+ -

Pages

Kamis, 28 April 2011

[daarut-tauhiid] Fw: Aku Terlambat !!

 

-----Original Message-----
From: "wawan.setiawan" <kqm@al-kauny.com>

Aku Terlambat !!

Yasin berusia 15 tahun saat itu. Ia lulus dari SMP dengan nilai buruk.
Bingung hendak melanjutkan sekolah kemana maka orang tua memasukkannya ke
sebuah pesantren. Yasin tidak suka hidup di pesantren. Menurutnya pesantren
terbelakang, jorok dan tidak sesuai dengan gaya hidupnya. Ia merasa kesal
dan marah. Namun bagaimana lagi, ia dan orang tuanya tak punya pilihan lain
sebab ia tidak diterima di SMA Negeri dan untuk masuk sekolah swasta orang
tuanya tak mampu. Maka Yasin masuk atau 'dimasukin' pesantren motif
sesungguhnya adalah masalah ekonomi.

Bete sekali..! Ia jemu dan tidak betah selama 3 hari masa ospek di
pesantren. Mandi harus ngantri, makan ngantri, sendal hilang, jemuran
lenyap.. dan segudang cacian lain yang terus diumpatnya dengan hati dan
mulut. Apalagi soal pelajaran yang diajarkan.., jangankan soal fiqh, nahwu,
sharaf, tafsir, hadits dan segudang ilmu lainnya.. Baca Al Quran pun ia
tidak sanggup. Semua itu menjadi akumulasi kekesalan Yasin yang hampir
membuat ia keluar pesantren. "Tak sanggup aku belajar di sini.!!!" gumam
batin Yasin.

Setengah jam menjelang maghrib sore itu... Sirene meraung keras berbunyi ke
segala penjuru pesantren seolah memaksa semua santri untuk masuk segera ke
masjid. Nampak banyak asatidz (jamak dari ustadz) bersama senior berdiri
menyusun duduk para santri di dalam masjid. Tradisi di pesantren itu
melazimkan seluruh santri membaca surat Al Waqiah dan Al Mulk sebelum
Maghrib. Yasin pun turut duduk di sana sambil memegang mushaf Al Quran. Amat
sulit ia mencari kedua surat itu di dalam Al Quran sebab memang jarang
sekali ia akrab dengan Al Quran sebelumnya.

Berkali-kali ia membolak-balik Al Quran namun tidak ketemu juga. Rupanya
seorang bocah kelas 2 Tsanawiyah (setingkat SMP) yang duduk di sebelahnya
memperhatikan Yasin sejak tadi. "Mari aku bantu kak mencarinya..!" Ahmad
nama anak itu menawarkan jasa. Yasin pun menyorongkan Al Quran-nya. Hanya
dalam beberapa detik tangan Ahmad yang mungil berhasil menemukan kedua surat
itu dalam Al Quran. Kini Ahmad dan Yasin menunggu dengan seksama bacaan Al
Quran yang akan di-imami oleh seorang santri senior.

"A'UDZU BILLAHI MINASY SYAITHAANIR RAJIIM.." terdengar masjid bergemuruh
seketika dengan bacaan seluruh santri yang mulai membaca surat Al Waqiah.

IDZA WAQA'ATIL WAAQIAH. LAYSA LIWAQ'ATIHAA KAADZIBAH. KHAFIDHATUR RAFI'AH..
Kini seluruh santri memulai bacaan mereka dengan bacaan yang baik, tenang,
merdu dan bergemuruh. Begitu lancar mereka membaca surat Al Waqiah. Namun
tidak demikian dengan Yasin yang belum pandai membacanya.

Tergopoh-gopoh ia mengejar bacaan Al Quran mereka semua. Belum juga ia kelar
membaca seperti yang diucapkan oleh imam bacaan yang memimpin, eh. kini
bacaan sudah pindah lagi ke ayat berikutnya!

Malu sekali rasanya Yasin yang akan masuk kelas 4 di pesantren itu yang
setara dengan kelas 1 SMA, namun baca Al Quran -pun ia belum bisa.

Frustrasi dengan bacaannya maka ia menoleh ke sahabat barunya yang mungkin 3
tahun lebih muda darinya. Sahabat baru bernama Ahmad yang tadi berjasa
menunjukkan surat Al Waqiah dan Al Mulk untuknya.

Yasin memandangi Ahmad yang begitu menikmati bacaannya. Ahmad mengikuti
bacaan Al Quran imam dengan begitu relaks. Fasih sekali ia membaca, dan
suaranya pun terdengar merdu di telinga Yasin. Sebentar-sebentar Ahmad
melemparkan senyum kepada Yasin yang sedang memandanginya. Itu tanda bahwa
Ahmad mungkin sudah hafal surat tersebut, hingga ia terlihat santai
membacanya.

Tak terasa terbitlah rasa iri di hati Yasin kepada Ahmad. Sungguh ia iri
kepada Ahmad sebab Ahmad sudah sedemikian pandai membaca Al Quran. Yasin pun
menundukkan pandangannya. Kini ia menatapi Al Quran yang terbuka di
pangkuannya. Ia mencoba lagi mengikuti bacaan seperti yang mampu dilakukan
Ahmad. Berkali-kali ia membacanya tetap saja ia selalu tertinggal. Kini
Yasin merasa malu.. Ia malu kepada diri sendiri sebab ia sudah berusia 15
tahun membaca Al Quran saja tidak mampu.

Terus ia tatapi Al Quran yang tak mampu dibacanya... Tak terasa air mata
mulai menetes di pipinya. Tergambar penyesalan karena sudah membuang umur
percuma selama ini hingga baca Al Quran-pun tak bisa. Beberapa bulir air
mata berhasil mendarat di Al Quran yang terbuka di pangkuan Yasin. Saat itu
tak kuasa meredam sesal, Yasin pun berkata dalam hati "Ya Allah.., kemana
saja saya selama ini?!" Ia sadar bahwa ia terlambat.

(bersambung setelah iklan berikut )

Yasin bertaubat kepada Allah Swt sejak itu dan belajar sungguh-sungguh di
pesantren. Energi hidayah dari Allah Swt membuatnya giat belajar meski
sampai larut malam demi mengejar ketertinggalan. Atas izin Allah Swt, Yasin
menjadi juara umum selama 6 semester di pesantren tempatnya menuntut ilmu.
Ia bahkan melanjutkan kuliah ke Al Azhar University dan kini ia menjadi
seorang muballigh ternama di Indonesia.

Usia Yasin kini hampir 40 tahun. Ia mengenang kisah itu di hadapan saya
dengan mata berkaca-kaca. "Coba bayangkan pak.. Saat itu usia saya padahal
baru 15 tahun. Sadar belum bisa baca Al Quran saya menyesal dan bertaubat
kepada Allah Swt karena telah membuang umur dengan percuma!"

Itulah momen turunnya hidayah Allah Swt kepada Ustadz Yasin yang telah
mengubah arah hidupnya ke jalan kebaikan sebab sadar belum dapat membaca Al
Quran.

Bagaimana dengan Anda saudaraku?! Semoga Anda juga tidak menyesal dan
terlambat sebab belum bisa baca Al Quran.

Bobby Herwibowo

Majlis Al Kauny

Pin: 21E39739

www.al-kauny.com

__._,_.___
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
.

__,_._,___
5 Daarut Tauhiid: [daarut-tauhiid] Fw: Aku Terlambat !!   -----Original Message----- From: "wawan.setiawan" < kqm@al-kauny.com > Aku Terlambat ...
< >