Oleh Abu Umar Abdillah
æóáóßõãú ÝöíåóÇ ãóÇ ÊóÔúÊóåöí ÃóäÝõÓõßõãú æóáóßõãú ÝöíåóÇ ãóÇ ÊóÏøóÚõæäó
äõÒõáÇð ãøöäú ÛóÝõæÑò ÑøóÍöíã
"Dan bagi kamu di dalamnya (akhirat) apa yang kamu inginkan dan bagi kamu
(pula) di dalamnya apa yang kamu minta. Sebagai hidangan (bagimu) dari Rabb
yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Fushshilat 31-32)
Allah menghamparkan dunia di hadapan manusia, lengkap dengan berbagai
kesenangan yang menghiasi dan problem yang mengisi. Banyak hal yang sesuai
dengan selera nafsu manusia, namun tak sedikit pula hal yang tak mengundang
hasrat dan bahkan nafsu menyangganya terasa berat. Di antara yang diminati
nafsu, ada yang dilarang bagi manusia untuk menjamahnya. Dan ada pula
bermacam perbuatan yang terasa berat dipandang nafsu, namun Allah
perintahkan manusia melakukannya. Lalu hasil yang akan di panen manusia
kelak, tergantung bagaimana ia mengendalikan nafsunya. Karena jalan menuju
jannah tampak berat bagi syahwat, sementara jalan menuju neraka tampak
indah dalam pandangan nafsu. Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda,
ÍõÝøóÊö ÇáúÌóäøóÉõ ÈöÇáúãóßóÇÑöåö æóÍõÝøóÊö ÇáäøóÇÑõ ÈöÇáÔøóåóæóÇÊ
"Jannah diselimuti dengan berbagai hal yang tidak disukai, sedangkan neraka
diselimuti dengan berbagai (hal yang disukai) syahwat." (HR. Muslim)
Menahan Sedikit Kenikmatan
Walhamdulillah, Allah tidak mengharamkan segala hal yang sesuai dengan
selera. Bahkan apa yang dihalalkan lebih banyak daripada yang diharamkan.
Tak terhitung jenis makanan, hanya sedikit saja yang diharamkan. Tak
terbilang pula jenis minuman, dan hanya sedikit yang dilarang. Begitupun
halnya dengan buah-buahan dan berbagai kelezatan. Hingga dikenal sebuah
kaidah bahwa asal segala sesuatu adalah boleh, kecuali setelah adanya
keterangan yang melarang. Artinya, hal yang diperbolehkan sebenarnya lebih
banyak dari larangan. Bahwa ada kesan syariat membatasi banyak hal; ini
haram, itu tidak boleh, itu dilarang, atau ada kesan apa-apa serba tidak
boleh, ini hanyalah efek dari kebiasaan nafsu yang ingin melampaui batas
dan meminta lebih dari yang diijinkan. Sehingga ketika keinginanya
bertepatan dengan apa yang dilarang syariat, seakan segala hal menjadi
menjadi terlarang baginya. Padahal hakikatnya, yang halal lebih bayak dari
yang diharamkan.
Maka barangiapa yang melampaui batas dari yang dihalalkan, dia telah
berbuat aniaya. Dan barangsiapa mencukupkan diri dengan yang halal dan
menahan diri dari yang haram, baginya kenikmatan jannah dijanjikan.
"Dan adapun orang-orang yangtakut kepada kebesaran Rabbnya dan menahan diri
dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya jannahlah tempat
tinggal(nya)." (QS. An-Naazi'aat 40-:41)
Tatkala mereka berada di jannah, tak ada lagi keinginan yang tertahan,
tiada lagi hasrat yang tak tersalurkan. Segala hal yang diinginkan menjadi
wujud di hadapan, tak ada larangan, tak ada batasan dan tak ada istilah
bosan. Sebagai ganti dari usahanya di dunia yang rela menahan hawa
nafsunya, maka di akhirat segala permintaan akan dikabulkan. Allah
berfirman,
æóáóßõãú ÝöíåóÇ ãóÇ ÊóÔúÊóåöí ÃóäÝõÓõßõãú æóáóßõãú ÝöíåóÇ ãóÇ ÊóÏøóÚõæäó
äõÒõáÇð ãøöäú ÛóÝõæÑò ÑøóÍöíã
"Dan bagi kamu di dalamnya (akhirat) apa yang kamu inginkan dan bagi kamu
(pula) di dalamnya apa yang kamu minta. Sebagai hidangan (bagimu) dari Rabb
yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Fushshilat [41]: 31-32)
Segala yang ada sesuai dengan keinginan dan selera. Baik dari sisi rupa,
aroma maupun kelezatan rasanya. Ini sebagaimana firman-Nya pula,
æóÝöíåóÇ ãóÇ ÊóÔúÊóåöíåö ÇáúÃóäÝõÓõ æóÊóáóÐøõ ÇáúÃóÚúíõäõ æóÃóäÊõãú ÝöíåóÇ
ÎóÇáöÏõæä
"Dan di dalam surga itu terdapat segala apa yang diingini oleh hati dan
sedap (dipandang) mata dan kamu kekal di dalamnya." (QS. Az-Zukhruf [43]:
71)
Sedangkan makna "dan bagi kamu (pula) di dalamnya apa yang kamu minta",
maka apapun yang diminta, akan dikabulkan.
Tercapai Segala Hasrat yang Diinginkan
Tak perlu mengemukakan banyak alasan untuk memiliki, cukup satu alasan,
yakni 'keinginan', maka dalam sekejap saja keinginan akan menjadi
kenyataan. Nabi menceritakan tentang penghuni jannah yang ingin memiliki
anak,
ÇáúãõÄúãöäõ ÅöÐóÇ ÇÔúÊóåóì ÇáúæóáóÏó Ýöì ÇáúÌóäøóÉö ßóÇäó Íóãúáõåõ
æóæóÖúÚõåõ æóÓöäøõåõ Ýöì ÓóÇÚóÉò ßóãóÇ íóÔúÊóåöì
"Seorang mukmin apabila menginginkan anak di jannah, maka hamil, melahirkan
dan (besarnya) anak wujud dalam sesaat sebagaimana yang ia inginkan." (HR
Tirmidzi, al-Albani mengatakan, "Shahih" )
Mereka tak perlu merasakan susah payahnya mengandung janin, tak mengalami
beratnya kontraksi menjelang kelahiran, tidak pula ada masa penantian
seperti di dunia yang kerap mendatangkan kegalauan. Semua wujud dalam
sesaat seperti yang diinginkan.
Di antara penghuni jannah, ada pula yang ingin dituruti hobinya bercocok
tanam, maka Allah tak menghalangi sedikitpun dari apa yang dia inginkan.
Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu menceritakan bahwa Nabi shallallahu alaihi
wasallam bersabda,
"Ada seorang lelaki dari penghuni jannah, minta izin kepada Rabbnya untuk
bercocok tanam. Allah berfirman, "Bukankah kamu telah mendapatkan apa yang
kamu inginkan?" Ia menjawab, "Benar, hanya saja saya suka bercocok tanam,"
maka dia bersegera menyemai benih dan dalam sekejap biji itu tumbuh,
berbuah dan siap panen hingga seperti gunung (karena lebat buahnya). Lalu
Allah berfirman,
Ïõæäóßó íóÇ ÇÈúäó ÂÏóãó ÝóÅöäøóåõ áóÇ íõÔúÈöÚõßó ÔóíúÁñ
"Ambillah wahai anak Adam, sesungguhnya segalanya tidak membuatmu
kekenyangan." (HR Bukhari)
Itulah balasan bagi orang yang menyapih nafsunya di dunia, hingga di
akhirat keinginannya terpenuhi secara sempurna, Allahumma inna nas'alukal
jannah, wa na'udzu bika minannaar.Aamiin. (Abu Umar Abdillah)
http://www.arrisalah.net/analisa/tafsir-qolbi/2012/01/segala-keinginan-menjadi-kenyataan.html
[Non-text portions of this message have been removed]
------------------------------------
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links
<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/
<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional
<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)
<*> To change settings via email:
daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com
<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com
<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/