Seri Kultum Ramadhan #10 : Semoga Ada Bekas Walaupun Sedikit
Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam Kitab Adabul Mufrad :
Telah mengisahkan kepada kami Abdurrahman bin Syaibah, ia berkata:
Telah mengabari kami Abdullah bin Nafi' ash-Shaigh, dari Isham bin
Zaid, dan Ibnu Syaibah memujinya dengan kebaikan, dari Muhammad bin
Munkadir, dari Jabir bin Abdillah, bahwasanya Nabi Shallallahu
`Alaihi wa Sallam menaiki mimbar. Ketika naik tingkat pertama,
beliau mengucapkan, "ÃmÄ«n." Kemudian menaiki yang kedua,
beliau mengucapkan, "ÃmÄ«n." Kemudian menaiki yang ketiga,
beliau mengucapkan "ÃmÄ«n." Para sahabat bertanya,
"Wahai Rasulullah! Kami mendengarmu mengucapkan `ÃmÄ«n'
tiga kali?" Beliau bersabda, "Saat aku naik anak tangga
pertama, Jibril mendatangiku. Ia berkata, `Sengsaralah seorang
hamba yang mendapati Ramadhan dan meninggalkan bulan itu, namun ia
tidak diampuni.' Maka aku mengucapkan, `ÃmÄ«n.' Kemudian
ia berkata, `Sengsaralah seorang hamba yang mendapati kedua orang
tuanya atau salah satunya, namun hal itu tidak memasukkannya ke
surga.' Maka aku mengucapkan, `ÃmÄ«n.' Ia berkata lagi,
`Sengsaralah seorang hamba yang engkau disebut di sisinya, namun ia
tidak bershalawat kepadamu.' Maka aku katakan, `ÃmÄ«n.'"
***
Ramadhan hampir beranjak pergi. Adakah kesedihan di hati ?
Ramadhan ini, apakah ada yang tersisa dari hari-hari kita bersamanya ?
Hanya akan terlihat nanti beberapa waktu setelah Ramadhan ini berlalu.
Apakah kita bisa seperti para salafus sholeh yang tidak pernah melupakan
Ramadhan ?
Imam Mu'alla bin al-Fadhl berkata,
"Dulunya (para salaf) berdoa kepada Allah Subhanahu wa ta'ala
(selama) enam bulan agar Allah mempertemukan mereka dengan bulan
Ramadhan, kemudian mereka berdoa kepada-Nya (selama) enam bulan
(berikutnya) agar Dia menerima (amal-amal sholeh) yang mereka
(kerjakan)." (dinukil oleh imam Ibnu Rajab al-Hambali dalam Kitab
Latha-iful ma'aarif, (hal. 174)
Imam Bisyr bin al-Harits al-Hafi pernah ditanya tentang orang-orang
yang (hanya) rajin dan sungguh-sungguh beribadah di bulan Ramadhan,
maka beliau menjawab,
"Mereka adalah orang-orang yang sangat buruk, (karena) mereka tidak
mengenal hak Allah kecuali hanya di bulan Ramadhan, (hamba Allah) yang
sholeh adalah orang yang rajin dan sungguh-sungguh beribadah dalam
setahun penuh." (dinukil oleh imam Ibnu Rajab al-Hambali dalam
Kitab Latha-iful ma'aarif, hal. 313)
Karenanya kemudian marilah kita jaga terus semangat Ramadhan ini hingga
bertemu dengan Ramadhan berikutnya, insya Allah.
Ada banyak sarana yang disiapkan oleh Allah Ta'ala berupa
amalan-amalan puasa sunnah dan amalan sunnah lainnya.
Lanjutkan puasa dengan puasa 6 hari di bulan syawal.
Jangan hentikan tilawah dan hafalan Quran kita
Tetap makmurkan masjid dengan sholat berjamaah dan beragam ibadah
lainnya,
Tetap hidupkan malam dengan qiyamul lail, sehingga tercatatlah kita
sebagai hamba yang istiqomah.
"Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan; Rabb kami adalah Allah,
kemudian mereka istiqomah akan turun kepada mereka para malaikat seraya
mengatakan; Janganlah kalian takut dan jangan sedih, dan bergembiralah
dengan surga yang dijanjikan kepada kalian." (Al Quran Al Kariim
Surah Fushshilat ayat 30)
Allahu `Alam
Masih diperlukan Ratusan Mushaf Quran. Bantu lewat donasi Mushaf Quran :
http://quran.rumahilmu.or.id/donasi-mushaf-al-quran/
<http://quran.rumahilmu.or.id/donasi-mushaf-al-quran/>
[Non-text portions of this message have been removed]
Reply via web post | Reply to sender | Reply to group | Start a New Topic | Messages in this topic (1) |
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================