+ -

Pages

Jumat, 05 Agustus 2011

[daarut-tauhiid] Catatan Ramadhan 1 : Tebaran Keshalihan

 


Catatan Ramadhan 1 : Tebaran Keshalihan
 
Segera saya mencari pom bensin ketika kedap-kedip di
dashboard seolah terus memaksa minta diisi. Pom bensin pun terlihat, "isi full
mas…" saya diam, si mas petugas pom bensin hanya diam duduk membelakangi. Apa mungkin
dia mengantuk di tengah terik begini, ketika sepi tidak ada pelanggan. "Mas,
isi penuh ya…" kali ini volume suara saya perbesar sedikit, dan berhasil. "Eh
maaf, pak…" dia meletakkan sesuatu dari tangannya di atas kotak merah tempat
penyimpanan uang. Akhirnya saya tahu apa yang membuat ia tak mendengar sapaan
saya yang pertama, dan akhirnya saya seperti merasa bersalah dengan tekanan
yang lebih tinggi pada sapaan yang kedua. Karena ternyata ia tak sedang tidur
membelakangi saya, namun tengah khusyuk membaca Alqur'an.
 
Yang baru saja diletakannya itu alquran kecil ukuran
saku, hati-hati sekali ia menyimpannya masih dalam keadaan terbuka namun
posisinya tertelungkup. Mungkin ia menandakan bacaan yang terbaru untuk
dilanjutkan kembali nanti setelah pelanggannya pergi. Sambil ia memasukkan
selang pompa, saya masih sempat melihat gerakan bibirnya masih membaca lafaz
tersisa, yang mungkin belum sempat ia selesaikan karena kedatangan saya. Saya
segera membayar sejumlah uang untuk sejumlah bensin yang telah ia berikan,
terdengar kata "Alhamdulillah…" darinya.
 
Masih di hari yang sama, sebelum pulang ke rumah saya
teringat satu keinginan pangeran kecil di rumah. Mampirlah saya ke toko mainan
setelah mendapat rezeki pagi harinya, saya mulai melihat-lihat dan menawar
harga mobil-mobilan yang bisa ditunggangi anak-anak. Beragam bentuk dan
warnanya, beragam pula harganya, saya sekadar mengukur harga mainan itu dengan
jumlah yang tersedia di kantong. "Silahkan dilihat-lihat saja dulu pak…"
pelayan tokonya seorang perempuan muda berjilbab, tidak terlalu rapih namun
tetap menutup auratnya.
 
Setelah menimbang, memilih dan akhirnya memutuskan, saya
mencari pelayan toko tadi untuk membayar mainan yang sudah terpilih, yang tentu
harganya terjangkau. Tetapi saya tak menemukan pelayan yang tadi, "mbak…
mbaaak…" tak lama kemudian ia terlihat di sudut toko tengah asik dengan alquran
di tangannya. Saya dekati perlahan, "maaf mengganggu mbak, saya pilih yang
warna merah itu…" pelayan itupun menutup alqurannya, sambil tersenyum ia
menerima sejumlah uang pembayaran mainan dari saya.
 
Sehari sebelumnya, siang menjelang sore ketika
orang-orang mulai sibuk mencari penganan untuk berbuka puasa. Saya melintasi
sebuah kedai ala kadarnya yang menjual timun suri, tak sedikitpun sebenarnya
tertulis niat untuk membeli buah itu. Namun pemandangan di belakang tumpukan
timun suri itulah yang menghentikan laju motor saya dan kemudian memutar balik
arah. Saya dekati, matanya terpejam sambil bibirnya melafazkan beberapa ayat
alquran. Alquran digenggamannya, sesekali matanya terbuka untuk melihat sekilas
ke barisan ayat-ayat, kemudian terpejam lagi. Subhanallah, ternyata ia tengah
menghapal alquran.
 
Saya yang berdiri beberapa saat di hadapan tumpukan timun
surinya seolah tak terlihat lagi olehnya, sampai akhirnya ia kaget sendiri, "Eh
ada orang… mau timun pak?" senyumnya merekah, sejuk terlihat mungkin karena
bacaan-bacaan yang telah menghiasi mulut dan hatinya. Tanpa dipaksa, terbelilah
timun suri yang sebelumnya tak terniat sedikitpun.
 
Di banyak perkantoran, sahabat-sahabat muda dan tua
berlomba untuk menghiasi hari-harinya dengan ibadah. Mengganti jam makan siang
mereka dengan menggandakan dzikir dan melafazkan ayat-ayat Allah. Ada yang
duduk, bersandar, menyendiri di sudut, bahkan sambil berbaring, semuanya
serempak dan saling sahut menyahut membunyikan alunan terindah. Satu-dua dari
mereka berbincang, yang dibincangkan pun adalah makna dari apa yang baru saja
mereka baca.
 
Ramadhan memang indah, keshalihan bertebaran di banyak
tempat. Orang-orang dari berbagai profesi dan latar belakang berlomba menebar
keshalihan yang menyejukkan dunia yang sebelumnya terasa begitu panas. Tebaran
keshalihan sangat mudah kita jumpai di hari-hari Ramadhan, menjadi hiasan
terindah bagi dunia yang sering pula dihiasi kemaksiatan. Semoga tebaran
keshalihan ini berlanjut terus sampai Ramadhan berakhir, hingga bertemu
Ramadhan berikutnya. (Gaw)
Bayu Gawtama

LifeSharer
SOL - School of Life

085219068581 - 087878771961

twitter:
@bayugawtama

@schoolof_life

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
.

__,_._,___
5 Daarut Tauhiid: [daarut-tauhiid] Catatan Ramadhan 1 : Tebaran Keshalihan   Catatan Ramadhan 1 : Tebaran Keshalihan   Segera saya mencari pom bensin ketika kedap-kedip di dashb...
< >