Kutukan Rakyat Irak, Afghanistan, dan Palestina Terhadap Amerika
Masyarakat dunia tak berharap banyak terhadap hasil kesepakatan antara
Gedung Putih dan Partai Republik tentang kenaikan pagu utang.
Tercapainya persetujuan Kongres Amerika atas kenaikan pagu utang itu, justru
disambut dengan pesimisme yang mendalam, dan dibuktikan dengan ambruknya
bursa saham di seluruh dunia. Tak ada yang menyambut positip.
Bursa saham di Asia dan zona Eropa, semuanya rontok. Ini situasi ekonomi dan
keuangan terburuk sejak resesi tahun 2008 lalu.
Hanya tinggal menunggu waktu, dan hitungan jari, Amerika Serikat menjadi
negara yang patut "dikasihani". Paul Krugman, mengatakan di Wall Streets,
"Hanya tinggal menunggu waktu, Amerika Serikat menjadi bangkrut, dan berubah
menjadi Republik Banana", yang tidak ada artinya apa-apa lagi. Pengaruh
Amerika Serikat sebagai kekuatan "Adi daya", hanya menjadi kenangan sejarah
masa lalu.
Bagaimana nasib negara Amerika Serikat, kalau sudah tidak ada lagi negara
yang mempercayai dan mau memberikan utang? Utang Amerika Serikat sekarang
mencapai $ 14,3 triliun dollar, yang setara dengan 100 persen PDB nya.
Amerika Serikat hanya bisa hidup dengan utang. Dengan keputusan Kongres,
utang Amerika Serikat akan dinaikkan dengan tambahan $ 2,4 triliun, dan
mencapai $ 16,7 triliun dollar. Limitasi utang yang masih dapat di tolerir
hanya 60 persen dari total PDBnya.
Amerika Serikat memiliki masalah fundamental ekonomi yang sudah sangat akut.
Terbebani utang, mengalami defisit anggaran, defisit perdagangan luar
negeri, dan ini berlangsung sejak zamannya Presiden George Walker Bush.
Amerika Serikat dibawah Presiden Bill Clinton, mengalami kemakmuran, dan
tidak terlibat perang dibanyak negara. Pajak korporasi dinaikkan. Sehingga,
anggaran (APBN) mengalami surplus. Berlipat. Karena itu, pengaruh politik
Amerika, waktu zamannya Bill Clinton, sangat kuat, meskipun tidak banyak
menggunakan kekuatan militernya. Anggaran pertahanan relative tidak terlalu
besar. Karena, Bill Clinton yang memimpin Gedung Putih, tidak banyak
melakukan petualangan militer di luar negeri.
Di zaman Presiden George Walker Bush, kebijakannya mengalami perubahan
drastis. Orang-orang kaya dan korporasi dibebaskan pajak. George Bush yang
berasal dari Partai Republik menganut paham teori Adam Smith murni. Negara
tidak berhak melakukan campur tangan terhadap pasar. Pilar utama teori Adam
Smith adalah "Laisez-faire". Semuanya diserahkan kepada pasar. Orang-orang
kaya dan korporasi tidak lagi mereka dibebani wajib pajak, karena mereka
sudah memberikan pekerjaan kepada banyak orang. Maka, di zaman Bush, orang
kaya di Amerika Serikat naik mencapai 19 persen.
Sementara di zaman Bush pengeluaran anggaran negara terlalu boros dan terus
menggelembung. Semua defisit itu, ditutup dengan utang. Maka, akhir era
pemerintah Bush, Amerikan Serikat menimbun utang, yang jumlahnya mencapai $
14,3 triliun.
Sekarang, ekonomi Amerika Serikat terus melambat, dan pertumbuhannya tidak
mencapai 2 persen, bahkan minus. Ini semuanya yang mengakibatkan pesimisme
secara global. Negara dan perorangan yang selama ini percaya dan merasa
aman, ketika mereka menyimpan dananya dan memberikan utang kepada Amerika
Serikat, sekarang mulai skeptis.
Bagaimana kalau nanti S & P menurunkan peringkat Amerika Serikat dari negara
yang dianggap "liquid", kemudian menjadi negara gagal "default"?
Peringkatnya dari AAA+, kemudian menjadi minus?
Selebihnya, di masa George Bush yang berhasil menduduki Gedung Putih, selama
dua periode itu, lebih banyak menghabiskan anggarannya hanya untuk memerangi
orang-orang Islam di Irak, Afghanistan, Palestina dan negara-negara lainnya,
yang dianggap menjadi ancaman bagi Amerika Serikat.
Perang global melawan terorisme, dan sejumlah kebijakan lainnya, yang
dilakukan oleh Presiden George Bush, sejak peristiwa WTC pada 11 September
2001, menguras anggaran yang tidak kecil. Bertriliun-triliun dollar.
Berapa triliun dollar yang harus dikeluarkan Gedung Putih, hanya untuk
meluluh- lantakkan Bagdad, Kabul, dan Tepi Barat serta Gaza? Jutaan orang
Islam tewas, hanya karena sangkaan yang salah, dan tidak memiliki bukti yang
valid. Semuanya hanya didasari sikap "phobia" yang sangat dalam terhadap
Islam.
Amerika Serikat secara permanen dibebani oleh Israel, yang harus
mengeluarkan anggaran besar bagi Israel. Amerika Serikat bukan hanya
menjamin keamanan Israel, tetapi negara yang akan menjadi "Republik Banana"
itu, harus menjaga eksistensi Israel sepanjang zaman dengan dana, yang tidak
masuk akal.
Kesombongan Amerika Serikat sebagai negara "Adi daya", di masa depan hanya
menjadi ilusi, dan tidak lagi sebuah fakta dan kenyataan. Ke depan kita
akan melihat proses kebangkrutan Amerika Serikat secara dramatis.
Tentu, kehancuran ekonomi Amerika Serikat ini, juga berpengaruh terhadap
negara-negara yang menjadi sekutunya. Rezim yang menjadi sekutu-sekutu
Amerika Serikat akan berguguran, mirip seperti nilai harga saham yang
berguguran di pasar bursa saham. Wallahu'alam.
http://www.eramuslim.com/editorial/kutukan-rakyat-irak-afghanistan-dan-palestina-terhadap-amerika.htm
[Non-text portions of this message have been removed]
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================