan sempurna telah tersedia.


Sebab itu, negeri kaya raya ini telah menjadi incaran kaum
kolonialis-imperialis sejak dulu sampai detik ini. Ironisnya, sejarah
mencatat jika proses kejahatan kemanusiaan yang besar ini ternyata diawali
oleh Paus Alexander VI dalam *Tordesillas Treaty* (1494) yang merestui
Salib-Portugis dan Salib-Spanyol menjajah dunia di luar Eropa, dan mereka
bertemu di Nusantara.


Indonesia, sampai sekarang masih terjajah. Hanya Islam yang mampu
membebaskannya, dari segala belenggu penghambaan terhadap sesama mahluk.
[Rz]


# John Pilger adalah seorang jurnalis dan pembuat film asal Australia yang
bekerja di Inggris. Film pendek ini disiarkan perdana pada tanggal 18 Juli
2001, dan sekarang bisa diunduh bebas di berbagai situs seperti youtube
atau http://www.inminds.co.uk/new-rulers-of-the-world.html.


http://www.eramuslim.com/fokus/tahukah-anda/item/89-imperialisme


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
5 Daarut Tauhiid: [daarut-tauhiid] Imperialisme Imperialisme Setelah menerbitkan buku "*Confessions of an Economic Hitman*" (2004), John Perkins mendapat banyak kunjungan d...
< >