From: Mailinglist alsofwah
To: syiar-alsofwah@alsofwah.or.id
Berinteraksi Dengan Al-Qur'an
Di antara nikmat yang layak kita syukuri adalah Allah menurunkan
kepada kita al-Qur'an al-Karim, Kitab yang penuh dengan berkah. Allah
berfirman, artinya, "Ini adalah sebuah kitab yang kami turunkan
kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya
dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran."
(QS. Shad:29).
Sesungguhnya kita meyakini al-Qur'an adalah kalamullah, Kitab yang
tidak ada keraguan di dalamnya. Allah berfirman, artinya, "Itu adalah
Kitab (al-Qur'an) tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka
yang bertakwa." (QS. al-Baqarah: 2).
Oleh karena itu, kita diperintahkan untuk senantiasa berinteraksi
dengan al-Qur'an, agar mendapatkan pahala yang besar dan berlipat
ganda. Allah berfirman, artinya, "Sesungguhnya orang-orang yang selalu
membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian
dari rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan
terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan
merugi" (QS. Fathir: 29).
Ibnu Katsir menafsirkan ayat di atas, "Allah mengabarkan keadaan
hamba-hamba-Nya yang mukmin, yang membaca Kitab-Nya, beriman
dengannya, dan beramal sesuai dengan yang diperintahkan seperti
mengerjakan shalat dan menunaikan zakat."
Rasulullah bersabda, "Orang-orang yang mahir membaca al-Qur'an akan
bersama para malaikat yang mulia yang senantiasa berbuat baik, sedang
yang membaca al-Qur'an dengan tertatih-tatih dan terasa berat, baginya
dua pahala." (Muttafaq 'alaih).
Demikian juga kepada mereka yang berpaling dari al-Qur'an,
meninggalkan dan tidak mengambil manfaat darinya, diancam dengan siksa
yang amat pedih. Allah berfirman, artinya, "Dan siapakah yang lebih
zalim dari pada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat
Tuhannya lalu dia berpaling daripadanya dan melupakan apa yang telah
dikerjakan oleh kedua tangannya?" (QS. al-Kahfi: 57).
Allah juga berfirman, artinya, "Barangsiapa yang berpaling dari
pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (al-Qur'an), kami adakan baginya
setan (yang menyesatkan) maka setan itulah yang menjadi teman yang
selalu menyertainya." (QS. az-Zukhruf: 36).
Di antara bentuk-bentuk interaksi dengan al-Qur'an adalah sebagai berikut:
1. Memperbanyak bacaan al-Qur'an dan secara terus-menerus.
Membaca al-Qur'an merupakan bentuk ibadah kepada Allah dan dianjurkan
agar senantiasa dilakukan, Allah berfirman, artinya, "Dan bacakanlah
apa yang diwahyukan kepadamu, yaitu kitab Tuhanmu (al-Quran). Tidak
ada (seorang pun) yang dapat merubah kalimat-kalimat-Nya. Dan kamu
tidak akan dapat menemukan tempat berlindung selain dari pada-Nya."
(QS. al-Kahfi: 27).
Allah juga berfirman, artinya, "Sesungguhnya orang-orang yang selalu
membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian
dari rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan
terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan
merugi; agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan
menambah kepada mereka dari karunia-Nya." (QS. Fathir: 29-30).
Rasulullah juga memberi dorongan untuk membaca al-Qur'an. Beliau
bersabda, "Bacalah al-Qur'an karena sesungguhnya ia akan datang
memberi syafaat pada hari kiamat bagi para pembacanya." (HR. Muslim).
Rasulullah dan para sahabat adalah contoh nyata, betapa mereka
senantiasa membaca al-Qur'an. Imam an-Nawawi berkata: Kaum salaf
memiliki kebiasaan yang berbeda-beda dalam menghatamkan al-Qur'an.
Ibnu Abi Daud meriwayatkan dari sebagian salaf bahwa mereka
menghatamkan al-Qur'an tiap dua bulan satu kali, yang lain tiap bulan
sekali, sebagian lagi tiap sepuluh malam, lima malam, dan seterusnya.
2. Memperbagus bacaan dan suara
Allah berfirman, artinya, "Dan bacalah al-Quran itu dengan
perlahan-lahan." (QS. al-Muzzammil: 4).
Rasulullah bersabda, "Baguskanlah al-Qur'an dengan suaramu, karena
suara yang bagus menambah keindahan al-Qur'an." (HR. an-Nasai,
ad-Darimi dan al-Hakim).
Rasulullah menekankan kepada kita untuk memperbagus bacaan dan suara,
karena hal itu menambah keindahan al-Qur'an, mudah diterima serta
meninggalkan bekas di dalam hati pendengarnya.
3. Merenungkan ketika membaca atau mendengarkannya
Allah telah mengabarkan bahwa Ia telah menurunkan al-Qur'an ini untuk
dibaca dengan perenungan dan pemahaman. Allah berfirman, artinya, "Ini
adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah
supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran
orang-orang yang mempunyai pikiran." (QS. Shad: 29).
Allah mengingkari orang-orang yang tidak merenungkannya seraya
berfirman, artinya, "Maka apakah mereka tidak memperhatikan al-Quran
ataukah hati mereka terkunci?" (QS. Muhammad: 24).
Allah juga berfirman, artinya, "Maka apakah mereka tidak memperhatikan
al-Quran? Kalau kiranya al-Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah
mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya." (QS. an-Nisa':
82).
Syaikh as-Sa'di berkata tentang ayat di atas: "Allah memerintahkan
agar kitab-Nya direnungkan dan diteliti maknanya dengan tajam untuk
memikirkan asas-asas, ancaman dan perintah-perintahnya."
4. Menangis ketika membaca atau mendengarkannya
Di antara bentuk interaksi dengan al-Qur'an adalah menangis, baik
ketika membaca atau mendengarkannya, karena hal itu merupakan sifat
mukmin yang sebenarnya. Seorang mukmin ketika merenungkan ayat-ayat
al-Qur'an, ia mendapatkan sifat yang sempurna dan agung pada
Tuhan-Nya. Pada saat itu hatinya bergejolak, memuliakan Tuhannya.
Imam an-Nawawi berkata: "Menangis ketika membaca al-Qur'an merupakan
sifat orang yang telah mencapai derajat pengetahuan yang dalam dan
lambang bagi hamba-hamba Allah yang shalih."
Allah telah memuji para nabi-Nya dan hamba-hamba-Nya yang shalih. Dia
berfirman, artinya, "Mereka itu adalah orang-orang yang telah diberi
nikmat oleh Allah, yaitu para nabi dari keturunan Adam, dan dari
orang-orang yang Kami angkat bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim
dan Israil, dan dari orang-orang yang telah Kami beri petunjuk dan
telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah
kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis."
(QS. Maryam: 58)
Allah juga berfirman, artinya, "Dan apabila mereka mendengarkan apa
yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu lihat mata mereka
mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (al-Qur'an) yang telah
mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri)." (QS. al-Maidah: 83)
Dari Abdullah bin Abbas beliau berkata: "Rasulullah memerintahkanku,
'Bacalah untukku al-Qur'an'. Aku berkata, 'Bagaimana aku akan
membacakan untukmu, padahal al-Qur'an diturunkan kepadamu?' Rasul
menjawab, 'Ya, (tetapi) aku ingin mendengarnya dari selainku.'" Maka
aku membaca surat an-Nisa' hingga sampai pada ayat:
فَكَيْفَ إِذَا جِئْنَا مِنْ كُلِّ أُمَّةٍ بِشَهِيدٍ وَجِئْنَا بِكَ
عَلَى هَؤُلَاءِ شَهِيدًا
"Maka bagaimanakah (halnya orang kafir nanti), apabila Kami
mendatangkan seseorang saksi (rasul) dari tiap-tiap umat dan Kami
mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (sebagai
umatmu" (QS. an-Nisa': 41)
Beliau bersabda, "Cukup!" dan kedua mata beliau menangis. (HR. al-Bukhari)
5. Beramal
Aspek paling agung dalam berinteraksi dengan al-Qur'an dan bukti
keimanan yang paling tinggi adalah mengamalkannya. Allah berfirman,
artinya,
"Orang-orang yang telah Kami berikan al-Kitab kepadanya, mereka
membacanya dengan bacaan yang sebenarnya, mereka itu beriman
kepadanya."{/i] (QS. Al-Baqarah: 121)
Demikian beberapa bentuk interaksi dengan al-Qur'an semoga kita
termasuk orang-orang yang dimudahkan untuk berinteraksi dengan
al-Qur'an, amien… Wallahu a'lam bish shawab.
(Redaksi)
[Sumber:
"Interaksi Dengan Al-Qur'an," Dr. Hafizh bin Muhammad al-Hikami, Darul
Haq, dengan sedikit perubahan]
Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakatuh
---------------------------------------------------------------------
dari: YAYASAN AL-SOFWA Jakarta
------------------------------------
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links
<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/
<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional
<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)
<*> To change settings via email:
daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com
<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com
<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/