+ -

Pages

Sabtu, 28 April 2012

[daarut-tauhiid] Setan Merintangi Jalan Iman, Hijrah dan Jihad

Setan Merintangi Jalan Iman, Hijrah dan Jihad



Bukan cuma mengajak manusia melakukan kedurhakaan, setan juga akan
menghalangi manusia supaya tidak melaksanakan ketaatan. Rasulullah
shalallahu 'alaihi wassalam, menyebutkan, ada tiga ketaatan utama yang
bakal dihalangi jalannya oleh setan; iman, hijrah dan jihad.



Dari Sabrah bin Abi Fakih berkata, Aku mendengar Rasulullah shalallahu
'alaihi wassalam bersabda, "Sesungguhnya setan akan menghalangi seorang
anak Adam dari berbagai jalan yang dilaluinya. la akan menghalangi manusia
di jalan Islam dengan mengatakan, "Apakah kau akan masuk Islam dan
meninggalkan *dien*mu juga *dien* orangtua dan moyangmu?" si anak Adam
berpaling dan tetap masuk Islam.



Lalu setan akan menghalanginya di jalan hijrah dan berkata, " Apakah kau
akan meninggalkan bumi dan langitmu? Padahal orang yang hijrah tak ubahnya
kuda yang dikekang." Si anak Adam bergeming dan tetap berhijrah.



Setan pun menghalanginya di jalan jihad dan berkata, "Apakah kau akan
berjihad, padahal jihad itu menyusahkan dirimu dan menghabiskan hartamu.
Kau berperang lalu kau akan terbunuh sedang isterimu akan dinikahi orang
lalu hartamu dibagi-bagi." Si anak Adam berpaling dari setan dan tetap
berjihad.



Lalu Rasulullah bersabda, "Barangsiapa yang melakukan seperti itu, pastilah
Allah akan memasukkannya ke dalam jannah. Dan barangsiapa yang terbunuh,
pastilah Allah akan memasukkannya ke dalam Jannah, jika dia tenggelam,
pastilah Allah akan memasukkannya ke dalam Jannah, atau ia terjatuh dari
kendaraanya, pastilah Allah akan memasukkannya ke dalam Jannah." (HR. an
Nasa'l dan Ibnu Hibban, shahih).



Tiga hal ini merupakan amal utama yang juga disebutkan dalam beberapa ayat.
Salah satunya;

"Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah
dengan harta, benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi
Allah; dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan." (QS. At Taubah: 20)

Disebutkan pula dalam surat al Baqarah; 218 dan tiga ayat secara berurutan
dalam surat al Anfal; 72, 74 dan 75.



Bagi setan, akan sangat merugikan jika manusia dibiarkan meraih derajat
yang tinggi di sisi Allah dan meraih kemenangan (al fauz) karena berarti
setanlah yang kalah dan buntung. Oleh karenanya, setan akan nyanggong di
pintu tiga amal ini untuk menghalangi manusia agar menjauh darinya. Ini
membuat ketiga amal ini semakin tinggi tingkat kesulitannya. Bahkan tanpa
digoda setanpun, pada tataran praktiknya, tiga hal ini memang sudah berat,
apalagi ditambah godaan dari setan.



Yang pertama, beriman. Bagi kita yang sudah menjadi muslim sejak kecil,
barangkali tidak merasakan beratnya ujian ini. Tapi bagi mereka yang baru
diberi hidayah setelah sekian lama berada dalam kekufuran, menjadi seorang
mukmin adalah sebuah revolusi besar dalam perjalanan hidupnya. Kebimbangan,
perang pikiran dan berbagai kekhawatiran yang dibisikkan setan akan semakin
memberatkan langkah.



Memang, argumentasi setan yang disebutkan dalam hadits terlihat sangat
sederhana, tapi aplikasinya akan lebih variatif mengacu pada titik lemah
yang memungkinkan si manusia mengurungkan niatnya mengucapkan syahadat.

Dan yang tetap mengikrarkan syahadat, ia telah selamat dari setan dan
mendapatkan kunci Jannah.

Selanjutnya tinggal membuktikan imannya dengan taat pada syariat-Nya.



Yang kedua hijrah. Meskipun hijrah juga memiliki makna hijrah maknawi yaitu
berpindah dari keburukan menuju kebaikan, tapi dalam konteks ini, yang
dimaksud adalah hijrah secara *hissi*.

Yaitu berpindah dari negeri yang tidak kondusif untuk keimanannya menuju
negeri yang lebih mendukung untuk pengalaman Islam secara sempurna. Imam
ath Tahabari menjelaskan, "Maksud dari 'orang-orang yang berhijrah' adalah
orang-orang mukmin yang pergi dari negerinya karena enggan tinggal bersama
orang-orang musyrik dan bertetangga dengan mereka menuju negeri lain."
(Tafsir ath Thabari IV/317)



Hijrah bukanlah amal ringan. Pada hadits di atas, setan mengibaratkan orang
yang hijrah seperti kuda yang dikekang. Artinya, di negeri yang bukan
tempat tinggalnya, seseorang akan banyak terkekang dan tidak bisa bebas
bergerak sebagaimana di negerinya sendiri (Syarh Sunan an Nasa'i Juz
IV/408). Ada banyak keterbatasan mulai dari bahasa, kultur, iklim juga
keterbatasan hubungan yang bakal ditemui di negeri orang.

Banyak hal yang barangkali harus dimulai dari nol.

Dan ini bukan sesuatu yang mudah dilakukan. Sifat manusia tidak suka
berpindah dari kernapanan menuju ketidakpastian. Maka layaklah kiranya jika
orang-orang yang berhijrah mendapat kemuliaan di sisi Allah hingga setanpun
berusaha keras untuk menghalanginya.



Yang terakhir jihad. Ini yang terberat hingga Rasulullah shalallahu 'alaihi
wassalam, menyebutnya sebagai *dzirwatu sanamil Islam*, titik puncaknya
Islam.

Yang dimaksud adalah berperang melawan musuh-musuh Islam untuk menegakkan
Islam dalam arti konfrontasi nyata. Bukan jihad dalam arti
bersungguh-sungguh dalam beramal kebaikan atau bekerja. Makna yang sering
jadi bahan distorsi untuk makna jihad ini tidak akan cocok dengan pemaparan
Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam, dalam lanjutan hadits di atas
berupa "barangsiapa yang terbunuh" dan "jatuh dari kendaraan".



Saking penting dan tingginya nilai jihad, dalam banyak nash disebutkan
Allah menjanjikan berbagai macam pahala dan balasan mulia bagi mujahid.
Sebaliknya, setan juga habis-habisan menghalangi orang-orang mukmin dari
jihad. Dikerahkan seluruh bala tentara dan semua potensi

yang dimiliki; pemimpin-pemimpin kafir di seluruh dunia dengan kampanye
antijihadnya, munafikin yang merusak semangat juang umat, dan kalangan awam
yang persepsi dan sikapnya mudah disetir.



Menyatunya kekuatan ini; kekuasaan dan propaganda, menjadi kekuatan yang
mengerikan. Sampai-sampai sebagian umat Islam sendiri ada yang turut
bersuka cita kala mendengar pemimpin gerakan jihad melawan kaum kafir tewas
dibantai diktator kafir, hanya gara-gara sedikit perbedaan dalam hal metode
dakwah dan cara memperjuangkan Islam. Barangkali setan pun ikut tersenyum
melihat ironisme ini.



Tentunya jihad yang dimaksud bukanlah gerakan membabi buta yang karenanya
lebih sering menjadi permainan intelejen kafir dan menjadi alat memojokkan
umat Islam daripada merugikan pihak musuh.

Jihad adalah gerakan terencana dan berorientasi pada tegaknya Islam, bukan
hanya yang penting mati syahid. Inilah jihad yang akan membuat orang-orang
kafir geram, munafikin kelimpungan dan memisahkan umat antara yang berwala'
kepada Allah dan Rasul-Nya dengan yang condong

kepada setan dan kekafiran.



Tiga hal ini, utamanya jihad, adalah amalan besar. Bagi kita yang belum
diberi kesempatan oleh Allah untuk melaksanakannya, paling tidak kita
memiliki pemahaman yang benar tentangnya. Bukan malah membenci para
mujahidin dan hanyut oleh propaganda sesat kaum kafir. Semoga Allah
senantiasa menuntun jalan pikiran dan amal kita di atas jalan yang benar.

Amin.Wallahua'lam (T. Anwar).



Sumber Ar-risalah Edisi Vol. XI No. 09


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
5 Daarut Tauhiid: [daarut-tauhiid] Setan Merintangi Jalan Iman, Hijrah dan Jihad Setan Merintangi Jalan Iman, Hijrah dan Jihad Bukan cuma mengajak manusia melakukan kedurhakaan, setan juga akan menghalangi manusia...
< >