Bismillahirrahmanirrahim
-------------------------------------------------
KOMENTAR AR-RIDHA MENGENAI KRITIK
Saya berpendapat: hendaklah seorang pengeritik selalu menempatkan ucapan Ibnu Taimiyah ini selalu ada di hadapan kedua matanya.
Agar ia menyuguhkan kritikan demi memperbaiki, dan agar dapat menghindari aib dan sisi-sisi negatif
jadi bukan mengkritik dengan tujuan mengkritik.
Ibnu Taimiyah berkata: "Sebagian orang, selalu terlihat olehmu sebagai pengeritik, ia melupakan berbagai kebajikan berbagai kelompok dan berbagai jenis, ia hanya mengingat sisi-sisi keburukannya saja. Orang seperti ini seperti lalat, ia tinggalkan tempat yang sehat dan tidak sakit, dan mencolok pada luka dan tempat yang sakit. Hal ini pertanda jiwa yang buruk dan pribadi yang rusak.
Kemudian, ketahuilah wahai saudaraku bahwa kata kritik mempunyai dua kemungkinan makna, yaitu:
a. Menampakkan berbagai sisi positif untuk kita kembangkan, dan
b. Menampakkan berbagai sisi negatif untuk kita hindari dan kita minimalisir
Dan inilah yang disebut dengan istilah kritik membangun (konstruktif)
Kemudian
sungguh mengherankan seorang muslim yang sebelum mempelajari satu masalah agama sudah mempelajari bagaimana mencaci saudaranya sesama muslim!
Kemudian ia menginginkan keselamatan dan keberuntungan
kapan dia akan beruntung?
Kapan beruntung jika seseorang "melukai" suatu kaum, padahal bisa jadi mereka yang "dilukai" itu telah menempati tempatnya di surga semenjak beberapa tahun yang lalu?
Kapan beruntung seseorang yang memuaskan dada orang-orang kafir melalui cercaan yang ia tujukan kepada saudaranya sesama kaum muslimin?
----------------------
sumber: http://www.al-ikhwan.net
Syaikhul_Muqorrobin@JKT
http://muqorrobin.multiply.com
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================