Seri Kultum Ramadhan #9 : Afalaa Yanzhuru ?
Allah Ta'ala berfirman dalam Surah Al Ghasyiyah ayat 17 hingga 20 :
Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan,
Dan langit, bagaimana ia ditinggikan?
Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan?
Dan bumi bagaimana ia dihamparkan?
Sungguh mengena benar penyampaian Quran ini.
Mari kita duduk sebentar, beriman sejenak.
Di sela kesibukan kita setiap hari, diakui atau tidak, seringkali kita
lupa mengamati apa yang ada di sekeliling kita. Merenungkan Kebesaran
Sang Maha Kuat.
Di tengah kekuasaan dan kendali kita terhadap prosedur-prosedur
standar, seringkali kita lupa menyadari Kekuatan Sang Maha Pengatur.
Iman kita menjadi berdebu. Ruhiyah kita ringkih, hati kita lelah dengan
beragam target dunia yang seakan tak usai dikejar dan berupaya dicapai.
Maka, berhentilah sejenak, dengarkan pelajaran itu :
Maka apakah mereka tidak melihat akan langit yang ada di atas mereka,
bagaimana Kami meninggikannya dan menghiasinya dan langit itu tidak
mempunyai retak-retak sedikitpun? (Al Quran Al Kariim Surah Qaaf ayat 6)
Dan Kami hamparkan bumi itu dan Kami letakkan padanya gunung-gunung
yang kokoh dan Kami tumbuhkan padanya segala macam tanaman yang indah
dipandang mata, (Al Quran Al Kariim Surah Qaaf ayat 7)
Mari sejenak pandang sekitaran kita. Langit yang tinggi, Bumi yang
Terhampar, Tanaman yang Tumbuh, Air yang Mengalir.
Buya Hamka mengatakan :
Disuruh memandang, atau merenungkan. Bukan semata-mata melihat dengan
mata, melainkan apa yang terlihat oleh mata ke dalam alam fikiran dan
difikirkan, itulah yang disebut memandang.
Zamakhsyari dalam tafsirnya mengatakan :
Arti ayat-ayat menyuruh memandang ini ialah supaya mereka saksikan
demikian besar qudrat iradat khaliq pencipta alam ini, yang manusia
hanya tinggal memakainya saja.
Lalu pandanglah pula ke dalam diri.
Lalu dengarkan firman Allah di Surah At Thur ayat 35 hingga 37 :
Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatupun ataukah mereka yang
menciptakan (diri mereka sendiri)?
Ataukah mereka telah menciptakan langit dan bumi itu?; sebenarnya mereka
tidak meyakini (apa yang mereka katakan).
Ataukah di sisi mereka ada perbendaharaan Tuhanmu atau merekakah yang
berkuasa?
Maka, semoga terbuka mata hati kita, semoga semakin jelas betapa
lemahnya kita, semoga menjadi terang kemana kita akan kembali dan
mempertanggungjawabkan segala yang kita lakukan.
Semoga dengan mengamati itu, semakin dekat kita pada Allah Azza wa
Jalla, semakin cinta kita pada-Nya, seraya berharap semoga Dia-pun
Mencintai dan Menjaga hidup dan kehidupan kita, semoga apa yang kita
pandang dan amati menjadi pelajaran dan peringatan :
untuk menjadi pelajaran dan peringatan bagi tiap-tiap hamba yang
kembali (mengingat Allah). (Al Quran Al Kariim Surah Qaaf ayat 8)
Aamiin,
Allahu `Alam
Masih diperlukan Ratusan Mushaf Quran. Bantu lewat donasi Mushaf Quran :
http://quran.rumahilmu.or.id/donasi-mushaf-al-quran/
<http://quran.rumahilmu.or.id/donasi-mushaf-al-quran/>
[Non-text portions of this message have been removed]
Reply via web post | Reply to sender | Reply to group | Start a New Topic | Messages in this topic (1) |
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================