Tafsir Surah Al-Baqarah 275-276
Riba dan Implikasinya Bagi Perekonomian
Banyak Pertanyaan-pertanyaan yang harus
dijawab oleh para pejuang ekonomi syariah, terutama permasalahan yang sangat
fundamental, yakni RIBA.Dalam ayat 275, Allah memisalkan pelaku riba seperti orang gila yang
kerasukan syaithan. Ibnu Katsir menjelaskan bahwa mereka yang memakan
riba tidak akan bangkit dari kubur pada hari kiamat melainkan seperti
berdirinya orang gila dan syaitan merasukinya. Namun, apakah kondisi ini hanya
berlaku di akhirat? Bukankah Allah memberikan hukuman kepada mereka yang ingkar
kepada-Nya di dunia dan di akhirat?
Krisis Ekonomi global yang saat ini
terjadi tidak lain merupakan dampak dari sistem bunga yang sudah mendarah
daging dalam sistem perekonomian global. Lalu, mengapa kita yang tidak ikut
memakan riba juga terkena imbasnya?
Allah SWT menghendaki para pelaku
riba untuk segera bertaubat. Lantas, bagaimanakah mereka yang saat ini sedang
bekerja di perbankan konvensional, pasar uang, dan berbagai financial
institution yang berbasis bunga? Apakah mereka harus mengundurkan diri dari
pekerjaannya, sementara mereka masih harus menanggung nafkah istri dan
anak-anaknya?
Dalam ayat selanjutnya (276), Allah kembali
menegaskan bahwa Ia tidak akan memberkahi keuntungan dari riba. Sebaliknya
Allah lebih menyukai hamba-Nya yang bershadaqah. Ar-Razi menjelaskan bahwa
Allah menyuburkan shadaqah baik di dunia maupun di akhirat.
"Dengan terbitnya buku tafsir kontemporer ini, penulis berusaha menjawabnya..."
(Nashr Akbar)
[Non-text portions of this message have been removed]
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================